PENTING GAN!!
MULAI 31 DESEMBER 2009, MAKANAN KITA MAU DIRACUNI...
Spoiler for Kontrol Populasi Dunia:
Kontrol Populasi Dunia
Begitu banyak fakta-fakta konspirasi dan ketidakadilan menyangkut PBB. Namun ada satu konspirasi PBB yang luput dari perhatian khalayak ramai yakni tentang rencana Konspirasi untuk mengurangi populasi dunia sehingga dunia ini hanya dihuni oleh 500 juta manusia. Hal ini berarti pengurangan sekitar 93% penduduk dunia.
Hal tersebut berangkat dari pemikiran bahwa dunia dengan segala kekayaan alamnya, dengan seluruh ekosistemnya, rantai makanannya, serta sistem alamiah yang ada, tidak akan sanggup untuk menopang kehidupan umat manusia sebanyak sekarang—sekitar 6 miliar orang—dengan baik. Untuk menciptakan satu dunia yang lebih baik, maka diperlukan pengurangan jumlah populasi umat manusia sebanyak 93%-nya atau dunia ini hanya mampu untuk menopang kehidupan 500 juta manusia.
Yang unik, Desember 2012 merupakan waku yang ditentukan oleh pihak Konspirasi untuk memulai program ini secara besar-besaran. Belum ada satu pun pihak yang mengetahui secara pasti mengapa Konspirasi mematok awal program yang akan mengurangi jumlah umat manusia secara drastis ini pada Desember 2012.
Sumber: http://elisandy.blogdetik..com/2009/...irasi-12-2012/
Jadi mereka mau mengurangi populasi dunia 93%...
Trus caranya gimana?
Baca artikel ini...
Spoiler for Proyek Codex Alimentarius:
Dr. Rima Laibow
Salah satu forum internasional yang membahas masalah ini adalah pertemuan National Association of Nutrition Professional (NANP- 2005 Conference). Dalam presentasinya yang berjudul “Codex and Nutricide’, Dr. Rima Laibow dari Natural Solutions Foundation (bisa dilihat di www.HealthFreedomUSA.org) mengatakan, “…mereka yang menguasai makanan akan menguasai dunia… Mereka telah mengatakan pada tahun 1962 bahwa Proyek Codex Alimentarius (http://www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp) secara global akan diimplementasikan pada 31 Desember 2009. Ini merupakan semacam cetak biru. Proyek Dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan…”
lambang FAO lambang WHO
Dalam ceramahnya, Dr. Laibow tiba-tiba menyuruh para hadirin untuk diam dan mengencangkan ikat pinggang. Dia kemudian berkata, “Di tahun 1994, diam-diam, tanpa sepengetahuan masyarakat luas Amerika, Codex menyatakan bahwa Gizi adalah racun, yang berarti berbahaya dan harus dihindari. Di bawah ketentuan Codex, semua sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh satu-satunya perusahaan yakni Monsanto. Dan lebih jauh lagi, semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon pertumbuhan buatan.”
Dr. Laibow melanjutkan, “Menurut perhitungan WHO dan FAO, jika proyek mereka ini terus berjalan tanpa hambatan berarti, WHO dan FAO memproyeksikan—ini terdapat dalam panduan mineral dan vitamin mereka—ketika diimplementasikan pada 31 Desember 2009, maka akan berdampak pada minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa. Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia dan sisanya, 2 miliar jiwa, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya bisa dicegah, yakni kurang gizi.”
Lantas, siapa yang akan tetap hidup—dalam bahasa Darwin, “Survival of the fittest”? Dr. Laibow berkata, “Hanya mereka yang kaya, yang mampu menyuplai gizi dan vitamin dalam makanan mereka yang akan tetap bisa hidup.”
Sumber: http://cyberdakwah.net/2009/03/strat...ld-order-bag5/
Video Penjelasan Dr. Rima Laibow tntg Codex Alimentarius (wajib liat!!)
Mereka akan megurangi populasi dunia dengan cara:
Proyek Codex Alimentarius (http://www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp) secara global akan diimplementasikan pada 31 Desember 2009
Di bawah ketentuan Codex,
- semua sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan
- semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon pertumbuhan buatan
Mereka akan menggunakan propaganda bahwa codex tdk berbahaya... tp justru sbg "costumer protection"..
trus bagi negara yg menolak utk menerapkan codex di negaranya, akan dikenakan sanksi ekonomi dr WTO...
Spoiler for kutipan dr http://www.healthfreedomusa.org/?page_id=157:
"Started in 1962 by UN, Imposed by WTO Sanctions
Codex Alimentarius was created in 1962 as a trade Commission by the UN to control the international trade of food. Its initial intentions may have been altruistic but it has been taken over by corporate interests, most notably the pharmaceutical, pesticide, biotechnology and chemical industries.
Codex Alimentarius is backed up by the crippling trade sanctions of the World Trade Organization (WTO). Any non Codex-compliant nation would face huge economic punishment since they would automatically lose in any food-trade dispute with a Codex compliant country".
Codex Alimentarius was created in 1962 as a trade Commission by the UN to control the international trade of food. Its initial intentions may have been altruistic but it has been taken over by corporate interests, most notably the pharmaceutical, pesticide, biotechnology and chemical industries.
Codex Alimentarius is backed up by the crippling trade sanctions of the World Trade Organization (WTO). Any non Codex-compliant nation would face huge economic punishment since they would automatically lose in any food-trade dispute with a Codex compliant country".
Hasilnya:
-minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa dgn rincian sbb:
-->Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia (maksudnya orang2 yang kurang mampu/ miskin)
-->2 miliar jiwa sisanya, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya bisa dicegah, yakni kurang gizi
Bagaimana hal ini akan dilaksanakan di Indonesia?
Melalui peusahaan yang bernama “Monsanto”
Mengenai Monsanto… (http://www.monsanto.com/default.asp)
Spoiler for Sepak terjang monsanto:
Monsanto Menyesal Atas Kasus Penyuapan Di Indonesia
Senin, 24 Januari 2005 | 20:25 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Afiliasi Monsanto Co di Indonesia, PT Monagro Kimia menyatakan menyesal terhadap tindakannya dalam kasus penyuapan yang melibatkan pejabat Indonesia.
Penyesalan ini dikemukan oleh Presiden Direktur Monagro Kimia Charook Katana Rumitkul, saat memberi keterangan pada Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Mereka menyesal dan komitmen untuk membantu penyelidikan yang dilakukan KPK,” kata Erry Riyana Hardjapamekas, Wakil Ketua KPK, Senin(24/1) usai pemeriksaan di kantor KPK Jakarta.
Namun, Erry menyatakan dalam pertemuan tersebut belum diperoleh nama-nama pejabat yang menerima suap dari Monsanto.
Charook datang ke KPK didampingi oleh tiga orang kuasa hukum dari The Lawfirm Watson, Farley and Williams yaitu Mr. Barry Irwin, Damian Adam dan Ken Cheung. Mereka datang sekitar pukul 13.00 WIB.
Kepada KPK, Charook mengaku tidak mengetahui kasus suap sebesar US$50 ribu dan dugaan suap US$ 700 ribu. Sutarto
Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/na...124-50,id.html
related news:
Bungaran Mengaku Tidak Tahu Kasus Suap Monsanto
Spoiler for Salah satu produk yg berbahaya dr monsanto:
BAHAYA HAYATI GMOs (KASUS KAPAS Bt)
Komunitas kapas AS akhir-akhir ini diramaikan dengan pembicaraan tentang kapas Bt. Musim semi lalu, banyak petani menanam kapas transgenik baru buatan Monsanto dengan tingkat kecepatan yang luar biasa-dan tercatat sebagai rekor adopsi produk baru terbesar pada tahun pertama dalam sejarah produksi kapas di AS.
Apa sih kapas Bt?
Untuk menciptakan kapas yang dapat melindungi diri dari hama, para ahli rekayasa genetik memasukkan gen racun Bt ke dalam kapas. Gen baru ini memungkinkan kapas transgenik untuk menghasilkan racun insektisida di seluruh tubuhnya.
baca lebih lanjut.... http://www.geocities.com/didonk20/photo.htm
ANCAMAN & BAHAYA BIBIT TRANSGENIK DI INDONESIA... http://www.geocities.com/didonk20/fakta_dilapangan.htm
- "Apa bisa dijamin karbohidrat dan protein yang ada pada jagung itu akan terbebas dari racun Bt,"
- jagung Bt merupakan monster yang akan mengancam manusia
0 comments:
Post a Comment