Pengungkapan Yang Rahim Akan Neraka - Waktu Mulai Habis!
(A Divine Revelation of Hell - Time is Running Out!)
Mary K. Baxter
I. KE DALAM NERAKA
Pada bulan Maret 1976 ketika aku sedang berdoa di rumah, aku mendapat kunjungan dari Tuhan Yesus Kristus. Aku telah berdoa di dalam Roh selama berhari-hari ketika suatu kali aku merasa kehadiran Tuhan yang sungguh. Kekuasaan-Nya dan kemuliaan-Nya memenuhi rumah. Suatu cahaya terang menerangi ruangan di mana aku berdoa, dan perasaan yang manis dan hangat ada padaku.
Cahaya mengalir, berputar dan bermain satu sama lain dan berputar-putar lagi. Sungguh pemandangan yang sangat spektakular! Dan kemudian suara Tuhan mulai berbicara kepadaku.
Ia berkata, “Aku adalah Yesus Kristus, Tuhanmu, dan Aku ingin mengungkapkan sesuatu kepadamu agar engkau menyiapkan para kudusku bagi kedatangan-Ku dan untuk mengembalikan banyak orang kepada jalan kebajikan. Kuasa gelap sungguhlah ada dan Penghakiman-penghakiman-Ku adalah benar.
“Anak-Ku, Aku akan membawamu ke dalam neraka bersama dengan Roh-Ku, dan Aku akan menunjukkan banyak hal yang ingin Aku perlihatkan kepadamu yang mana Aku ingin agar dunia mengetahuinya. Aku akan menampakkan diri kepadamu berkali-kali; Aku akan membawa rohmu keluar dari tubuhmu dan akan benar-benar membawamu ke neraka.
“Aku ingin engkau menulis sebuah buku dan mengatakan tentang penglihatan-penglihatan dan hal-hal yang Aku ungkapkan kepadamu. Engkau dan Aku akan berjalan bersama ke neraka. Catatlah hal-hal ini yang mana sejak dulu, sekarang dan di masa yang akan datang adalah benar. Kata-kata-Ku adalah benar, setia dan patut dipercaya. Aku adalah Aku, dan tidak ada yang lainnya selain Aku.”
“Tuhan-Ku,” teriakku, “Apa yang Engkau ingin aku perbuat?” Keberadaanku secara menyeluruh ingin berteriak kepada Yesus untuk menyatakan kehadiran-Nya. Cara terbaik yang dapat kuterangkan adalah untuk mengatakan bahwa kasih datang kepadaku. Hal itulah yang terindah, damai, sukacita dan kasih yang dashyat yang pernah aku alami.
Pujian-pujian bagi Tuhan mulai mengalir daripadaku. Seketika itu juga aku ingin memberikan kepada-Nya seluruh hidupku untuk dipakai-Nya, untuk membantu menyelamatkan orang-orang dari dosa mereka. Aku tahu, dengan Roh-Nya, itu adalah sungguh-sungguh Yesus anak Allah yang berada di dalam ruangan bersamaku. Aku tidak dapat menemukan kata-kata untuk meng-ekspresikan kehadiran-Nya yang rahim. Tetapi aku tahu bahwa itu adalah Tuhan.
“Lihatlah, anak-Ku,” Kata Yesus, “Aku akan membawamu dengan Roh-Ku ke dalam neraka agar engkau dapat mencatat kenyataan akan hal ini, untuk mengatakan kepada seluruh dunia bahwa neraka itu benar-benar ada, dan untuk mengembalikan jiwa-jiwa yang hilang dalam kegelapan kepada cahaya injil Yesus Kristus.”
Dengan cepat, jiwaku dibawa keluar dari tubuhku. Aku pergi dengan Yesus keluar dari ruanganku dan pergi ke langit. Aku tahu benar apa yang terjadi padaku. Aku melihat suami dan anak-anakku sedang tidur di rumah kami yang ada di bawah sana.
Pada saat itu seolah-olah aku telah mati dan tubuhku tertinggal di tempat tidur pada saat jiwaku pergi bersama Yesus ke atas menembus bagian atas rumahku. Kelihatannya seluruh atap tergulung keluar dan aku dapat melihat keluargaku tidur di tempat tidur mereka.
Aku merasa sentuhan Yesus ketika Ia berkata, “Jangan takut. Mereka akan selamat.” Ia tahu apa yang sedang kupikirkan.
Aku akan mencoba dengan cara yang terbaik dengan seluruh kemampuanku untuk mengatakan satu per satu hal apa yang aku lihat dan rasakan. Ada beberapa hal yang aku tidak mengerti. Tuhan Yesus mengatakan hampir keseluruhan artinya, tetapi ada beberapa hal yang tidak dikatakan-Nya.
Tetapi kemudian dan sekarang ini aku tahu, bahwa hal-hal itu benar-benar terjadi dan hanya Tuhan saja yang dapat menunjukkannya kepadaku. Terpujilah nama-Nya yang kudus. Saudara-saudari, percayalah padaku, bahwa neraka sungguh ada. Seringkali aku telah dibawa ke sana selama masa persiapan penulisan laporan ini.
Segera kami berada di tempat tinggi di dalam surga. Aku berpaling dan melihat Yesus. Ia penuh kemuliaan dan kekuasaan, dan kedamaian mengalir daripada-Nya. Ia membawa tanganku dan berkata, “Aku mengasihi engkau. Janganlah takut, sebab Aku bersamamu.”
Pada saat itu, kami mulai pergi ke tempat yang lebih tinggi lagi daripada langit, dan sekarang aku dapat melihat bumi di bawah. Ada yang keluar ke bumi dan tersebar seperti rintik-rintik hujan di suatu pusat lalu kembali lagi. Mereka terlihat bergerak jauh di atas bumi dan terlihat seperti sebuah raksasa, jenis kotor dan menjijikkan dan bergerak terus menerus. Mereka berdatangan dari seluruh penjuru bumi. “Apakah mereka?” Aku bertanya kepada Tuhan Yesus ketika kami menghampiri salah satu dari mereka.
“Ini adalah pintu-pintu masuk menuju neraka,” kata-Nya. “Kita akan masuk menuju neraka melalui salah satu dari mereka.”
Segera, kami masuk ke salah satu pintu itu. Di dalamnya, ada terlihat seperti sebuah terowongan berputar-putar dan kembali lagi.
Ada sebuah kegelapan yang mendalam yang kami turuni, dan di dalam kegelapan itu ada bau yang sangat tidak enak pada saat aku menarik nafas. Di pinggir-pinggir terowongan ini ada mahkluk-mahkluk hidup yang menempel di dinding-dinding. Warna gelap kelabu, mahkluk-mahkluk itu bergerak dan menjerit-jerit ketika kami melewati mereka.
Ada waktu di dalam kegelapan dimana aku dapat melihat jelas mahkluk-mahkluk itu. Kabut kotor membungkus mereka. “Tuhan, apakah ini?” Aku bertanya seraya memegang tangan Yesus kuat-kuat.
Ia berkata, “ Mereka adalah roh-roh iblis yang akan dikirimkan ke bumi pada saat Setan memberi mereka perintah.”
Pada saat kami turun masuk ke dalam terowongan, iblis-iblis itu tertawa dan memanggil kami. Mereka mencoba untuk menyentuh kami, tetapi tidak bisa karena adanya kuasa Yesus. Udara yang ada di situ berpolusi dan kotor, hanya karena adanya Yesus saja yang membuat aku tidak berteriak menggigil ketakutan.
Oh, ya, aku merasakan segalanya - aku dapat mendengar, mencium, melihat, merasa dan bahkan mencicipi iblis di tempat ini. Bila ada apa-apa, indera-inderaku menjadi semakin sensitif, dan bau serta kejijikkan hampir membuat aku mual.
Jeritan-jeritan memenuhi udara pada saat kami mendekati dasar terowongan. Tangis memilukan datang dari arah terowongan yang gelap untuk menemui kami. Suara-suara dari segala macam memenuhi udara. Aku dapat merasakan ketakutan, kematian dan dosa di sekitarku.
Bau yang paling tidak enak tercium dari udara ini. Yaitu bau dari daging yang membusuk, dan kelihatannya datang dari semua arah. Tidak pernah di bumi aku merasakan kejahatan seperti itu ataupun mendengar tangisan-tangisan keputusasaan. Segera aku mengetahui bahwa itu semua adalah tangisan-tangisan dari orang yang sudah mati dan neraka dipenuhi oleh raungan mereka.
Aku merasa hembusan iblis dan ada suatu kekuatan berada di depan kami. Cahaya-cahaya seperti kilat atau kilat-kilat yang melintas di kegelapan kelam dan melemparkan bayang-bayang kelabu di dinding. Aku hampir tidak dapat melihat jelas bentuk-bentuk yang ada di depan kami. Aku sangat terkejut ketika aku menyadari adanya seekor ular besar yang bergerak di depan kami. Pada saat aku terus melihat-lihat, aku melihat ular-ular buruk menjalar di mana-mana.
Yesus berkata kepadaku, “Kita akan segera masuk ke kaki kiri neraka. Di depanmu engkau akan melihat kesedihan yang besar, kesedihan penuh keputusasaan dan kengerian yang tidak dapat dijelaskan. Mendekatlah pada-Ku, dan Aku akan memberikanmu kekuatan dan perlindungan selama kita memasuki neraka.
“Hal-hal yang akan engkau lihat adalah sebuah peringatan,” Kata-Nya. “Buku yang engkau tulis akan menyelamatkan banyak jiwa agar tidak pergi ke neraka. Apa yang engkau lihat sungguhlah benar. Janganlah takut, sebab Aku akan bersamamu.”
Setelah beberapa saat, Tuhan Yesus dan aku berada di bawah terowongan. Kami melangkah turun menuju neraka. Aku akan berusaha sebaik mungkin dengan kemampuanku untuk mengatakan apa yang aku lihat, dan aku akan mengatakannya sesuai dengan apa yang diberikan Tuhan kepadaku.
Di depan kami, semua yang dapat kulihat adalah objek-objek yang berterbangan ke sana kemari. Suara-suara mengerang dan tangisan yang memilukan terdengar di udara. Di depan aku melihat sebuah cahaya redup, dan kami mulai berjalan menghampirinya. Jalan setapak ke sana sangat kotor dan berdebu. Segera kami berada di sebuah pintu masuk sebuah terowongan yang gelap.
Ada beberapa hal yang tidak dapat aku tuliskan; mereka semua terlalu mengerikan untuk dijelaskan. Ketakutan di dalam neraka sungguh dapat dirasakan, dan aku tahu bahwa bila aku tidak bersama Yesus aku tidak mungkin bisa kembali. Di dalam tulisan ini, ada hal-hal yang kulihat yang tidak aku mengerti, tetapi Tuhan mengetahui segalanya, dan Ia membantuku untuk mengerti hampir semua yang kulihat.
Biarlah aku memperingati anda - janganlah pergi ke tempat itu. Itu adalah tempat penyiksaan yang mengerikan, kesakitan yang sadis dan kesedihan yang abadi. Jiwamu akan berada di sana selalu dan tetap hidup. Jiwa yang ada di sana hidup untuk selama-lamanya. Sungguh itu adalah anda, dan jiwa anda akan masuk mungkin ke dalam surga atau neraka.
Bagi anda yang berpikir bahwa neraka hanyalah ada di dunia ini - ah… anda benar - sungguh! Neraka memang ada di pusat bumi, dan ada banyak jiwa-jiwa yang di siksa di sana siang dan malam. Tidak ada pesta-pesta di neraka. Tidak ada kasih. Tidak ada rasa iba. Tidak ada istirahat. Hanyalah tempat kesedihan yang sungguh-sungguh amat sangat sulit dipercaya.
II. KAKI KIRI NERAKA
Bau yang mengerikan memenuhi udara. Yesus berkata kepadaku, “Di kaki kiri neraka ini ada banyak lubang. Terowongan ini mempunyai banyak cabang yang menghubungkan ke bagian lain daripada neraka, tetapi kita akan menghabiskan beberapa waktu di kaki kiri neraka dahulu.
“Hal-hal yang akan engkau lihat ini akan selalu menyertaimu. Dunia harus tahu akan kenyataan tentang neraka. Banyak pendosa dan bahkan ada umat-Ku tidak percaya bahwa neraka itu benar ada. Engkau telah Aku pilih untuk mengungkapkan kebenaran-kebenaran akan hal ini. Segala sesuatu yang Aku tunjukkan kepadamu tentang neraka dan yang lainnya yang akan Kutunjukkan adalah benar.”
Yesus telah menampakkan diri-Nya kepada-Ku dalam bentuk cahaya yang terang, lebih terang daripada matahari. Bentuk manusia berada di tengah cahaya itu. Terkadang aku melihat Yesus sebagai manusia, tetapi di lain waktu aku melihat-Nya di dalam bentuk Roh.
Ia berkata lagi, “Nak, ketika Aku berkata, Bapa juga berkata. Bapa dan Aku adalah satu. Ingatlah untuk mencintai di atas apapun juga dan ampunilah satu sama lain. Marilah, ikutilah Aku.”
Ketika kami sedang berjalan, roh-roh iblis lari dari hadapan Tuhan. “O Tuhan, O Tuhan,” Aku menangis. “Apakah yang akan terjadi selanjutnya?”
Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, aku dapat sungguh merasakan segala sesuatu di neraka. Segala sesuatu di dalam neraka mempunyai indera. Indera-inderaku pun bekerja dengan kekuatan penuh. Ketakutan ada di setiap bagian, dan bahaya-bahaya yang tidak dapat digambarkan ada di mana-mana. Setiap langkah yang kujalani semakin ngeri dan ngeri daripada langkah sebelumnya.
Ada pintu-pintu masuk yang sebesar jendela, terbuka dan tertutup dengan cepat di atas terowongan. Teriakan-teriakan memenuhi udara dimana mahkluk-mahkluk iblis berterbangan, masuk keluar dari pintu-pintu neraka itu. Kemudian kami berada di ujung terowongan. Aku gemetar ketakutan karena adanya bahaya dan ketakutan yang mengelilingi kami.
Aku sangat bersyukur akan perlindungan Yesus. Aku bersyukur kepada Tuhan atas kekuatan-Nya yang besar untuk melindungi kita, bahkan juga di dalam lubang-lubang neraka ini. Bahkan dengan lapisan perlindungan itu, aku tetap berpikir, bukan kehendak-Ku, Bapa, tetapi kehendak-Mu saja yang terjadi.
Aku melihat badanku. Untuk pertama kalinya aku menyadari bahwa aku berada dalam bentuk roh, dan bentukku ini adalah bentukku sendiri. Aku bertanya apakah yang akan terjadi kemudian.
Yesus dan aku berjalan dari terowongan ke sebuah jalan setapak yang agak lebar dimana di pinggir-pinggirnya terdapat ruang-ruang. Di mana-mana ada lubang api. Lubang-lubang itu besarnya empat kaki memanjang dan tiga kaki dalamnya dan berbentuk seperti mangkuk. Yesus berkata, “Ada banyak lubang-lubang seperti ini di kaki kiri neraka. Mari, Aku akan menunjukkan beberapa dari mereka.”
Aku berdiri di samping Yesus pada jalan setapak dan melihat ke dalam satu dari lubang-lubang tersebut. Magma menempel di pinggir-pinggir lubang dan membara merah seperti bara batubara api. Di tengah lubang itu ada sebuah jiwa yang sesat yang telah mati dan masuk neraka. Api bermula dari dasar lubang, menyapu ke atas dan membakar jiwa yang hilang itu di dalam nyalanya. Kemudian api akan mereda, namun segera kembali lagi menyala menyiksa jiwa di dalam lubang itu.
Aku melihat bahwa jiwa yang hilang itu berada di dalam bentuk tengkorak. “Tuhanku.” Aku menangis ketika melihat pemandangan itu, “Tidak dapatkah Engkau mengeluarkan mereka?” Betapa mengerikannya pemandangan itu! Aku berpikir, bisa saja hal itu terjadi padaku. Aku berkata, “Tuhan, betapa menyedihkan melihat dan mengetahui bahwa ada jiwa yang hidup di dalam sana.”
Aku mendengar tangisan dari pusat lubang yang pertama itu. Aku melihat sebuah jiwa di dalam bentuk tengkorak dan menangis, “Yesus, kasihanilah!”
“O, Tuhan!” Kataku. Itu adalah suara seorang wanita. Aku melihatnya dan ingin menariknya keluar dari api. Pemandangan itu sungguh menyedihkan hatiku.
Tengkorak itu berbentuk seorang wanita dengan jiwanya bentuk seperti kabut kotor kelabu di dalam tengkorak itu, ia berbicara kepada Yesus. Dengan terkejut, aku mendengarkannya. Ada daging membusuk yang masih bergelantungan di tulangnya, dan, ketika terbakar, daging itu jatuh ke dalam lubang. Tempat lubang matanya sekarang kelihatan seperti kantong kosong. Dia tidak punya rambut.
Api mulai membakar dari kakinya dengan nyala kecil dan memanjat seluruh tubuhnya. Wanita itu terbakar secara terus menerus, walaupun terkadang api itu kelihatan hanya menyala kecil saja. Dari dalamnya terdengar tangisan dan raungan keputusasaannya, “Tuhan, Tuhan aku ingin keluar dari sini!”
Ia tetap ingin menjangkau Yesus. Aku melihat Yesus, ada kesedihan yang besar di wajah-Nya. Yesus berkata kepadaku, “Anak-Ku, engkau berada di sini bersama-Ku untuk memberitahukan dunia bahwa dosa menyebabkan kematian, dan bahwa neraka sungguh ada.”
Aku melihat wanita itu lagi, dan cacing-cacing keluar dari tulang-tulang tengkoraknya. Cacing-cacing itu tidak bisa terbakar api. Yesus berkata, “Wanita itu tahu dan dapat merasakan cacing-cacing yang ada di dalam tulangnya itu.”
“Tuhan, kasihanilah!” Aku menangis ketika api mencapai pada puncaknya dan membakar dengan dashyat sekali lagi. Ratapan yang dashyat dan gemeretak menggoncangkan wanita ini. Ia adalah orang yang hilang. Tidak ada jalan keluar. “Yesus, mengapa ia berada di sini?” Aku bertanya dalam suara yang kecil, karena aku sangat ketakutan.
Yesus berkata, “Mari.”
Jalan setapak kami agak berputar, dan berbelok keluar dan masuk di antara semua lubang-lubang yang kami lihat. Tangisan-tangisan jiwa yang mati itu, bercampur dengan ratapan dan teriakan-teriakan yang memilukan, terdengar dari segala penjuru. Tidak ada waktu diam di neraka. Bau kematian dan daging membusuk tercium benar di udara.
Kami tiba di lubang berikutnya. Di dalam lubang ini, yang ukurannya sama dengan sebelumnya, ada bentuk tengkorak. Suara laki-laki menangis terdengar dari dalam lubang, berkata,” Tuhan, kasihanilah aku!” Hanya pada saat mereka berbicara barulah aku mengetahui apakah jiwa itu seorang lelaki atau seorang wanita.
Rintihan yang dashyat datang dari laki-laki ini. “Aku sungguh-sungguh minta maaf, Yesus. Ampunilah. Keluarkanlah aku dari sini. Aku telah berada di tempat penyiksaan ini selama bertahun-tahun. Aku mohon kepada-Mu, keluarkanlah aku!” Tangisan yang memilukan menggetarkan kerangka tengkoraknya pada saat ia memohon, “Tolong, Yesus, keluarkanlah aku!” Aku melihat Yesus dan Ia pun sedang menangis.
“Tuhan Yesus,” laki-laki itu menjerit dari lubang yang sedang terbakar itu, “tidakkah aku cukup menderita untuk dosa-dosaku? Sudah 40 tahun sejak kematianku.”
Yesus berkata, “Ada tertulis, “kebaikan harus diimani!” Semua penghujat dan yang tidak percaya akan mendapat bagian mereka di danau api. Engkau tidak mempercayai kebenaran. Seringkali orang-orang-Ku Kukirimkan kepadamu untuk menunjukkan jalan, tetapi engkau tidak mau mendengarkan mereka. Engkau menertawai mereka dan menolak injil. Walaupun Aku mati di salib untukmu, engkau menghina Aku dan tidak bertobat dari dosa-dosamu. Bapa-Ku memberikan engkau banyak kesempatan untuk diselamatkan. Andai saja engkau mendengarkan!” Yesus menangis.
“Aku tahu, Tuhan, Aku tahu!” laki-laki itu menangis. “Tetapi aku bertobat sekarang.”
“Sudah terlambat,” kata Yesus. “Penghakiman telah dijatuhkan.”
Laki-laki itu meneruskan, “Tuhan, orang-orangku akan datang ke sini, karena mereka tidak juga mau bertobat. Tolong Tuhan, biarkan aku berkata kepada mereka bahwa mereka harus bertobat akan dosa-dosa mereka pada saat mereka masih di bumi. Aku tidak ingin mereka datang ke sini.”
Yesus berkata, “Mereka memiliki para pengkotbah, guru, panatua - semua yang dalam pelayanan injil. Utusanku semua akan mengatakan kepada orang-orangmu. Mereka juga memiliki kesempatan di dalam sistem komunikasi yang modern ini dan banyak lagi cara dimana mereka bisa mempelajari tentang Aku. Aku telah mengirimkan para pekerja-Ku bagi mereka sehingga mereka boleh percaya dan diselamatkan. Seharusnyalah mereka percaya pada saat mendengar injil, ataupun terbujuk karena telah ada yang dibangkitkan dari kematian.”
Pada saat ini, lelaki itu menjadi sangat marah dan mulai mengutuki. Iblis, kata-kata hujat keluar darinya. Aku melihat ngeri ketika nyala api naik ke atas dan ia mati, dagingnya yang membusuk terbakar dan lepas. Di dalam kerangka kematian ini adalah seorang lelaki, aku melihat jiwanya. Tampak seperti bayang kelabu yang kotor, dan jiwa itu berada di dalam tengkorak.
Aku berpaling kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, betapa mengerikan!”
Yesus berkata, “Neraka itu sungguh ada; penghakiman sungguh ada. Aku sungguh mengasihi mereka, anak-Ku. Ini hanyalah awal akan hal-hal mengerikan yang akan Aku tunjukkan kepadamu. Masih ada banyak lagi yang akan datang.
“Katakan kepada dunia untuk-Ku bahwa neraka itu sungguh ada, dan bahwa laki-laki dan wanita harus bertobat akan dosa-dosa mereka. Mari, ikuti Aku. Kita harus melanjutkannya.”
Di lubang yang berikutnya ada sebuah kerangka wanita kecil, ia nampak kurang lebih berusia 80 tahun. Aku tidak tahu bagaimana aku mengetahui umurnya, tetapi aku mengetahuinya. Kulitnya terlepas dari tulang-tulangnya disebabkan oleh nyala api yang terus menerus, dan hanya tulang-tulangnya yang tertinggal dengan jiwa yang berbentuk kabut kelabu di dalamnya. Aku melihat ketika api membakarnya. Kemudian hanya tinggal tulang dan cacing-cacing keluar dari dalamnya, dimana api tidak dapat membakar cacing-cacing tersebut.
“Tuhan, betapa mengerikan!” Aku menjerit. “Aku tidak tahu apakah aku sanggup meneruskan, karena hal ini sungguh menakutkan di luar apa yang bisa aku percaya.” Semua yang aku lihat hanyalah jiwa-jiwa yang terbakar di dalam lubang-lubang api.
“Anak-Ku, itulah mengapa engkau di sini,” Jawab Yesus. “Engkau harus tahu dan mengatakan kebenaran mengenai neraka. Surga itu benar ada! Neraka itu benar ada! Mari, kita harus melanjutkannya..”
Aku melihat kembali kepada wanita itu. Tangisannya sungguh-sungguh menyedihkan. Pada saat aku melihatnya, ia menggabungkan kedua tangannya seperti orang sedang berdoa. Aku tidak sanggup untuk tidak menangis, aku sedang berada dalam bentuk roh, dan aku pun menangis. Aku tahu bahwa orang-orang di neraka juga merasakan hal-hal seperti ini juga.
Yesus tahu akan pikiran-pikiranku. “Ya, nak,” Kata-Nya “mereka tahu. Ketika orang-orang datang ke sini, mereka juga punya perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang sama seperti yang mereka miliki di bumi. Mereka ingat akan keluarga-keluarga dan teman-teman mereka dan mereka ingat semua saat-saat di mana mereka punya waktu untuk bertobat tetapi menolak untuk bertobat. Kenangan itu selalu ada bersama mereka. Andai saja mereka percaya akan injil dan bertobat sebelum terlambat.”
Aku melihat kepada wanita tua itu sekali lagi, dan kali ini aku memperhatikan bahwa ia hanya mempunyai satu kaki, dan kelihatannya ada lubang di tulang pahanya. “Apakah ini, Yesus?” tanyaku.
Ia berkata, “Nak, ketika ia di bumi, ia menderita kanker dan sangat kesakitan. Operasi telah dilakukan untuk menyelamatkan hidupnya. Ia tetap menjadi wanita yang pahit selama hidupnya. Banyak umat-Ku yang datang untuk mendoakannya dan berkata kepadanya bahwa Aku dapat menyembuhkannya. Ia berkata, “Tuhan yang melakukan hal ini kepadaku,” dan ia tidak bertobat dan percaya kepada injil. Ia pernah mengenal-Ku satu kali, tetapi selanjutnya ia membenci Aku.
“Ia berkata bahwa ia tidak memerlukan Tuhan dan ia tidak membiarkan Aku menyembuhkannya. Namun Aku meminta kepadanya, tetap ingin menolongnya, tetap ingin menyembuhkannya dan memberkatinya. Ia berpaling daripada-Ku dan mengutuki Aku. Ia bilang ia tidak menginginkan Aku. Roh-Ku meminta kepadanya. Bahkan setelah ia berpaling daripada-Ku, Aku tetap mencoba untuk menariknya pada Roh-Ku, tetapi ia tidak mendengarkan. Akhirnya ia meninggal dan datang ke sini.”
Wanita tua itu menjerit kepada Yesus, “Tuhan Yesus, mohon ampuni aku sekarang. Aku minta maaf bahwa aku tidak bertobat ketika di bumi.” Dengan tangis yang sungguh tersedu-sedu ia menjerit, “Andai saja aku bertobat pada saat belum terlambat! Tuhan, tolong keluarkan aku dari sini. Aku akan melayani-Mu. Aku akan menjadi baik. Tidakkah aku telah cukup menderita? Mengapa aku menunggu sampai akhirnya semua terlambat? Oh, Mengapa aku menunggu sampai Roh-Mu berhenti memperjuangkan aku?”
Yesus berkata kepadanya, “Engkau telah mempunyai kesempatan demi kesempatan untuk bertobat dan melayani Aku.” Kesedihan terpatri di seluruh raut wajah Yesus seraya berjalan meninggalkannya.
Seraya melihat kepada wanita tua itu, aku bertanya, “Tuhan, apakah selanjutnya?”
Aku dapat merasakan ketakutan mengelilingi. Kesedihan, tangis kesakitan dan suasana kematian ada di mana-mana. Yesus dan aku berjalan di dalam kesedihan dan rasa iba pada lubang selanjutnya. Hanya dengan kekuatan-Nya lah aku dapat berjalan terus. Dari kejauhan pun aku masih dapat mendengar tangisan wanita tua itu bertobat dan memohon pengampunan. Andai saja ada sesuatu yang dapat kulakukan baginya, dalam hati aku berpikir. Pendosa, mohon jangan menunggu sampai Roh Tuhan berhenti memperjuangkanmu.
Pada lubang yang selanjutnya ada seorang wanita yang berlutut seolah sedang mencari sesuatu. Bentuk tengkoraknya juga penuh akan lubang-lubang. Tulang-tulangnya dapat terlihat tembus, dan bajunya terobek-robek karena api. Kepalanya botak, dan hanya ada lubang-lubang dimana seharusnya menjadi lubang mata dan hidung. Api kecil membakar sekeliling kakinya di tempat di mana ia berlutut, dan ia merangkak ke pinggir lubang di mana ada magma membara. Api membakar tangannya, dan daging mati terlepas pada saat ia mengangkat tangannya.
Tangisan tersedu-sedu menggoncangkannya. “O Tuhan, O Tuhan.” Teriaknya, “Aku ingin keluar.” Pada saat aku melihatnya, ia akhirnya dapat mencapai bagian atas lubang dengan kakinya. Aku berpikir bahwa ia akhirnya dapat keluar juga tetapi ada satu iblis yang besar dengan sayap besar yang kelihatannya patah terbang dan menghantam wanita itu. Warna iblis itu hitam kecoklatan, dan iblis itu memiliki rambut di seluruh bentuknya. Matanya terpisah jauh di dalam kepalanya, dan ukurannya sebesar beruang yang besar. Iblis segera menghampiri wanita itu dan mendorongnya keras kembali ke dalam lubang api. Aku melihat dalam kengerian ketika ia jatuh kembali. Aku merasa iba. Aku ingin meraih tangannya dan memeluknya, dan meminta Tuhan untuk menyembuhkannya dan mengeluarkannya dari sana.
Yesus mengetahui pikiranku dan berkata, “Anak-Ku, penghakiman telah ditentukan. Tuhan telah berbicara. Bahkan ketika ia masih kecil, Aku memanggil dan memanggilnya untuk bertobat dan melayani Aku. Ketika ia berusia 16 tahun, Aku datang kepadanya dan berkata, “Aku mengasihi engkau. Berikanlah hidupmu kepada-Ku, dan mari ikuti Aku, sebab Aku telah memanggilmu untuk tujuan yang khusus.” Aku memanggilnya selalu selama hidupnya, tetapi ia tidak mau mendengar. Ia berkata, “Suatu hari aku akan melayani-Mu. Aku tidak punya waktu untuk-Mu sekarang. Tidak ada waktu, tidak ada waktu, hidupku untuk bersenang-senang. Tidak ada waktu, tidak ada waktu untuk melayani-Mu, Yesus. Besok aku akan melayani-Mu.’ Hari esok tidak pernah tiba, karena ia telah menunggu terlalu lama.”
Wanita itu berteriak kepada Yesus, “Jiwaku sungguh tersiksa. Tidak ada jalan keluar. Aku tahu bahwa aku lebih menginginkan dunia daripada Engkau, Tuhan. Aku menginginkan kekayaan, ketenaran dan keberuntungan, dan aku telah mendapatkannya. Aku selalu yang tercantik, wanita yang selalu berpakaian terbaik pada saat hidupku. Aku memiliki kekayaan, ketenaran dan keberuntungan, tetapi aku menyadari bahwa aku tidak dapat membawanya pada saat kematianku. O Tuhan, neraka sungguh mengerikan. Tidak ada istirahat siang ataupun malam. Aku selalu kesakitan dan disiksa. Tolong aku, Tuhan,” teriaknya.
Wanita itu tengadah melihat Yesus dengan bersungguh-sungguh dan berkata, “Tuhan-Ku yang manis, andai saja aku mendengarkan-Mu! Aku akan menyesali hal ini selamanya. Aku telah merencanakan untuk melayani-Mu suatu hari kelak - pada saat aku siap. Aku berpikir Engkau akan selamanya berada bersamaku. Oh! Betapa salahnya aku! Aku adalah wanita yang kecantikannya dicari-cari orang pada saat hidupku. Aku tahu Tuhan telah memanggil aku untuk bertobat. Seluruh hidupku Ia menarik aku dengan senar-senar kasih, dan aku berpikir aku dapat memperalat Tuhan sama halnya aku telah memperalat orang lain. Ia akan selalu berada di sana. Oh ya, aku memperalat Tuhan! Ia bersusah payah membuat aku untuk melayani-Nya, pada saat itu dimana aku berpikir aku tidak memerlukan-Nya. Oh, betapa salahnya aku! Setan telah mulai memperalat aku, dan aku telah semakin dan semakin melayani setan. Pada akhirnya aku mencintai dia lebih daripada mencintai Tuhan. Aku mencintai dosa dan tidak kembali kepada Tuhan.
“Setan memperalat kecantikanku dan uangku, dan semua pikiran-pikiranku menjanjikan akan betapa besarnya kekuatan yang akan ia berikan kepadaku. Bahkan walaupun begitu, Tuhan masih tetap menarik aku. Tetapi aku berpikir, aku masih mempunyai hari esok dan lusa. Lalu suatu hari ketika sedang mengendarai mobil, supirku menabrak rumah, dan aku terbunuh. Tuhan, keluarkanlah aku.” Pada saat ia berbicara tulang-tulang tangannya mencoba meraih Yesus sementara api terus membakarnya.
Yesus berkata, “Penghakiman telah ditentukan.”
Airmata membasahi pipi-Nya dan kamipun berjalan ke lubang yang berikutnya. Aku menangis melihat kengerian neraka itu. “Tuhanku,” Jeritku, “siksaan itu terlalu nyata. Pada saat jiwa datang ke sini, tidak ada lagi harapan, tidak ada kehidupan, tidak ada kasih. Neraka terlalu nyata.” Tidak ada jalan keluar, pikirku. Wanita itu harus terbakar selamanya di dalam nyala-nyala api itu.
“Waktu sudah habis,” Kata Yesus. “Kita akan kembali lagi besok.”
Teman, bila engkau hidup di dalam dosa, mohon bertobatlah. Bila engkau pernah dilahirkan kembali dan telah berpaling dari Tuhan, bertobat dan kembalilah kepada-Nya sekarang. Hiduplah baik dan belalah kebenaran. Bangunlah sebelum terlambat, dan engkau akan selalu bersama Tuhan di dalam Surga.
Yesus berkata lagi, “Neraka mempunyai tubuh (seperti bentuk manusia) berbaring di pusat bumi. Neraka dibentuk seperti tubuh manusia - sangat besar dan mempunyai banyak ruang-ruang siksa.
“Ingatlah untuk mengatakan kepada orang-orang di bumi bahwa neraka itu benar ada. Jutaan jiwa yang hilang ada di neraka, dan banyak yang datang ke neraka setiap hari. Di suatu Hari Penghakiman yang Besar, kematian dan neraka akan dilemparkan ke dalam lautan api; sehingga akan ada kematian untuk keduakalinya.
III. KAKI KANAN NERAKA
Aku tidak bisa tidur ataupun makan sejak aku dibawa ke neraka malam-malam sebelumnya. Setiap hari aku membayangkan tentang neraka. Pada saat aku menutup mata, aku dapat melihat neraka. Telingaku tidak dapat berhenti mendengarkan tangisan-tangisan dari mereka yang dihukum itu. Sama seperti acara televisi, aku membayangkan semua apa yang telah aku saksikan di neraka berulang-ulang kali. Setiap malam ketika aku di neraka dan setiap hari aku bekerja untuk mendapatkan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan tentang hal-hal yang menakutkan ini pada dunia.
Yesus menampakkan diri kepadaku lagi dan berkata, “Malam ini kita akan pergi ke kaki kanan neraka, anak-Ku. Jangan takut, sebab Aku mengasihi engkau dan Aku bersama engkau.”
Wajah Tuhan sangat bersedih, dan mata-Nya dipenuhi dengan kelembutan yang besar dan kasih yang dalam. Walaupun mereka yang berada di neraka adalah jiwa yang hilang selamanya, aku tahu bahwa Ia masih mencintai mereka dan tetap selalu mencintai mereka selamanya.
“Anak-Ku,” Katanya, “Tuhan, Bapa kita, memberikan kita masing-masing kehendak agar kita bisa memilih apakah kita akan melayani Dia atau Setan. Engkau lihat, Tuhan tidak menyediakan neraka untuk umat-Nya. Setan mendustai banyak orang supaya mengikuti dia, tetapi neraka dibuat untuk setan dan para malaikatnya. Bukanlah kehendak-Ku, ataupun kehendak Bapa-Ku, bahwa orang akan binasa.” Airmata kesedihan mengalir di pipi Yesus.
Ia mulai berbicara lagi, “Ingat kata-kata-Ku di hari-hari sebelumnya pada saat aku menunjukkan neraka: “Aku memiliki semua kuasa di surga dan di bumi.’ Kini, pada saat kelihatannya Aku seperti meninggalkan engkau, tetapi sesungguhnya tidak. Juga pada saat-saat kita terlihat oleh iblis dan oleh jiwa-jiwa yang hilang, tetapi juga ada saat kita tidak terlihat. Kemanapun kita pergi, tetaplah damai dan janganlah takut untuk mengikuti Aku.”
Kita akan terus pergi bersama. Dari belakang aku mengikuti dan berada dekat Yesus yang sedang menangis. Selama berhari-hari aku menangis dan aku tidak dapat tidak gemetar setelah melihat neraka. Seringkali aku menangis dalam hati. Rohku sungguh bersedih.
Kami tiba di kaki kanan neraka. Melihat ke depan, aku melihat bahwa kami berada di jalan yang kering dan terbakar. Jeritan-jeritan memenuhi udara kotor, dan bau kematian ada di mana-mana. Bau itu kadang-kadang begitu kuatnya sehingga membuat perutku sakit. Dimana mana ada kegelapan hanyalah cahaya yang terpancar dari Kristus dan nyala api dari lubang-lubang siksa yang menerangi dataran ini.
Seketika itu juga, iblis-iblis semua jenis melewati kami. Iblis-iblis kecil merangkak dan melalui kami. Roh-roh iblis ada di dalam ukuran segala rupa dan bentuk, mereka berbicara satu sama lain. Jauh di depan kami, satu iblis yang besar sedang memberikan perintah kepada iblis yang kecil-kecil. Kami berhenti untuk mendengar, dan Yesus berkata, “Juga ada pasukan yang tidak kelihatan dari kekuatan-kekuatan iblis yang tidak kita lihat di sini - iblis-iblis seperti iblis penyakit.”
“Pergi!” kata iblis yang lebih besar kepada iblis yang kecil “Lakukan banyak hal-hal yang jahat. Hancurkan rumah tangga dan hancurkan keluarga-keluarga. Goda orang-orang Kristen yang lemah, berikan perintah yang salah dan bimbinglah ke arah yang salah kepada orang sebanyak-banyaknya. Engkau akan menerima imbalannya pada saat engkau kembali.”
“Ingat, engkau harus berhati-hati kepada mereka yang benar-benar menerima Yesus sebagai Penyelamat mereka. Mereka mempunyai kekuatan untuk mengusir engkau keluar. Pergilah sekarang ke seluruh bumi. Aku telah punya banyak utusan di bumi sana dan aku masih punya banyak pasukan yang siap untuk kukirimkan. Ingatlah, kita adalah pelayan-pelayan pangeran kegelapan dan kuasa-kuasa udara.”
Pada saat itu, berbagai bentuk iblis mulai beterbangan dan keluar dari neraka. Pintu-pintu di atas kaki kanan neraka terbuka dan tertutup sangat cepat untuk membiarkan mereka keluar. Juga, ada yang keluar dan masuk dari pintu-pintu masuk tersebut.
Aku berusaha untuk menjelaskan rupa-rupa iblis tersebut. Yang berbicara sangatlah besar, kurang lebih seperti ukuran beruang besar, berwarna coklat, dengan kepala seperti kelelawar dan mata yang berjauhan dan muka penuh rambut. Lengan berambut di pinggir-pinggirnya dan taring-taring keluar dari rambut dan mukanya.
Satu laki-laki kecil seperti monyet dengan tangan yang sangat panjang dan rambut yang memenuhi seluruh tubuhnya. Wajahnya kecil, dan ia punya hidung yang runcing. Aku tidak bisa melihat matanya.
Yang satu lagi memiliki kepala yang besar, telinga yang besar dan ekor yang panjang, sedangkan yang satu lagi adalah sebesar kuda dan mempunyai kulit halus. Pemandangan dari setan dan iblis-iblis ini serta bau yang menyengat yang datang dari mereka semua membuat perutku sakit. Dimana-mana aku melihat iblis. Iblis yang terbesar, aku pelajari dari Tuhan, mendapat perintah langsung dari Setan.
Yesus dan aku menapaki jalan ke bawah sampai tiba di satu lubang lagi. Tangisan kesakitan, suara kesedihan yang tidak terlupakan ada di mana-mana. Tuhanku, apakah yang berikutnya? Pikirku.
Kami berjalan langsung melewati beberapa iblis, dan nampaknya mereka tidak melihat kami, dan kami berhenti di suatu lubang api dan magma. Di lubang ini ada pria besar. Aku mendengar ia berkotbah tentang Injil. Aku melihat kepada Yesus dengan terheran-heran mencari jawaban, yang mana kutahu Ia selalu mengetahui pikiran-pikiranku. Ia berkata, “Pada saat ia di bumi, pria ini adalah seorang pengkotbah Injil. Ada masa ia berbicara mengenai kebenaran dan melayani Aku.”
Aku heran apa yang dilakukan pria ini di dalam neraka. Tinggi pria ini kurang lebih enam kaki, dan tengkoraknya kotor dan berwarna kelabu seperti batu nisan. Bagian-bagian dari bajunya masih bergelantungan. Aku heran nyala api telah mencabik dan merobek bajunya tetapi tidak membakar keseluruhan baju itu. Daging yang terbakar itu bergelantungan, dan tengkorak kepalanya berada di dalam nyala api. Bau yang mengerikan datang daripadanya.
Aku melihat pria itu merentangkan tangannya seperti ia sedang memegang sebuah buku dan mulai membaca Bacaan Injil. Sekali lagi, aku ingat akan apa yang Yesus katakan: “Engkau mempunyai semua rasa di dalam neraka, dan rasa-rasa itu bekerja lebih kuat di sini.”
Pria itu membaca Bacaan demi Bacaan, dan aku berpikir hal itu baik. Yesus berkata kepada pria itu dengan kasih yang besar dengan suaranya, “Tenanglah.” Segera, pria itu berhenti berbicara dan perlahan-lahan melihat ke arah Yesus.
Aku melihat jiwa pria itu di dalam bentuk tengkoraknya. Ia berkata kepada Tuhan, “Tuhan, kini aku akan berkotbah mengenai kebenaran kepada semua orang. Sekarang, Tuhan, aku siap untuk pergi dan mengatakan kepada semua orang tentang hal ini. Aku tahu bahwa ketika aku di bumi, aku tidak percaya akan adanya neraka, dan aku juga tidak percaya bahwa Engkau akan datang lagi. Itulah apa yang ingin orang dengar, dan aku mengkompromikan kebenaran kepada orang-orang di gerejaku.
“Aku tahu aku tidak menyukai orang yang beda ras ataupun beda warna kulit denganku, dan menyebabkan banyak orang jauh daripada-Mu. Aku telah membuat aturanku sendiri tentang surga dan hal yang benar dan salah. Aku tahu aku telah menyesatkan banyak orang, dan aku telah memutar balikkan fakta mengenai Sabda-Mu yang Kudus, dan aku telah mengambil uang dari orang miskin. Tetapi, Tuhan, biarkanlah aku keluar, dan aku akan melakukan hal yang benar. Aku tidak akan mengambil uang dari gereja lagi. Aku telah bertobat. Aku akan mengasihi orang dari setiap ras dan warna.
Yesus berkata, “Engkau bukan saja mengacaukan dan salah menginterpretasikan Sabda Kudus Tuhan, tetapi engkau juga berdusta tentang kebenaran. Kenikmatan hidup lebih penting bagimu daripada kebenaran. Aku sendiri telah mengunjungi engkau dan mencoba untuk membuat engkau berbalik, tetapi engkau tidak mendengarkan. Engkau pergi dengan jalanmu sendiri, dan iblis adalah tuhanmu. Engkau tahu tentang kebenaran, tetapi engkau tidak bertobat dan berbalik kepada-Ku. Aku masih berada di sana pada saat itu. Aku menunggumu. Aku ingin agar engkau bertobat, tetapi engkau tidak bertobat. Dan kini penghakiman telah ditentukan.”
Wajah Yesus penuh iba. Aku tahu andai laki-laki itu mendengarkan panggilan Penyelamatnya, ia tidak akan berada di sini. O umat, mohon dengarkanlah.
Yesus berbicara kepada orang yang kecil imannya itu, “Seharusnya engkau mengatakan tentang kebenaran dan engkau akan mengembalikan kebenaran akan Sabda Tuhan, yang mengatakan bahwa orang-orang yang tidak percaya akan mempunyai tempat di danau yang terbakar dengan api dan magma.
“Engkau tahu jalan salib. Engkau tahu akan kebajikan. Engkau tahu bagaimana membicarakan kebenaran. Tetapi Setan memenuhi hatimu dengan dusta, dan engkau terus mengikuti dosamu. Engkau seharusnya bertobat dengan tulus hati tidak dengan setengah-setengah. Sabda-Ku adalah benar. Ia tidak berdusta. Dan kini sudah terlambat, terlambat.” Pada saat itu orang itu menggenggamkan tangannya dan mengarahkanya kepada Yesus dan mulai menghujat-Nya.
Dengan kesedihan, Yesus dan aku berjalan ke lubang lain. Orang beriman kecil itu yaitu si pengkotbah tersebut masih terus menghujat dan marah kepada Yesus. Pada saat kami melewati lubang-lubang, tangan-tangan jiwa yang hilang lainnya mencoba meraih Yesus, dan dengan suara-suara mengenaskan memanggil-Nya untuk minta dikasihani. Tulang-tulang tangan mereka hitam kelabu karena terbakar - tidak ada daging yang hidup ataupun darah, ataupun organ tubuh, hanyalah kematian dan kesekaratan. Di dalam hatiku sendiri aku menangis, O bumi, bertobatlah. Bila tidak, engkau akan datang kemari. Berhentilah sebelum terlambat.
Kami berhenti di satu lubang. Aku merasa kasihan pada mereka semua dan kesedihan membuatku secara fisik sungguh lemah dan rasanya tidak sanggup. Aku menangis tersedu-sedu. “Yesus, dalam hatiku aku begitu terluka.” Kataku.
Dari dalam lubang ada suara seorang wanita berbicara kepada Yesus. Ia berdiri di tengah nyala api dan nyala api itu membakar seluruh tubuhnya. Tulangnya penuh dengan cacing dan daging yang mati. Pada saat nyala api mengelilinginya, ia mengangkat tangannya ke arah Yesus, menangis, “Keluarkan aku dari sini. Aku akan memberikan hatiku sekarang, Yesus. Aku akan mengatakan kepada orang lain tentang Pengampunan-Mu. Aku akan bersaksi untuk-Mu. Aku mohon, keluarkanlah aku!”
Yesus berkata, “Sabda-Ku adalah benar, dan hal itu menyatakan bahwa semua orang harus bertobat dan berpaling dari dosa-dosa mereka dan meminta kepada-Ku agar Aku datang ke dalam hidup mereka bila mereka ingin terhindar dari tempat ini. Dengan darah-Ku ada pengampunan akan dosa-dosa. Aku setia dan adil dan akan mengampuni semua mereka yang datang kepada-Ku. Aku tidak akan mengusir mereka.”
Ia berpaling, melihat wanita itu dan berkata, “Andai saja engkau mendengarkan-Ku dan datang kepada-Ku dan bertobat, Aku pastilah telah mengampunimu.”
Wanita itu bertanya, “Tuhan, tidak adakah jalan keluar dari sini?”
Yesus berbicara dengan sangat lembut. “Hai wanita,” kata-Nya, “Engkau telah diberikan banyak kesempatan untuk bertobat, tetapi engkau mengeraskan hatimu dan tidak bertobat. Dan engkau tahu bahwa Sabda-Ku telah mengatakan bahwa semua bentuk pelacuran akan mendapat bagian di dalam danau api.”
Yesus berpaling kepadaku dan berkata, “Wanita ini mempunyai dosa karena selingkuh dengan banyak laki-laki, dan ia telah mengacaukan banyak rumah tangga. Namun walaupun begitu, Aku tetap mencintainya. Aku datang kepadanya tidak dengan hukuman tetapi dengan keselamatan. Aku mengirimkan banyak pelayan-Ku kepadanya agar ia mau bertobat dari jalan kejahatannya, tetapi ia tidak juga bertobat. Ketika ia masih muda, Aku memanggilnya, tetapi ia tetap melakukan kejahatan. Ia banyak melakukan kesalahan, tetapi Aku tetap mengampuninya andaikan ia datang kepada-Ku. Setan masuk ke dalam hidupnya, dan wanita ini menjadi pahit dan ia tidak bisa mengampuni sesamanya.
“Ia pergi ke gereja hanya untuk menggoda pria. Bila ia berhasil menemukannya, ia akan merayu pria itu. Andai saja ia datang kepada-Ku, dosa-dosanya pastilah telah dicuci oleh Darah-Ku. Sebagian dari dirinya ingin melayani-Ku, tetapi engkau tidak bisa melayani Tuhan dan Setan pada waktu yang bersamaan. Setiap orang harus membuat satu pilihan kepada siapa mereka mau melayani.”
“Tuhan,” tangisku, “berikanlah aku kekuatan untuk terus berjalan.” Aku sangat gemetar dari kepala hingga kaki karena kengerian-kengerian yang aku lihat di neraka.
Yesus berkata kepadaku, “Damai, tenanglah.”
“Tolonglah aku, Tuhan,” Aku menangis. “Setan tidak ingin kita mengetahui tentang kebenaran akan neraka. Di dalam semua mimpi buruk yang pernah kualami, aku tidak pernah membayangkan bahwa neraka akan seperti ini. Yesus terkasih, kapankah semua ini berakhir?”
“Anak-Ku,” Jawab Yesus, “hanya Bapa yang tahu kapan akhir dari semua ini akan datang.” Kemudian Ia berkata lagi kepadaku, “Damai, tenanglah.” Kekuatan yang besar datang kepadaku.
Yesus dan aku berjalan melewati lubang-lubang siksa. Aku ingin menarik keluar setiap orang yang aku lalui dari dalam api dan membawa mereka segera ke kaki Yesus. Aku menangis sungguh di dalam hatiku, aku berpikir sendiri, aku tidak menginginkan anak-anakku datang ke sini.
Akhirnya, Yesus berpaling kepadaku dan berkata dengan perlahan, “Anak-Ku, kita akan kembali ke rumahmu sekarang. Besok malam kita akan kembali ke bagian neraka ini.”
Sesampai di rumah aku menangis dan menangis. Di siang hari aku menceritakan tentang neraka dan kengerian-kengerian yang kujumpai di sana. Aku berkata kepada mereka bahwa rasa sakit di neraka tidaklah terbayangkan.
Anda yang membaca buku ini, tolong, aku mohon kepada anda, untuk bertobat dari dosa-dosa anda. Panggilah Yesus dan minta agar Dia menyelamatkanmu. Panggilah Ia sekarang. Janganlah menunggu sampai besok. Hari esok mungkin tidak pernah akan datang. Waktu mulai habis dengan sangat cepatnya. Berlututlah dan bersihkanlah dosa-dosamu. Jadilah baik bagi sesamamu. Demi Yesus, jadilah baik dan ampunilah satu sama lain.
Bila engkau marah kepada seseorang, ampunilah dia. Tidak ada gunanya membawa kemarahan ke neraka. Jadilah pengampun sebagaimana Kristus telah mengampuni dosa-dosa kita. Yesus dapat mengampuni bila kita memiliki hati yang bertobat dan membiarkan Darah-Nya membersihkan semua dosa kita. Kasihilah anak-anakmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Tuhan dari segala gereja berkata, “Bertobatlah dan biarlah engkau diselamatkan!”
IV. LUBANG-LUBANG SIKSA YANG LAIN LAGI
Malam berikutnya Yesus dan aku pergi ke kaki kanan neraka. Sebelumnya aku telah melihat kasih Yesus kepada jiwa-jiwa yang hilang di neraka. Dan aku merasakan Kasih-Nya kepadaku dan kepada semua orang di bumi.
“Nak,” Kata-Nya kepadaku, “Kebinasaan orang bukanlah Kehendak Bapa. Setan menipu orang banyak dan orang-orang itu mengikutinya. Tetapi Tuhan itu pengampun. Ia adalah Tuhan Maha Kasih. Bila saja orang mau datang kepada Bapa dan bertobat, Ia akan mengampuni mereka semua.” Kelembutan yang besar menyelubungi wajah Yesus pada saat Ia berbicara.
Sekali lagi kami berjalan di antara lubang-lubang siksa yang menyala dan melewati orang-orang yang sedang disiksa seperti yang telah aku jelaskan sebelumnya. Tuhanku, Tuhanku, begitu amat mengerikan! Pikirku. Terus dan terus kami berjalan melewati begitu banyaknya jiwa-jiwa yang terbakar di neraka.
Di sepanjang jalan tangan-tangan mencoba meraih Yesus. Mereka semua hanyalah tulang-tulang dan seharusnya daging mereka menempel di tulang-tulang mereka – keseluruhannya kelabu dengan bekas bakar dan daging yang membusuk bergelantungan. Di dalam bentuk-bentuk tengkorak mereka terdapat jiwa mereka yang berbentuk kabut kelabu yang kotor yang terjebak di dalam tengkorak mereka yang kotor selama-lamanya. Aku dapat menggambarkan apa yang mereka rasakan di dalam bakaran api itu dari teriak dan tangis mereka, cacing-cacing, kesakitan, keputusasaan. Dan tangisan-tangisan mereka memenuhi jiwaku dengan kesedihan yang begitu besar yang tidak dapat aku terangkan. Andai saja mereka mendengarkan, pikirku, pastilah mereka tidak akan berada di sini.
Aku tahu bahwa jiwa yang hilang di neraka ini semuanya mempunyai indera-indera yang bekerja. Mereka ingat segala sesuatu yang pernah dikatakan kepada mereka. Mereka tahu bahwa tidak ada jalan keluar dari nyala-nyala api yang membakar dan mereka tahu bahwa mereka telah hilang selamanya. Namun, tanpa harapan, tetap saja mereka menangis kepada Yesus minta untuk dikasihani.
Kami berhenti di lubang siksa yang selanjutnya. Bentuknya sama seperti yang lainnya. Di dalamnya ada bentuk seorang wanita yang aku ketahui dari suaranya. Ia menangis meminta Yesus untuk membebaskannya dari nyala-nyala api.
Yesus melihat wanita itu dengan kasih dan berkata, “Ketika engkau di bumi, Aku memanggilmu untuk datang kepadaku. Aku memohon kepadamu untuk membenarkan hatimu kepada-Ku sebelum semuanya terlambat. Aku mengunjungimu berkali-kali di waktu malam untuk mengatakan tentang Kasih-Ku. Aku memohon kepadamu, mencintaimu dan menarikmu kepada-Ku dengan Roh-Ku.
“Ya Tuhan,” katamu, “Aku akan mengikuti-Mu,” Dengan bibirmu engkau berkata engkau mengasihi-Ku, tetapi dengan hatimu engkau tidak bersungguh-sungguh. Aku tahu dimana hatimu berada. Aku sering mengirimkan kepadamu utusan-utusan-Ku untuk memberitahukan kepadamu agar bertobat kepada-Ku. Aku ingin memakaimu sebagai pelayan bagi orang lain, dan untuk membantu orang lain menemukan Aku. Tetapi engkau menginginkan dunia dan bukan Aku. Aku telah memanggilmu, tetapi engkau tidak mendengarkan-Ku, dan juga tidak bertobat dari dosa-dosamu.”
Wanita itu berkata kepada Yesus, “Engkau ingat, Tuhan, saat aku rajin ke gereja dan adalah seorang wanita yang baik. Aku bergabung dengan gereja. Aku adalah anggota gereja-Mu. Aku tahu akan panggilanmu di dalam hidupku. Aku tahu bahwa aku harus mematuhi panggilanmu apapun resikonya, dan aku melakukannya.”
Yesus berkata, “Wanita, engkau penuh akan kebohongan dan dosa. Aku memanggilmu tetapi engkau tidak mendengarkan-Ku! Benar, engkau adalah anggota sebuah gereja, tetapi menjadi anggota gereja saja tidak mengantar engkau ke Surga. Dosa-dosamu banyak, dan engkau tidak bertobat. Engkau menyebabkan orang lain meragukan Sabda-Ku. Engkau tidak mengampuni orang lain ketika mereka menyakitimu. Engkau berpura-pura mencintai dan melayani-Ku sebagai seorang Kristen, tetapi engkau jauh sebagai orang Kristen, engkau berdusta, curang dan mencuri. Engkau menggoda jiwa-jiwa yang lain dan engkau menyukai hidupmu yang dua macam itu. Engkau tahu jalan yang lurus dan sempit.”
“Dan,” kata Yesus, “Engkau juga mempunyai lidah yang bercabang. Engkau berkata tentang saudara dan saudarimu di dalam Kristus. Engkau menghakimi mereka dan berpikir bahwa engkau lebih suci dari mereka, padahal ada dosa kotor di dalam hatimu. Aku mengetahui hal ini, engkau tidak mendengarkan kemanisan hasrat Roh-Ku. Engkau menghakimi orang dari luar, tanpa menyadari kenyataan bahwa banyak dari mereka adalah anak-anak yang beriman. Engkau sungguh sangat keras.
“Ya, engkau berkata engkau mencintai-Ku dengan bibirmu, tetapi hatimu sangatlah jauh daripada-Ku. Engkau tahu jalan-jalan Tuhan dan mengerti. Engkau mempermainkan Tuhan dan Tuhan mengetahui semua hal ini. Bila saja engkau memiliki hati yang tulus untuk melayani Tuhan, engkau tidak akan berada di sini hari ini. Engkau tidak bisa melayani Setan dan Tuhan pada waktu yang bersamaan.”
Tuhan berpaling kepadaku dan berkata, “Banyak orang pada hari-hari belakangan ini menjauh daripada iman mereka, merayu orang lain dan melayani dosa. Keluarlah daripada kumpulan itu, dan menjauhlah. Janganlah berjalan dengan mereka.” Sementara kami berjalan menjauh dari wanita itu, wanita tersebut mulai menghujat dan menyumpahi Yesus. Ia berteriak dan menjerit membabi buta. Kami berjalan terus. Tubuhku sangatlah lemah.
Di lubang siksa berikutnya ada lagi bentuk tengkorak. Aku mencium bau kematian bahkan sebelum kami mendekatinya. Tengkorak ini kelihatan sama dengan yang lainnya.
Aku bertanya-tanya apakah yang telah diperbuat oleh jiwa ini sehingga ia harus hilang serta tanpa harapan di tempat mengerikan ini selama-lamanya. Neraka adalah untuk selama-lamanya. Ketika aku mendengar tangisan-tangisan jiwa-jiwa aku juga menangis.
Aku mendengar suara wanita berbicara kepada Yesus dari dalam nyala api di lubang siksa. Ia mengutip Sabda Tuhan. “Yesus terkasih, apa yang ia lakukan disini?” Tanyaku.
“Dengar,” kata Yesus.
Wanita itu berkata, “Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada orang yang datang kepada Bapa tanpa melalui Dia. Yesus adalah Cahaya Dunia. Datanglah kepada Yesus dan Ia akan menyelamatkanmu.”
Ketika wanita itu berkata demikian, banyak jiwa-jiwa hilang di sekelilingnya mendengarkan. Ada yang menghujat dan menyumpahinya. Ada yang menyuruhnya diam. Yang lain ada yang berkata, “Apakah benar ada harapan?” atau “Tolonglah kami, Yesus.” Tangisan kesedihan yang hebat memenuhi udara.
Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Aku tidak tahu mengapa wanita itu berkotbah tentang Injil di sini.
Tuhan mengetahui pikiran-pikiranku. Ia berkata, “Nak, Aku memanggil wanita ini pada usia tiga puluh tahun untuk berkotbah tentang Sabda-Ku dan menjadi saksi akan Injil. Aku memanggil setiap orang denga tujuan-tujuan yang berbeda di dalam Tubuh-Ku. Tetapi bila pria ataupun wanita, tua ataupun muda tidak menghendaki Roh-Ku, Aku akan pergi.
“Ya, wanita itu menjawab panggilan-Ku selama bertahun-tahun dan ia bertumbuh di dalam pengetahuan akan Tuhan. Ia mempelajari Suara-Ku, dan ia melakukan banyak pekerjaan-pekerjaan baik untuk-Ku. Ia telah mempelajari Sabda Tuhan. Ia sering berdoa, dan doa-doanyapun sering dikabulkan. Ia mengajar kepada banyak orang tentang jalan kekudusan. Ia sangat beriman di dalam rumahnya.
“Tahun-tahun berlalu sampai suatu hari ia mengetahui bahwa suaminya selingkuh dengan wanita lain. Dan bahkan ketika suaminya meminta pengampunan kepadanya, ia tetap bertumbuh pahit dan tidak mengampuninya dan tidak berusaha untuk menyelamatkan perkawinannya. Benar, suaminya memang bersalah dan suaminya telah melakukan dosa yang besar.
“Tetapi wanita ini mengetahui tentang Sabda-Ku. Ia tahu bagaimana harus mengampuni, dan ia mengetahui bahwa di dalam setiap cobaan ada jalan untuk keluar. Suaminya meminta agar sang istri mengampuninya. Tetapi ia tidak mengampuninya. Malahan, ia membiarkan kemarahan ber-akar di dalam dirinya. Ia tidak menyerahkannya kepada-Ku. Ia menjadi semakin pahit setiap hari dan berkata di dalam hatinya, Sekarang aku melayani Tuhan di semua cara, dan suamiku pergi dengan wanita lain! “Apakah Engkau pikir itu benar?” Kata wanita itu kepada-Ku.
“Aku berkata, ‘Tidak, itu tidak benar. Tetapi ia telah datang kepadamu dan bertobat dan berkata bahwa ia tidak akan melakukan hal itu lagi.”
“Aku berkata kepadanya, ‘Nak, lihatlah dirimu sendiri, dan lihat apa yang telah menyebabkan hal ini kepadamu.’
“Bukan saya, Tuhan’, katanya, ‘Aku adalah orang yang kudus, dan suamikulah yang berdosa.’ Dia tidak mendengarkan-Ku.
“Waktu berlalu, dan dia tidak berdoa kepada-Ku ataupun membaca Kitab Suci. Ia menjadi marah tidak saja kepada suaminya, tetapi juga kepada semua yang ada di sekitarnya. Ia mengutip Kitab Suci tetapi tidak dapat mengampuni orang lain.
“Ia tidak mendengarkan-Ku. Hatinya tumbuh menjadi pahit, dosa besar memasuki dirinya. ‘Ingin membunuh’ tumbuh di dalam hatinya padahal dahulu hatinya adalah tempat kasih. Dan suatu hari, di dalam kemarahannya, ia membunuh suaminya dan wanita selingkuhannya. Setan telah mendapatkannya secara utuh, dan iapun kemudian bunuh diri.”
Aku melihat pada jiwa yang hilang itu yang telah meninggalkan Kristus dan mengutuki dirinya sendiri selamanya di dalam nyala api dan kesakitan. Aku mendengarkan jawaban wanita itu kepada Yesus. “Aku akan mengampuni sekarang, Tuhan,” katanya. “Keluarkanlah aku. Aku akan mematuhi-Mu sekarang. Lihatlah, Tuhan, Aku berkotbah tentang Sabda-Mu sekarang, Dan dalam waktu satu jam iblis-iblis akan membawa aku untuk disiksa secara lebih sadis lagi. Berjam-jam mereka akan menyiksa aku. Karena aku berkotbah tentang Sabda-Mu, siksaanku akan lebih kejam lagi. Mohon, Tuhan, Aku mohon kepada-Mu keluarkanlah aku.”
Aku menangis dengan wanita di dalam lubang siksa itu dan meminta Tuhan untuk tetap menjagaku daripada kepahitan hati. “Jangan biarkan kebencian memasuki hatiku, Tuhan Yesus,” kataku.
“Ayo, marilah kita pergi,” kata Yesus.
Di lubang siksa yang berikut adalah jiwa seorang pria yang terbungkus di dalam bentuk tengkorak, menangis kepada Yesus. “Tuhan”, tangisnya, “bantulah aku mengerti mengapa aku berada di sini.”
Yesus berkata, “Damai, tenanglah. Engkau mengerti mengapa engkau berada di sini.”
“Keluarkanlah aku, dan aku akan menjadi baik,” pria itu memohon.
Tuhan berkata kepadanya, “Bahkan pada saat engkau di neraka inipun engkau tetap berdusta.”
Yesus kemudian berpaling kepadaku dan berkata, “Pria ini berusia 23 tahun ketika ia datang ke sini. Dia tidak mendengarkan Injil. Ia mendengar Sabda-Ku berkali-kali dan sering berada di dalam rumah-Ku. Aku menariknya dengan Roh-Ku ke dalam penyelamatan, tetapi ia menginginkan dunia dan nafsunya. Ia senang mabuk dan tidak mendengarkan panggilan-Ku. Ia dibesarkan di gereja, tetapi ia tidak memberikan dirinya sungguh-sungguh kepada-Ku. Suatu hari ia berkata kepada-Ku, ‘Aku akan memberikan hidupku kepada Mu suatu hari kelak, Yesus.’ Tetapi hari itu tidak pernah datang. Suatu hari setelah sebuah pesta, ia mengalami kecelakaan mobil dan ia terbunuh. Setan telah menipunya bahkan sampai pada saat yang paling terakhir.
“Ia terbunuh saat itu juga. Ia tidak mendengarkan panggilan-Ku. Orang lain juga terbunuh di dalam kecelakaan mobil itu. Kerja Setan adalah untuk membunuh, mencuri dan menghancurkan. Bila saja pria muda ini mendengarkan! Bukanlah kehendak Bapa bahwa manusia binasa. Setan menginginkan jiwa pria ini, dan setan menghancurkannya melalui ketidak hati-hatian, dosa dan mabuk-mabukkan. Banyak rumah tangga dan kehidupan yang dihancurkan oleh alkohol setiap tahunnya.”
Bila saja orang-orang dapat melihat bahwa nafsu dan hasrat dunia hanyalah bertahan semusim saja! Bila engkau datang kepada Tuhan Yesus, Ia akan membebaskanmu dari kecanduan. Panggilah Yesus, dan Ia akan mendengar dan membantumu. Ia akan menjadi temanmu. Ingatlah bahwa Ia mencintaimu, dan Ia juga mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa-dosamu.
Hai orang-orang Kristen yang menikah, Yesus memperingatkan bahwa engkau tidak boleh berzinah. Dan bila engkau menginginkan orang lain, bahkan walaupun engkau tidak berzinah, itupun menjadi zinah di dalam hatimu.
Anak-anak muda, menjauhlah dari dosa obat-obatan dan sex. Bila engkau telah berdosa, Tuhan akan mengampunimu. Panggillah Ia sekarang selagi masih ada waktu. Temuilah seorang Kristen yang kuat, dan mintalah mereka untuk berbicara denganmu mengenai permasalahanmu. Engkau akan bergembira bahwa engkau bisa memperoleh waktu di dunia sebelum akhirnya menjadi terlambat.
Setan datang sebagai malaikat terang untuk menipu dunia. Tidaklah mengherankan kalau dosa-dosa dunia kelihatan menggiurkan bagi orang-orang muda, bahkan walaupun ia mengetahui tentang Sabda Tuhan yang Kudus. Pesta sekali lagi, pikirnya, Yesus pastilah mengerti. Tetapi kematian tidak mengenal ampun. Anak muda itu menunggu sampai semuanya terlambat.
Aku melihat kepada jiwa pria itu, dan aku diingatkan akan anak-anakku sendiri. “Oh Tuhan, semoga mereka melayani Engkau!” Aku tahu bahwa banyak dari antara anda yang membaca ini mempunyai orang-orang yang anda kasihi, mungkin anak-anak anda, dimana anda tidak menghendaki mereka masuk ke dalam neraka. Katakanlah kepada mereka tentang Yesus sebelum segala sesuatunya menjadi terlambat. Katakanlah kepada mereka untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan bahwa Tuhan akan mengampuni mereka dan akan membuat mereka kudus.
Tangisan pria itu mengiang-ngiang di dalam hatiku sampai berhari-hari. Aku tidak pernah melupakan tangisan penyesalannya. Aku ingat akan dagingnya yang bergelantungan dan nyala api yang membakarnya. Aku tidak dapat melupakan kebusukan, bau kematian, lubang-lubang tengkorak yang seharusnya menjadi tempat mata, jiwa-jiwa yang berbentuk kabut kelabu yang kotor dan cacing-cacing yang merangkak melalui tulang-tulang. Tengkorak anak muda itu mengangkat tangannya kepada Tuhan Yesus dan memohon-mohon sementara kami berjalan meninggalkannya menuju lubang siksa yang berikutnya.
“Tuhanku terkasih,” Aku berdoa, “berilah aku kekuatan untuk terus berjalan.”
Aku mendengar suara wanita berteriak di dalam keputusasaan. Tangisan-tangisan orang mati di mana-mana.
Kemudian kami mendatangi lubang siksa tempat wanita itu. Ia memohon dengan segenap jiwanya agar Yesus mengeluarkannya dari sana. “Tuhan”, katanya, “tidakkah aku telah berada di sini cukup lama? Siksaanku telah lebih daripada apa yang dapat kutanggung. Tolong, Tuhan, keluarkanlah aku!” Tangisannya mengguncangkannya, dan suara kesakitan keluar daripadanya. Aku tahu bahwa ia berada di dalam sengsara yang besar.
Aku berkata, “Yesus, tidak adakah yang dapat Kaulakukan?”
Yesus berkata kepada wanita itu. “Ketika engkau di bumi,” kata-Nya, “Aku memanggil dan memanggilmu untuk datang kepada-Ku. Aku memohon kepadamu untuk membenarkan hatimu untuk-Ku, untuk mengampuni orang lain, untuk melakukan kebenaran, untuk menjauhi dosamu. Bahkan Aku mengunjungimu pada waktu malam hari dan menarikmu dengan Roh-Ku dari waktu ke waktu. Dengan bibirmu engkau berkata engkau mencintai-Ku, tetapi hatimu jauh daripada-Ku. Tidakkah engkau tahu bahwa tidak ada yang dapat disembunyikan daripada Tuhan? Engkau telah membohongi orang lain, tetapi engkau tidak dapat membohongi-Ku. Aku tetap mengirim orang lain untuk memberitahukan kepadamu agar engkau bertobat, tetapi engkau tidak mendengar. Engkau tidak mendengar, engkau tidak melihat dan di dalam kemarahan engkau berpaling dari mereka. Aku mencari tempat dimana engkau dapat mendengar Sabda-Ku. Tetapi engkau tidak memberikan hatimu kepada-Ku.”
“Engkau tidak menyesal, juga tidak merasa malu akan apa yang engkau lakukan. Engkau mengeraskan hatimu dan berpaling jauh daripada-Ku. Sekarang engkau telah hilang dan selamanya tidak terselamatkan. Seharusnyalah engkau mendengarkan Aku.”
Pada saat itu, wanita itu melihat Yesus dan ia mulai menyumpahi dan mengutuk Tuhan. Aku merasa kehadiran Roh jahat dan tahu bahwa merekalah yang menyumpahi dan mengutuki. Betapa menyedihkannya hilang selamanya di neraka! Tolaklah kejahatan selagi engkau dapat, dan kejahatan akan lari daripadamu.
Yesus berkata, “Dunia dan segala isinya akan berlalu, tetapi Sabda-Ku tidak akan berlalu.”
V. TEROWONGAN KETAKUTAN
Aku coba mengingat-ingat tentang kotbah yang pernah kudengar tentang neraka. Tetapi aku tidak pernah mendengar akan adanya hal yang menakutkan ini seperti yang telah Tuhan tunjukkan kepadaku di sini. Neraka tidaklah dapat dijelaskan kengeriannya dan lebih parah dari apa yang dapat orang pikirkan dan bayangkan. Sungguh menyakitkan hatiku untuk mengetahui bahwa jiwa-jiwa yang sekarang ini berada di neraka berada di sini untuk selama-lamanya dan abadi. Tidak ada jalan keluar.
Aku telah ditentukan bahwa aku harus melakukan segala sesuatu dengan segala kekuatanku untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari tempat yang mengerikan ini. Aku harus berkotbah tentang Injil kepada setiap orang yang kujumpai, sebab neraka adalah tempat yang menakutkan, dan ini adalah laporan yang benar. Tidakkah anda sadari apa yang aku katakan? Bila pendosa tidak bertobat dan percaya kepada Injil, mereka pasti akan berakhir di sini.
Percayalah di dalam Tuhan Yesus Kristus, dan panggillah Dia untuk menyelamatkanmu dari dosa. Bacalah Bab 3 dan 14 dari Injil Yohanes. Dan mohon baca buku ini dari depan sampai belakang sehingga engkau mengerti secara lebih tentang neraka dan apa yang ada di sana. Bila engkau membaca, berdoalah agar Yesus datang ke dalam hatimu dan mencuci bersih dosa-dosamu sebelum semuanya terlambat.
Yesus dan aku berjalan menembus neraka. Jalan setapak itu terbakar, kering dan pecah-pecah dan merupakan tanah tandus. Aku melihat barisan-barisan lubang siksa di mana-mana. Aku sangat lelah. Hatiku, rohku sangat sedih akan apa yang aku lihat dan dengar namun demikian aku tahu masih ada banyak lagi di depanku.
“Yesus, berilah aku kekuatan untuk terus berjalan,” Jeritku.
Pada saat Yesus membimbing, aku berjalan dekat di belakang-Nya. Aku merasakan kesedihan akan semua hal-hal mengerikan yang aku lihat. Aku bertanya-tanya dalam hati apakah dunia bisa mempercayaiku. Aku melihat di sebelah kiriku dan di sebelah kananku dan di belakangku – ada banyak lubang-lubang siksa berapi di mana-mana. Aku dikelilingi oleh api, nyala api dan jiwa-jiwa yang terbakar. Aku berteriak di dalam kengerian yang besar. Kengerian dan kenyataan yang aku lihat terlalu besar daripada apa yang dapat kutanggung.
“Oh bumi, bertobatlah,” teriakku. Kesedihan yang dashyat menggetarkan rohku ketika aku berjalan bersama Yesus. Aku bertanya-tanya apakah selanjutnya. Aku bertanya apakah yang sedang keluarga dan teman-temanku perbuat. Oh, betapa aku mencintai mereka! Aku ingat betapa aku telah berdosa sebelum aku kembali kepada Yesus, dan aku bersyukur kepada Tuhan bahwa aku kembali sebelum semuanya terlambat.
Yesus berkata, “Kita sekarang akan masuk ke dalam terowongan yang akan membawa kita ke perut neraka. Neraka berbentuk seperti tubuh manusia yang berbaring di pusat bumi. Tubuh itu berbaring dengan tangan dan kakinya terentang. Seperti halnya aku mempunyai tubuh untuk orang beriman, juga neraka mempunyai tubuh akan dosa dan kematian. Seperti halnya tubuh Kristus dibangun setiap hari, juga tubuh neraka dibangun pula setiap hari.”
Dalam perjalanan kami menuju terowongan, kami melewati lubang-lubang siksa yang penuh nyala api dengan tangisan dan ratapan orang-orang yang terhukum di telingaku. Banyak yang memanggil-manggil Yesus ketika kami melewati mereka. Yang lainnya mencoba untuk memanjat dari lubang-lubang siksa itu untuk dapat meraih-Nya, tetapi mereka tidak bisa. Terlambat, sudah terlambat, teriak hatiku.
Kesedihan selalu terlihat di wajah Yesus saat kami berjalan. Aku ingat pada saat melihat lubang-lubang siksa yang penuh api dan memikirkan tentang berapa kali kami telah membakar di halaman belakang kami dan bagaimana merahnya batu bara yang membakar itu, dan seperti itulah nyala yang membakar mereka selama berjam-jam. Seperti itulah yang aku lihat di sini di neraka.
Aku sangat bersyukur pada saat kami memasuki terowongan itu. Pikirku, terowongan itu tidaklah lebih parah daripada lubang-lubang siksa. Tetapi betapa salahnya pikiranku itu!
Segera setelah kami berada di dalam, aku mulai melihat ular-ular yang besar, tikus-tikus yang besar dan banyak roh-roh iblis yang berlarian dari hadapan Tuhan. Ular-ular itu mendesis kepada kami, dan tikus-tikus itu menderit-derit. Ada banyak suara-suara iblis. Ular dan bayang-bayang kegelapan mengelilingi kami. Yesus hanyalah satu-satunya cahaya yang terlihat di terowongan ini. Aku tetap sedapat-dapatnya mendekat kepada Yesus.
Iblis-iblis kecil dan besar mengitari kami di gua ini dan mereka semua masuk dan keluar di terowongan ini. Aku mengetahui akhirnya bahwa roh-roh iblis ini ada yang hendak keluar ke bumi setelah mendapat perintah dari Setan.
Mengetahui perasaan ketakutan dari kegelapan, kelembapan akan tempat kotor ini, Yesus berkata, “Janganlah takut; kita akan segera berada di akhir terowongan. Aku harus menunjukkan hal ini kepadamu. Ayo, ikutlah Aku.”
Seekor ular besar melintas di hadapan kami. Beberapa ular itu ada yang mempunyai lingkar empat kaki dan panjang 25 kaki. Lembab, bau kotor memenuhi udara dan roh jahat berada di mana-mana.
Yesus berkata. “Kita segera akan berada di perut neraka. Bagian neraka ini tingginya 17 mil dan 3 mil lingkarnya seperti lingkaran.” Yesus memberikan ukuran yang tepat kepadaku.
Aku mencoba dengan segenap kemampuanku untuk menulis dan mengatakan apa yang kulihat dan dengar. Aku melakukan ini untuk kemuliaan Bapa, kemuliaan Putera dan kemuliaan Roh Kudus. Hanya kehendak Tuhan sajalah yang terjadi.
Aku tahu bahwa Yesus menunjukkan semuanya ini agar aku dapat memperingatkan pria dan wanita di dunia untuk membenci neraka apapun caranya. Saudar-saudariku yang terkasih, bila anda membaca ini dan anda belum mengenal Yesus, berhentilah sekarang, bertobatlah akan dosa-dosamu dan undanglah Dia untuk menjadi Penyelamatmu.
VI. KEGIATAN DI NERAKA
Di depan kami dapat kulihat sebuah cahaya kuning yang redup. Yesus dan aku telah keluar dari terowongan ketakutan dan sekarang berdiri di bagian yang kotor di perut neraka. Di mana-mana yang terlihat adalah sejumlah besar kegiatan yang berlangsung di pusat (perut) neraka.
Kami berhenti, dan Yesus berkata. “Aku akan membawamu melalui perut neraka, dan aku akan mengungkapkan banyak hal kepadamu. Mari, ikuti Aku.” Kami berdua berjalan terus.
Yesus berkata, “Di depan akan terdapat banyak teror. Hal itu bukanlah hanya imajinasi saja – tetapi sungguh-sungguh benar. Katakan kepada para pembacamu secara benar-benar bahwa kuasa iblis itu adalah nyata. Katakan kepada mereka juga bahwa Setan itu nyata, dan kuasa-kuasa kegelapan juga adalah nyata. Tetapi katakan kepada mereka untuk tidak berputus asa, karena bila umat-Ku yang dipanggil oleh nama-Ku merendahkan hati mereka dan berdoa dan berbalik dari jalan-jalan kejahatan mereka, maka Aku akan mendengarkannya dari Surga dan menyembuhkan tanah-tanah dan tubuh-tubuh mereka. Seperti halnya surga itu adalah nyata – demikian juga neraka adalah nyata.
Tuhan ingin agar engkau mengetahui tentang neraka, dan Dia ingin agar engkau diselamatakan dari tempat itu. Tuhan ingin agar engkau mengetahui bahwa engkau memiliki jalan keluar. Jalan itu adalah Yesus Kristus sang Juru Selamat jiwamu. Ingatlah, hanya mereka yang namanya tertulis di dalam Buku Kehidupan Anak Domba sajalah yang akan diselamatkan.
Kami mendatangi kegiatan pertama di dalam perut neraka. Di bagian kanan tempat dari tempat dimana kami masuk dan di atas sebuah bukit kecil di sudut neraka yang gelap.
Aku ingat kata-kata Tuhan ketika Ia berkata kepadaku, “Kadang-kadang kelihatan bahwa Aku meninggalkanmu, tetapi Aku tidak akan meninggalkanmu. Ingatlah bahwa Aku mempunyai kuasa akan surga dan bumi. Sekali-sekali roh kejahatan dan jiwa-jiwa yang hilang tidak melihat kita atau tidak tahu bahwa kita di sini. Janganlah takut. Apa yang akan engkau lihat akan terus terjadi sampai kematian dan neraka dibuang ke dalam danau api.”
Pembaca, pastikanlah nama anda tertulis di buku kehidupan Anak Domba.
Di depan kami aku dapat mendengar suara-suara dan jeritan-jeritan jiwa yang sedang disiksa. Kami berjalan naik ke atas bukit kecil dan melihat seluruhnya. Sebuah cahaya memenuhi sebuah bagian, aku dapat melihatnya dengan jelas. Jeritan-jeritan yang tidak pernah mungkin terbayangkan memenuhi udara. Jeritan-jeritan itu adalah jeritan manusia.
“Dengarkanlah Aku,” kata Yesus. “Apa yang akan engkau lihat dan dengar adalah nyata. Pikirkanlah bagi pelayanan-pelayanan Injilmu, karena hal ini adalah pernyataan-pernyataan iman yang benar. Bangunlah! Hai penyebar Injil, pengkotbah dan para pengajar Sabda-Ku, kalian semua yang dipanggil untuk mewartkan Injil Tuhan Yesus Kristus. Engkau yang adalah pendosa, bertobatlah atau engkau akan binasa seperti itu.”
Kami berjalan naik ke atas lima belas kaki dari tempat kegiatan tersebut. Aku melihat mahkluk-mahkluk berpakaian hitam berbaris mengelilingi sebuah objek yang seperti kotak. Setelah mengamati lebih dekat, aku melihat bahwa kotak itu adalah sebuah peti mati dan mahkluk-mahkluk yang berbaris mengelilingi peti mati itu adalah iblis-iblis. Peti mati itu sungguh nyata, dan ada 12 iblis yang mengelilinginya. Sambil mereka berjalan berkeliling, mereka bersenandung dan tertawa. Masing-masing mempunyai tangan yang tajam, yang digoreskan tembus masuk ke dalam peti mati tersebut sambil berputar-putar.
Ada perasaan ketakutan yang besar di udara, aku gemetar pada pemandangan yang aku lihat di hadapanku.
Yesus mengetahui pikiran, sehingga Ia berkata, “Nak, ada banyak jiwa yang sedang disiksa di sini, dan ada banyak jenis-jenis penyiksaan untuk jiwa-jiwa tersebut di sini. Ada hukuman-hukuman yang lebih berat lagi bagi mereka yang dahulunya pernah memberitakan injil dan lalu berdosa, atau bagi mereka yang tidak mematuhi panggilan Tuhan akan hidup mereka.”
Aku mendengar sebuah tangisan keputusasaan yang memenuhi hatiku dengan kesedihan. “Tidak ada harapan, tidak ada harapan!” jeritnya. Tangisan keputusasaan datang dari dalam peti mati. Hal itu adalah tangisan penyesalan yang tidak berkesudahan.
“Oh, betapa mengerikan!” Kataku.
“Mari,” kata Yesus, “mari kita mendekat.” Setelah itu Ia berjalan ke atas peti mati itu dan melihat ke dalam. Aku mengikuti dan juga melihat ke dalamnya. Nampaknya para iblis itu tidak dapat melihat kami.
Sebuah kabut kelabu yang kotor memenuhi peti mati tersebut. Kabut itu adalah jiwa seorang pria. Ketika aku melihat, iblis-iblis menusukkan tombak-tombak mereka kepada jiwa pria di dalam peti mati itu.
Aku tidak akan pernah melupakan penderitaan jiwa ini. Aku menangis kepada Yesus, “Keluarkanlah dia, Tuhan; keluarkanlah dia.” Siksaan kepada jiwa itu sungguh merupakan pemandangan yang mengerikan. Bila saja ia dapat bebas. Aku menarik tangan Yesus dan memohon agar Ia mengeluarkan pria itu dari peti mati.
Yesus berkata, “Anakku, damai, tenanglah.”
Ketika Yesus berkata demikian, pria itu melihat kepada kami. Ia berkata, “Tuhan, Tuhan, keluarkanlah aku. Kasihanilah aku.” Aku melihat ke bawah dan melihat semuanya sangat berantakan dan mengerikan. Di hadapanku ada sebuah jiwa. Di dalam jiwa itu adalah jantung manusia, dan darah menyembur keluar dari dalamnya. Tusukan-tusukan tombak-tombak itu menyobek-nyobek jantungnya.
“Aku akan melayani Engkau sekarang, Tuhan.” Pintanya, “Tolonglah keluarkan aku.” Aku tahu bahwa pria ini dapat merasakan sungguh-sungguh tususkan-tusukan tombak-tombak yang menyiksanya itu.”
Pria itu menjerit, “Tuhan, sekarang aku akan mengkotbahkan kebenaran Injil-Mu. Aku akan mengatakan tentang dosa dan neraka. Tetapi tolonglah keluarkan aku dari sini.”
Yesus berkata, “Pria ini dahulu adalah seorang pengkotbah Sabda Tuhan. Ada waktu ketika ia melayani Aku dengan segenap hatinya dan membawa banyak manusia kepada keselamatan. Banyak orang yang ditobatkannya itu masih melayani-Ku sampai hari ini. Beberapa tahun kemudian, nafsu daging dan tipuan kekayaan menyesatkannya. Dia membiarkan Setan memerintah atas dirinya. Ia mulai mencuri dari persembahan-persembahan gereja. Ia mulai mengajarkan kebohongan. Ia berbicara setengah dusta dan setengah kebenaran. Ia tidak membiarkan Aku untuk membenarkannya. Aku mengirimkan utusan-utusan-Ku untuk mengatakan kepadanya untuk bertobat dan mengkotbahkan kebenaran, tetapi ia mencintai kenikmatan hidupnya lebih daripada kehidupan Tuhan. Ia tidak lagi mengajar ataupun berkotbah mengenai ajaran kebenaran yang diungkapkan Injil. Tetapi sebelum ia mati, ia berkata bahwa Roh Kudus Baptisan adalah dusta dan mereka yang menyatakan diri mempunyai Roh Kudus adalah munafik. Ia berkata bahwa engkau boleh mabuk-mabukkan dan tetap pergi ke surga, bahkan walaupun tanpa bertobat.
“Ia berkata bahwa Tuhan tidak akan mengirimkan siapapun ke neraka – sebab Tuhan terlalu baik untuk melakukan hal itu. Ia menyebabkan banyak orang jatuh dan tidak menerima rahmat dari Tuhan. Ia bahkan berkata bahwa ia tidak memerlukan-Ku, sebab ia sendiri adalah seperti tuhan. Ia pergi jauh untuk mengadakan seminar-seminar untuk mengajarkan doktrin palsu ini. Ia menginjak-injak Sabda-Ku yang Kudus di kakinya. Namun demikian, Aku tetap mengasihinya.
“Anak-Ku, lebih baik engkau tidak pernah mengenal Aku daripada bila engkau mengenal Aku lalu berpaling dan tidak melayani Aku lagi,” kata Tuhan.
“Bila saja ia mendengarkan Engkau, Tuhan!” Tangisku. “Bila saja ia menjaga jiwanya dan jiwa-jiwa yang lainnya.”
“Ia tidak mendengarkan-Ku. Ketika Aku memanggilnya ia tidak mendengarkan-Ku. Ia mencintai cara hidup yang mudah. Aku telah memanggil dan memanggilnya untuk bertobat, tetapi ia tidak kembali kepada-Ku. Suatu hari ia terbunuh dan segera datang ke sini. Sekarang Setan menyiksanya karena dulunya ia pernah berkotbah mengenai Sabda-Ku dan menyelamatkan banyak jiwa bagi Kerajaan-Ku. Ini adalah siksaannya.”
Aku melihat iblis-iblis terus berbaris memutari peti mati itu. Jantung pria itu berdetak dan darah yang sungguh keluar daripadanya. Aku tidak akan pernah melupakan teriakan-teriakan kesakitan dan kesedihannya.
Yesus melihat kepada pria di dalam peti mati itu dengan rasa iba yang sungguh dan berkata, “Darah dari jiwa-jiwa yang hilang ada pada tangan pria ini. Banyak dari mereka yang sedang disiksa berada di sini sekarang.” Dengan hati yang sedih, Yesus dan aku terus berjalan.
Ketika kami pergi, aku melihat sebuah kelompok iblis naik ke atas peti mati tersebut. Tinggi mereka tiga kaki, berpakaian hitam, dengan kerudung hitam yang menutupi wajah-wajah mereka. Mereka secara bergantian menyiksa jiwa pria itu.
Aku berpikir akan betapa rasa bangga terhadap diri sendiri sering membuat kita tidak mau mengakui kesalahan-kesalahan kita dan tidak mau meminta pengampunan. Kita menolak untuk bertobat dan tidak mau merendahkan hati kita, dan kita terus berjalan seolah-olah hanya kita sendirilah yang paling benar. Tetapi dengarlah, wahai jiwa, neraka itu sungguh-sungguh ada. Janganlah pergi ke tempat itu.
Lalu Yesus menunjukkan kepadaku sebuah jam raksasa, terbentang di seluruh dunia. Aku mendengarkan jam itu berdetak. Waktu sudah hampir pukul 12, jarum menit terus berputar sampai berhenti pada pukul 11.57. Perlahan-lahan jarum menit bergerak ke arah jam 12. Pada saat ia bergerak, detakannya menjadi semakin keras dan keras seolah memenuhi seluruh bumi.
Tuhan berbicara bagai terompet, dan suara-Nya bagaikan suara banyak air. “Perhatikan dan dengar tentang Roh yang sedang berkata-kata di dalam gereja,” Kata-Nya. “Bersiaplah, untuk sementara waktu janganlah berpikir, Aku akan datang kembali. Aku mendengar suara jam berdetak dan tepat pukul dua belas. Pengantin Pria telah datang untuk Pengantin wanita-Nya.”
Apakah anda siap untuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya, temanku? Ataukah engkau akan seperti mereka yang berkata, “Tidak hari ini, Tuhan? Apakah anda akan memanggil Dia dan mohon diselamatkan? Akankah anda memberikan hatimu kepada-Nya hari ini? Ingatlah, Yesus dapat dan akan menyelamatkanmu dari kejahatan bila saja engkau memanggil-Nya hari ini dan bertobat. Berdoalah untuk keluargamu dan orang-orang yang engkau kasihi agar mereka datang kepada Kristus sebelum hal ini terlambat.
Dengarlah akan kata Yesus, “Aku akan melindungimu dari iblis. Aku akan menjagamu di segala jalanmu. Aku akan menyelamatkan engkau. Aku akan menyelamatkan orang-orang yang engkau kasihi. Panggillah Aku hari ini dan hiduplah.”
Dengan derai air mata, aku berdoa agar anda semua yang membaca buku ini mau menyadari tentang kebenaran sebelum semuanya terlambat. Neraka itu ada untuk selamanya. Aku mencoba dengan cara yang terbaik dan seluruh kemampuanku untuk mengungkapkan apa yang aku lihat dan dengar. Aku tahu bahwa semua hal itu benar. Pada saat anda mendengar bagian selanjutnya dari buku ini, aku berdoa agar engkau mau bertobat dan membawa Yesus Kristus sebagai Penyelamat pribadimu.
Aku mendengar Tuhan berkata, “Sudah waktunya untuk pergi. Kita akan kembali lagi besok.”
VII. PERUT NERAKA
Malam berikutnya Yesus dan Aku pergi lagi ke neraka. Pertama kali kami masuk ke sebuah daerah besar yang terbuka. Di mana-mana, iblis sedang beraktivitas. Sejumlah besar kegiatan berpusat di sekitar kami. Hanya sepuluh kaki saja jauhnya dari tempat kami berdiri, aku memperhatikan ada satu aktivitas aneh – aneh sebab banyak bentuk iblis dan roh iblis yang keluar masuk dengan cepat di suatu area tertentu.
Pemandangan itu sama seperti pemandangan film horor. Di mana-mana aku dapat melihat, ada jiwa-jiwa yang sedang di siksa, dan iblis serta para malaikatnya melakukan pekerjaan mereka. Keadaan yang remang-remang itu terbelah dengan adanya suara jeritan-jeritan kesengsaraan dan keputusasaan.
Yesus berkata, “Nak, Setan adalah penipu di dunia dan juga penyiksa di neraka. Banyak kekuatan iblis yang terlihat di sini juga pergi ke bumi pada waktu-waktu tertentu untuk menyakiti, membuat menderita dan menipu. Aku akan menunjukkan hal-hal yang tidak pernah engkau lihat sampai sedetil ini. Beberapa yang engkau lihat sedang terjadi sekarang, yang lainnya akan terjadi di masa yang akan datang.”
Sekali lagi aku melihat ke depan. Tanah berwarna coklat muda tanpa kehidupan, tanpa rumput-rumput ataupun apa saja yang berwarna hijau. Semuanya mati dan kering. Beberapa tempat dingin dan lembab, yang lainnya panas dan kering. Dan selalu ada bau menyengat akan pembakaran dan daging yang membusuk bercampur dengan bau seperti sampah, sampah basi dan busuk.
“Setan memakai banyak jebakan-jebakan dan desis-desis untuk mendustai umat Tuhan,” Kata Yesus. “Selama perjalanan kita ke neraka, Aku akan menunjukkan banyak tentang kelicikan dan kelihatan jebakan setan.”
Kami telah berjalan beberapa yard ketika aku melihat objek gelap hitam yang berada di depan kami. Kelihatannya bergerak ke atas dan ke bawah, berkontraksi. Dan setiap ia bergerak ia memberikan bau busuk yang menyengat – lebih busuk baunya daripada bau sebelumnya, sungguh-sungguh bau neraka yang menjijikkan.
Aku akan mencoba menerangkan apa yang kulihat sebaik mungkin. Objek besar, bergantung dan hitam itu terus berkontraksi dan terus mengeluarkan bau busuk, aku memperhatikan seperti bentuk tanduk dalam warna yang gelap, keluar daripadanya dan naik ke atas bumi. Aku sadar bahwa itu adalah jantung hitam yang besar di mana mempunyai banyak jalan masuk ke dalamnya. Ketakutan ada padaku.
Yesus mengetahui pikiranku dan berkata, “Jangan takut. Ini adalah jantung neraka. Nanti, kita akan melewatinya, tetapi sekarang kita harus pergi ke dalam blok sel di neraka.”
Blok sel neraka itu ada di dalam lingkaran perut neraka. Sel-sel itu tingginya tujuhbelas mil. Aku melihat ke atas, dan aku melihat di sana ada sebuah parit besar berwarna coklat di antara sel-sel dan bagian bawah perut neraka. Bagiku sepertinya parit itu dalamnya enam kaki, dan aku bertanya bagaimanakah caranya aku dapat menyeberanginya. Belum selesai aku berpikir demikian aku telah berada di ujung bagian atas, di bagain sel yang pertama. Ujung itu berfungsi sebagai jalan setapak di sekitar sel-sel dan juga sebagai tempat dimana orang dapat melihat seluruh pusat neraka.
Yesus berkata, “Semua hal ini adalah sungguh dan benar. Kematian dan neraka suatu hari akan dibuang ke danau api. Sampai sekarang, di sinilah neraka berada. Sel-sel ini akan terus berada di sini, dipenuhi dengan jiwa-jiwa berdosa yang disiksa dan sengsara.
“Aku memberikan kepada-Mu Hidup-Ku supaya engkau tidak harus ke sini. Aku tahu bahwa semua kengerian-kengerian ini adalah sungguh nyata, tetapi pengampunan Bapa-Ku juga sungguh nyata. Bila engkau membiarkan Dia mengampuni, Ia akan mengampunimu. Panggillah Dia di dalam nama-Ku hari ini.”
VIII. SEL-SEL DI DALAM NERAKA
Yesus dan aku berdiri suatu pinggiran pada baris pertama sel-sel. Pinggiran itu kurang lebih lebarnya empat kaki. Aku melihat ke atas, dan di mana-mana yang aku lihat adalah pinggiran-pinggiran lain di sebuah bundaran bulat yang besar yang kelihatan seperti lubang raksasa. Di pinggir pinggiran atau jalan setapak itu ada sel-sel yang telah digali sampai di kedalaman bumi. Seperti sel-sel penjara, sel-sel ini semua berada di dalam satu barisan, yang hanya dipisahkan oleh oleh kotoran-kotoran yang dua kaki tingginya.
Yesus berkata, “Sel ini tingginya tujuh belas kaki, mulai dari bawah neraka. Di sel-sel ini ada banyak jiwa-jiwa yang dahulunya adalah penyihir ataupun occult (penganus aliran sesat). Beberapa ada yang dukun, peramal, pengedar obat-obat terlarang, penyembah berhala atau orang-orang jahat yang intim dengan roh-roh. Ini adalah jiwa-jiwa yang berusaha keras untuk menghina Tuhan – banyak dari mereka yang telah berada di sini selama beratus-ratus tahun lamanya. Mereka adalah orang-orang yang tidak mau bertobat, khususnya mereka yang menipu banyak orang dan menjauhkan orang dari Tuhan. Jiwa-jiwa ini telah melakukan kejahatan yang besar terhadap Tuhan dan umat-Nya. Kejahatan dan dosa adalah hasrat dan kecintaan mereka.”
Selagi aku mengikuti Tuhan berjalan keliling sepanjang jalan setapak, aku melihat ke bawah di pusat neraka, dimana ada sejumlah besar kegiatan. Sebuah cahaya kecil bersinar selalu di pusat itu, dan aku dapat menangkap banyak gerakan-gerakan mahkluk-mahkluk dalam bentuk rupa-rupa. Di mana-mana aku melihat sel-sel di depan kami.
Aku berkata dalam hati bahwa siksaan di sel-sel itu tentulah tidak mungkin lebih mengerikan daripada yang siksaan yang terdapat di lubang-lubang siksa terdahulu. Di sekeliling kami aku mendengar tangisan dan ratapan dan jeritan-jeritan dari jiwa terkutuk itu dari dalam sel-sel. Aku mulai merasa sangat mual. Kesedihan yang hebat memenuhi hatiku.
Yesus berkata, “Aku tidak mengijinkan engkau mendengarkan tangisan-tangisan itu sampai dengan sekarang ini, nak. Tetapi kini Aku ingin menunjukkan kepadamu bagaimana Setan mencuri, membunuh dan menghancurkan. Di dalam neraka ini ada bermacam-macam siksaan untuk macam jiwa-jiwa. Setan mengatur siksaan ini sampai pada akhir penghakiman, sampai pada kematian dan neraka akan dibuang ke dalam danau api. Juga, danau api datang menembus neraka dari waktu ke waktu.”
Selama kami berjalan di sepanjang pinggiran, suara-suara itu semakin keras dan keras. Teriakan hebat datang dari dalam sel-sel. Ketika aku berjalan dekat dengan Yesus, Ia berhenti di depan sel ketiga. Sebuah cahaya terang menerangi bagian dalam sel tersebut. Di dalam sel itu ada seorang wanita tua duduk di kursi goyang, bergoyang dan menangis dengan sedihnya. Aku tidak tahu mengapa, tetapi lalu aku terkejut ketika melihat bahwa wanita ini adalah orang sungguhan yang mempunyai tubuh.
Sel itu sungguh-sungguh kosong hanya ada wanita di kursi goyang itu saja. Dinding-dinding sel itu terbuat dari tanah liat dan kotoran, yang membumbung tinggi sampai ke bumi. Pintu depannya terbentang sepanjang sel itu. Pintu itu terbuat dari baja hitam dengan terali-terali baja dan sebuah kunci yang melekat padanya. Karena terali-terali itu agak renggang, Yesus dan aku dapat melihat keseluruhan sel itu dengan pandangan yang hampir tidak terhalang.
Wanita tua itu berwarna debu – daging bercampur dengan kotoran yang kelabu. Ia bergoyang-goyang di kursi goyang. Saat ia bergoyang, airmata mengalir di pipinya. Aku dapat mengetahui dari ekspresi penderitaannya bahwa ia sangat sengsara akan bentuk penyiksaan yang tidak terlihat mata itu. Aku bertanya-tanya apakah kesalahannya sehingga ia dikurung di sel ini.
Tiba-tiba, tepat di hadapanku, wanita itu mulai berubah bentuk – pertama-tama adalah wanita tua, pria tua, lalu menjadi wanita muda, lalu wanita paruh baya dan kemudian menjadi wanita tua lagi yang pertamakali kulihat. Aku sangat terkejut, ketika aku melihat bahwa ia terus menerus berubah-rubah bentuk.
Ketika ia melihat Yesus, ia menangis, “Tuhan, kasihanilah aku. Keluarkanlah aku dari tempat penyiksaan ini.” Ia membungkuk maju dari kursi goyangnya dan mencoba untuk meraih Yesus, tetapi tidak dapat mencapai-Nya. Perubahan yang ada padanya terus terjadi. Bahkan bajunya pun berubah-rubah, menjadi baju pria, kemudian baju gadis muda, lalu baju wanita paruh baya, dan berubah kepada wanita tua lagi. Perubahan-perubahan ini hanya terjadi dalam beberapa menit saja.
Aku bertanya kepada Yesus, “Mengapa, Tuhan?”
Sekali lagi ia menjerit, “O Tuhan, keluarkanlah aku dari sini sebelum mereka kembali.” Ia sekarang berdiri dari dalam selnya, memegang erat-erat terali-terali sel itu. Ia berkata, “Aku tahu Kasih-Mu adalah sungguh-sungguh. Aku tahu Kasih-Mu adalah benar. Keluarkanlah aku!” Kemudian ketika wanita itu menjerit histeris, aku melihat daging mulai tercabik dari tubuhnya.
“Dia bukanlah seperti apa yang kita lihat sekarang,” kata Tuhan.
Wanita itu duduk kembali di kursinya dan mulai bergoyang-goyang lagi. Tetapi sekarang hanyalah tengkoraknya yang duduk di kursi goyang – sebuah tengkorak yang kotor dengan jiwanya yang berbentuk kabut kelabu di dalam tengkoraknya. Dimana baru saja adalah dalam bentuk tubuh yang berpakaian, kini adalah tulang-tulang hitam terbakar dan kantung mata yang kosong. Jiwa wanita itu meratap dan menangis kepada Yesus sambil bertobat. Tetapi tangisan-tangisannya sudah terlambat.
“Di dunia,” kata Yesus, “wanita ini adalah seorang penyihir dan pemuja Setan. Tidak hanya dia mempraktekkan sihirnya tetapi ia juga mengajarkan sihirnya kepada orang lain. Dari ketika ia masih kecil, keluarganya telah mempelajari ilmu hitam. Mereka lebih menyukai kegelapan daripada terang.
“Banyak kali,”kata Tuhan, “Aku memanggilnya untuk bertobat. Ia menampik-Ku dan berkata, ‘Aku senang melayani Setan. Aku akan tetap melayaninya.’ Ia menolak kebenaran dan tidak bertobat dari kejahatannya. Ia menjauhkan banyak orang dari jalan Tuhan, beberapa di antaranya ada di neraka ini bersama dengannya hari ini. Bila saja ia bertobat, Aku pastilah telah menyelamatkannya dan banyak anggota keluarganya, tetapi ia tidak mendengarkan.
“Setan menipu wanita ini untuk percaya bahwa ia akan menerima sebuah kerajaan bagi dirinya sendiri sebagai imbalan dari pelayanannya kepada Setan. Setan berkata bahwa ia tidak akan pernah mati, tetapi akan selalu memiliki kehidupan bersamanya selamanya. Ia mati memuja Setan dan datang kemari dan meminta kepada Setan kerajaan yang dijanjikan baginya. Setan, bapa kebohongan, tertawa di hadapan mukanya dan berkata, ‘Apakah engkau berpikir bahwa aku mau membagikan kerajaanku denganmu? Inilah kerajaanmu.’ Dan Setan menguncinya di dalam sel ini dan menyiksanya siang dan malam.
“Di bumi wanita ini mengajar kepada banyak penyihir, kepada penyihir ilmu putih dan ilmu hitam, untuk mempraktekkan ilmunya. Salah satu ajaran sihirnya adalah untuk berubah bentuk dari rupa seorang wanita muda, menjadi wanita paruh baya, lalu menjadi wanita tua – bahkan menjadi laki-laki tua. Waktu itu untuk merubah-rubah rupa ini sungguh menggembirakannya dan dapat menakuti penyihir-penyihir lain dengan ilmunya ini. Tetapi sekarang ia menderita di neraka, dan dagingnya tercabik-cabik di setiap perubahan bentuk. Ia tidak dapat meng-kontrol hal ini sekarang, ia terus berubah dari satu rupa ke rupa yang lain, tetapi bentuknya yang asli adalah kabut jiwa yang ada di dalam tengkoraknya itu. Setan memperalatnya untuk tujuan jahatnya dan memperolok dan mempermainkannya. Seringkali ia dibawa kembali ke hadapan Setan untuk disiksa bagi kenikmatan Setan.
“Aku telah memanggilnya banyak kali, dan pastilah Aku akan menyelamatkannya. Tetapi Ia tidak mau memiliki-Ku. Sekarang ia mengemis dan memohon bagi pengampunan, tetapi sudah terlambat. Kini ia telah hilang tanpa harapan.”
Aku melihat wanita yang telah hilang di dalam penderitaan dan kesakitan ini, dan walaupun dulunya ia seorang wanita jahat, hatiku merasa sedih dan iba. “Tuhan, betapa mengerikan!” Kataku sambil menangis.
Dan kemudian, seolah-olah Yesus dan aku tidak berada di sana, aku melihat sebuah iblis kotor, coklat dengan sayap-sayap yang patah, dengan ukuran dan bentuk seperti beruang besar, datang ke depan sel itu dan membuka pintunya dengan sebuah kunci. Ia bersuara keras untuk menakuti wanita itu. Wanita itu berteriak ketakutan dan iblis mulai menyerangnya dan menariknya keluar dari sel.
Yesus berkata, “Iblis ini sering menyiksanya.” Aku melihat wanita itu diseret keluar dan dibawa pergi.
“Tuhan terkasih,” kataku, “tidak adakah yang dapat kita lakukan?” Aku merasa iba kepada wanita itu.
“Sudah terlambat!” Jawab Yesus. “Sudah terlambat.”
IX. KENGERIAN-KENGERIAN NERAKA
Aku mengerti mengapa orang-orang di dalam sel-sel di perut neraka ini berbeda dengan orang lain yang disiksa di tempat lain. Ada juga banyak yang tidak terlalu aku mengerti. Aku hanya mendengarkan Yesus dan membuat catatan akan apa yang aku dengar dan lihat untuk kemuliaan bagi Tuhan.
Di mana-mana yang kulihat adalah sel-sel yang terlihat bagai lingkaran yang tidak berujung. Ada sebuah jiwa di dalam setiap sel. Ratapan, raungan, helaan nafas dan raungan datang dari sel-sel yang kami lalui.
Kami tidak berjalan jauh ketika Yesus berhenti di depan sebuah sel lagi. Ketika kami melihat ke dalam, ada sebuah cahaya (Yesus yang membuat cahaya itu). Aku berdiri dan melihat sebuah jiwa yang kutahu sedang berada di tengah siksaan yang besar! Ia adalah seorang wanita, dan ia berwana biru kelabu. Dagingnya mati, dan bagian-bagian yang telah membusuk lepas dari tulang-tulangnya. Tulang-tulangnya semua hitam kelam terbakar, dan bajunya yang telah tercabik-cabik itu masih melekat padanya. Cacing-cacing merangkak keluar dari daging dan tulangnya. Bau kotor memenuhi selnya.
Seperti halnya wanita sebelumnya, ia juga duduk di kursi goyang. Ia memegang boneka karung di dadanya. Pada saat ia bergoyang, ia menangis dan memegangi boneka karungnya di dadanya. Tangis tersedu-sedu yang dashyat menggoyangkan tubuhnya, dan raungan tangisan terdengar dari dalam selnya.
Yesus berkata, “Ia juga adalah seorang pelayan Setan. Ia telah menjual jiwanya kepada Setan, dan semasa ia hidup, ia telah melakukan segala macam kejahatan. Ilmu Sihir benar-benar ada,” kata Yesus. “Wanita itu mengajar dan mempraktekkan sihir dan telah menarik banyak orang ke jalan berdosa. Mereka yang adalah guru-guru sihir mendapat perhatian yang khusus dan kuasa yang besar dari Setan daripada mereka yang hanya mempraktekkannya. Wanita ini dulunya adalah seorang peramal, seorang pengabdi dan perantara bagi tuannya itu.
“Ia menerima banyak keuntungan dari Setan dan segala kejahatan yang telah dilakukannya. Ia tahu bagaimana caranya menggunakan kuasa kegelapannya untuk dirinya sendiri dan untuk Setan. Ia pergi ke segala perayaan-perayaan penyembahan Iblis dan memuji Setan. Ia adalah wanita yang kuat bagi Setan.”
Aku bertanya-tanya berapakah jumlah jiwa yang telah ditipu wanita ini bagi Setan. Aku melihat kerangka tengkorak jiwa ini, menangis sambil memeluk boneka karungnya – yang hanyalah terbuat dari kain karung kotor. Kesedihan memenuhi hatiku, air mata memenuhi mataku.
Ia memegang erat-erat boneka karung itu seolah-olah boneka itu dapat membantunya, atau mungkin supaya wanita itu dapat membantu boneka itu. Bau kematian memenuhi tempat itu.
Lalu aku melihat wanita itu mulai berganti rupa seperti wanita sebelumnya. Pertama-tama ia adalah wanita tua tahun 1930-an dan kemudian menjadi wanita muda jaman ini. Dari waktu ke waktu, ia berubah-rubah dengan cara yang dashyat di hadapan mata kami.
“Wanita ini,” kata Yesus, “sama dengan seorang pengkotbah bagi Setan. Sebagaimana Injil kebenaran dikotbahkan kepada kita, juga Setan mempunyai pelayanan-pelayanan yang palsu. Ia memiliki segala kuasa Setan yang paling kuat, salah satunya mensyaratkan kepadanya untuk menjual jiwanya kepada Setan. Imbalan dari Setan adalah berlawanan seperti imbalan yang akan diberikan Yesus kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Ini adalah kuasa kegelapan.
“Para pekerja Setan bekerja di dalam aliran-aliran sesat, toko-toko sihir, peramal-peramal, dan banyak rupa lagi. Seorang perantara Setan adalah seorang pekerja yang penuh kuasa. Individu-individu ini sungguh-sungguh tertipu dan terjual secara utuh kepada Setan. Beberapa pekerja bagi kegelapan bahkan tidak dapat berbicara kepada Setan kecuali perantara mereka berbicara untuk mereka. Mereka memberikan persembahan-persembahan manusia dan hewan bagi iblis.
“Banyak orang yang memberikan jiwa-jiwa mereka kepada Setan. Mereka memilih untuk melayaninya daripada melayani Aku. Pilihan mereka adalah kematian bila mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka dan memanggil-Ku. Aku setia, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka. Banyak juga yang menjual jiwa mereka kepada Setan berpikir bahwa mereka akan hidup selamanya. Tetapi mereka akan mengalami kematian yang mengerikan.
“Setan masih berpikir bahwa ia dapat melampaui Tuhan dan menghancurkan rencana Tuhan, tetapi ia telah dikalahkan di kayu salib. Aku telah mengambil kunci-kunci dari Setan, dan Aku memiliki semua kuasa akan Surga dan Bumi.
“Setelah wanita ini mati, ia langsung pergi ke neraka. Iblis-iblis membawanya ke hadapan Setan, ketika ia dengan marah bertanya mengapa iblis-iblis dapat menguasai dirinya, sebab ketika di bumi ia berpikir dia-lah yang mengendalikan mereka. Di bumi iblis mematuhi perintah-perintahnya. Ia juga meminta Setan kerajaan yang dijanjikan kepadanya.
“Setan terus menipunya dengan mengatakan bahwa bahkan sampai sesudah kematiannya ia akan mengembalikannya pada kehidupan dan menggunakannya pada tujuan Setan lagi. Dengan tipuan ini, ia telah membawakan banyak jiwa kepada Setan, tipuan Setan ini terdengar masuk akal bagi wanita ini.
“Tetapi akhirnya, Setan menertawainya dan menyesahnya. Setan berkata kepadanya, ‘Aku menipumu dan dan memperalatmu sepanjang tahun-tahun itu. Aku tidak akan pernah memberikan kerajaanku.”
Iblis melambaikan tangannya kepada wanita itu dan terlihat bahwa dagingnya dicabik-cabik dari tulangnya. Wanita itu berteriak dalam kesakitannya sementara itu sebuah buku hitam besar dibawa ke hadapan Setan. Setan membuka buku itu dan Setan menggerakkan jari-jarinya dari halaman ke halaman sampai Setan menemukan namanya.
“Oh, ya,” kata Setan, “engkau telah melayaniku dengan baik di bumi. Engkau telah memberikan kepadaku lebih dari 500 jiwa jumlahnya.” Ia berdusta dan berkata kepadanya, “Hukumanmu tidak akan lebih buruk daripada yang lainnya.”
Tawa iblis bergema. Setan berdiri dan menunjukkan jarinya ke arah wanita itu, dan sebuah angin besar muncul memenuhi tempat itu. Sebuah suara seperti guntur besar muncul daripadanya.
“Ha-ha,” kata iblis, “ambillah kerajaanmu bila engkau bisa.” Lalu sebuah kekuatan tidak terlihat menghantam wanita itu jatuh ke tanah.
“Engkau juga akan melayaniku di sini,” Setan tertawa sementara wanita itu mencoba bangun. Wanita itu berteriak kesakitan ketika dagingnya terus dicabik-cabik dari tulang-tulangnya oleh iblis-iblis.
Ia diseret kembali masuk ke dalam kandangnya. Ia ingat semua janji-janji Setan. Setan berkata kepadanya bahwa ia akan memiliki semua kuasa. Setan berkata bahwa ia tidak pernah akan mati. Setan berkata kepadanya bahwa ia akan mempunyai kekuasaan akan kehidupan dan kematian, dan wanita itu mempercayainya. Dikatakan kepadanya bahwa Setan dapat menghentikan segala sesuatu yang dapat membunuhnya. Setan mengatakan banyak kebohongan-kebohongan dan menjanjikan banyak hal kepada wanita itu.
Yesus berkata, “Aku datang untuk menyelamatkan semua manusia. Aku berhasrat agar semua jiwa yang sesat bertobat dan memanggil Nama-Ku. Bukanlah Kehendak-Ku siapapun untuk binasa, tetapi aku menginginkan semua mempunyai hidup yang abadi. Sedih untuk mengatakan, banyak dari pendosa yang tidak bertobat dari dosa-dosa mereka sebelum mati, mereka akan masuk neraka. Tetapi jalan menuju surga adalah sama bagi semua orang. Engkau haruslah dilahirkan kembali untuk masuk kerajaan Tuhan. Engkau harus datang kepada Bapa di dalam Nama-Ku dan bertobat dari dosa-dosamu. Engkau harus memberikan hatimu dengan tulus kepada Tuhan dan melayani-Nya.”
“Nak,” Yesus meneruskan, “selanjutnya yang ingin Kuungkapkan kepadamu juga adalah sesuatu yang lebih mengerikan. Aku tahu hal ini akan menyedihkanmu. Juga, Aku ingin dunia mendengar dan mengetahui apa yang Roh katakan kepada gereja-gereja.
“Di dalam sel-sel ini, di mana-mana yang dapat kaulihat adalah jiwa-jiwa yang disiksa. Setiap saat di mana sel-sel terisi, neraka memperbesar dirinya sendiri untuk menerima lebih banyak lagi jumlah jiwa-jiwa. Semua indera-inderamu bekerja di neraka ini. Bila engkau buta di bumi, engkau juga akan buta di neraka. Bila engkau hanya mempunyai satu lengan di bumi, engkau juga hanya akan mempunyai satu lengan di neraka.”
Aku harus berkata kepadamu bertobatlah, neraka adalah tempat yang mengerikan, suatu tempat yang menakutkan, suatu tempat kesedihan yang besar dan penuh dengan tangisan-tangisan penyesalan yang abadi. Mohon, aku minta kepadamu untuk percaya akan apa yang aku katakan, sebab hal ini adalah benar. Begitu sulitnya bagiku sehingga aku harus jatuh sakit berkali-kali pada saat menyiapkan catatan ini.
Aku melihat hal-hal di dalam neraka yang terlalu mengerikan untuk dikatakan – bahkan lebih mengerikan daripada raungan penyiksaan, bau dari daging-daging yang membusuk dan api-api neraka yang mematikan di dalam lubang-lubang siksa. Aku juga melihat hal-hal lain tetapi Tuhan tidak mengijinkan aku menulisnya.
Bila engkau mati di bumi, bila engkau dilahirkan lagi dengan Roh Tuhan, jiwamu akan pergi ke surga. Bila engkau seorang pendosa pada saat engkau mati, engkau akan segera pergi ke neraka yang membakar. Iblis-iblis dengan rantai-rantai yang besar akan menyeret jiwamu melalui pintu-pintu masuk neraka, dimana engkau akan dilemparkan ke dalam lubang-lubang siksa dan disiksa. Pada waktu-waktu tertentu, engkau akan di bawa ke hadapan Setan. Engkau tahu dan merasakan segala hal yang terjadi padamu di dalam neraka.
Yesus berkata kepadaku bahwa ada satu tempat di neraka yang disebut “pusat kesenangan” (fun center). Jiwa-jiwa yang berada di dalam lubang siksa tidak dapat dibawa ke sana. Ia juga berkata kepadaku bahwa walaupun jenis-jenis siksa berbeda-beda bagi setiap jiwa, tetapi semuanya dibakar dengan api.
“Pusat Kesenangan” berbentuk seperti arena sirkus. Beberapa orang yang akan menjadi bahan hiburan akan dibawa ke tengah ring dari Pusat Kesenangan. Mereka adalah orang-orang yang secara sadar telah melayani Setan di bumi. Mereka adalah orang-orang yang dengan kehendak bebas mereka telah memilih untuk mengikuti Setan daripada mengikuti Tuhan. Di sekeliling pinggir-pinggir arena ada juga jiwa-jiwa yang lainnya, kecuali mereka yang berasal dari dalam lubang siksa.
Orang-orang yang berada di tengah ring adalah pemimpin-pemimpin aliran dunia sesat sebelum mereka mati. Mereka adalah perantara, peramal, dukun santet, pembaca pikiran, penyihir dan dukun ilmu hitam lainnya – mereka semua yang telah dengan sadar membuat pilihan untuk melayani Setan.
Ketika mereka hidup di bumi, mereka menipu banyak orang dan telah menyebabkan orang-orang itu mengikuti Setan dan berbuat dosa. Orang-orang yang telah mereka tipu dan jatuh ke dalam dosa datang dan menyiksa orang-orang yang telah menipu mereka. Satu per satu diijinkan untuk menyiksa mereka.
Di salah satu siksaan, ada tulang-tulang spiritual yang di pisahkan dan di kubur di bagian yang berbeda di neraka. Jiwa itu benar-benar disobek terpisah dan bagian-bagiannya tersebar di sepanjang neraka. Jiwa yang tersobek-sobek itu merasakan kesakitan yang sangat amat. Mereka yang berada di luar arena boleh melempar batu-batu kepada mereka yang berada di dalam ring. Segala macam bentuk dan metode penyiksaan diperbolehkan. Jiwa-jiwa yang sedang disiksa menangis meminta untuk mati, tetapi itulah bentuk kematian yang abadi. Setan memberikan perintah-perintah agar penyiksaan itu dilakukan. Inilah tempatnya, Pusat Kesenangan.
Yesus berkata, “Aku telah membawa kunci neraka dari Setan sejak bertahun-tahun yang lalu. Aku datang dan membuka sel-sel ini dan membiarkan umat-Ku keluar. Sebab pada waktu Perjanjian Lama sebelum Aku benar-benar memberikan Hidup-Ku di Salib, firdaus berada dekat dengan neraka. Sel-sel ini dahulunya adalah firdaus; sekarang Setan menggunakannya untuk tujuan-tujuan jahatnya dan telah lebih membangunnya.
“O pembaca, akankah engkau bertobat dari dosa-dosamu sebelum untuk selamanya semuanya terlambat? Sebab semua akan datang di hadapan-Ku di dalam penghakiman. Firdaus telah dipindahkan dari tempatnya di dekat neraka ketika Aku mati dan bangkit kembali dengan kuasa Tuhan, Bapa-Ku.”
Sekali lagi, Aku katakan kepadamu bahwa sel-sel ini yang tingginya tujuh mil, digunakan sebagai penjara bagi mereka yang dahulunya adalah pekerja-pekerja Setan kegelapan, mereka mencakup segala jenis dosa yang berhubungan dengan kekuatan iblis, aliran sesat dan penyembahan Setan.
Yesus berkata, “Mari, Aku ingin memperlihatkan kepadamu sesuatu.”
Segera kami berada pada kira-kira setengah mil di atas udara, di tengah perut neraka, dan di tengah dari ketinggian tujuh belas mil dari blok sel-sel. Rasanya seperti berada di dalam sebuah sumur yang baik atasnya maupun dasarnya tidak dapat terlihat karena adanya kegelapan. Sebuah cahaya kuning mulai terlihat memenuhi tempat ini. Aku memegang tangan Yesus erat-erat.
“Tuhan terkasih,” tanyaku, “mengapa kita berada di sini?”
Seketika itu juga ada sebuah angin topan dan suara yang amat besar. Gelombang api merayapi semua pinggir-pinggir sel, membakar semua jalan setapak. Nyala api mencapai pinggiran-pinggiran dalam setiap sel dan membawa tangisan-tangisan kesakitan dan sengsara. Walaupun Yesus dan aku tidaklah tersentuh oleh nyala api, ketakutan memenuhi diriku ketika aku melihat jiwa-jiwa yang hilang itu berlarian ke belakang sel-sel yang kecil, mencoba untuk mencari tempat bersembunyi.
Suara iblis mulai muncul dari kiri kami. Aku melihat dan Setan sedang berdiri membelakangi kami, dan seluruh tubuhnya berlumur nyala api. Tetapi ia tidak terbakar; namun ia adalah pembawa api itu sendiri. Sekarang ia berdiri ke tengah-tengah nyala api dan menikmati tangisan-tangisan jiwa-jiwa sesat yang malang ini. Ketika Setan menggerakan tangannya, ia melemparkan bola-bola api.
Jeritan yang mengenaskan dan tangis kesakitan datang dari sel-sel itu. Jiwa-jiwa di dalamnya dibakar hidup-hidup dengan api yang panasnya lebih panas daripada danau api, namun tetap saja mereka tidak dapat mati. Iblis-iblis lain juga bergabung tertawa ketika Setan pergi dari sel yang satu ke sel yang lain, menyiksa jiwa-jiwa yang hilang itu.
Yesus berkata, “Setan diberi makan oleh kejahatan. Ia berjaya di dalam kesakitan dan sengsara dan ia mendapatkan kekuatan daripadanya.”
Aku melihat Setan sebagai nyala api kemerah-kuningan dengan pinggiran-pinggiran coklat di seluruh tubuhnya. Angin kencang dan liar menghembus jubahnya yang tidak terbakar itu. Bau daging yang terbakar memenuhi udara, dan aku sungguh menyadari akan kengerian neraka yang sungguh-sungguh itu. Setan berjalan menembus nyala-nyala api, dan nyala-nyala api itu tidak dapat membakarnya. Walaupun aku hanya melihatnya dari belakang, aku dapat mendengarkan tawa jahatnya di mana-mana.
Aku melihat Setan naik di dalam asap berawan, membawa arus api naik bersamanya ke atas perut neraka. Aku mendengar dan melihat ketika ia berputar dan dengan suaranya yang keras mengumumkan bahwa bila jiwa-jiwa itu tidak menyembahnya, ia akan membawa mereka kembali ke Pusat Kesenangan.
“Jangan, tolong, Setan, kami akan menyembah engkau,” mereka berteriak bersamaan dan mereka mulai membungkuk menyembah iblis. Dan semakin mereka menyembahnya, semakin ia lapar akan penyembahan. Semakin keras dan keras suara-suara penyembahan itu sampai seluruh ruang neraka itu menjadi bising.
Yesus berkata, “Semua mereka yang mengisi sel-sel itu mendengar Injil kebenaran ketika mereka masih hidup di bumi. Banyak kali keselamatan-Ku Kutawarkan kepada mereka. Banyak kali Roh-Ku menarik mereka, tetapi mereka tidak tergugah atau datang kepada-Ku untuk diselamatkan.”
Ketika Yesus berbicara, Setan berkata kepada korban-korbannya, “Ha-ha, inilah kerajaanmu – segala kerajaan yang akan engkau dapatkan. Kerajaanku mencakup semua bumi dan dunia di bawahnya.” Aku mendengar ia berteriak, “Ini adalah kehidupanmu yang kekal!” Sementara itu tangisan-tangisan penyesalan terdengar dari sel-sel yang terbakar itu.
Yesus berkata, “Penyelamatan-Ku adalah gratis. Siapa saja yang membiarkan-Nya datang akan diselamatkan dari tempat penghukuman ini selamanya. Aku tidak akan mengusirnya. Bila dulunya engkau adalah seorang penyihir atau seorang dukun, atau walaupun engkau telah menulis perjanjian dengan iblis, Kuasa-Ku akan memutuskannya, dan Darah-Ku yang tertumpah akan menyelamatkanmu. Aku akan mengambil kutuk iblis itu dari hidupmu dan menebusmu dari neraka. Berikan hatimu sehingga Aku dapat melepaskan rantaimu dan membebaskanmu.”
X. JANTUNG NERAKA
Pada malam hari aku pergi bersama Yesus ke dalam neraka. Pada siang hari, neraka selalu berada di mataku. Aku mencoba mengatakan kepada orang lain tentang apa yang aku lihat, tetapi mereka tidak mempercayaiku. Aku merasa sangat kesepian, dan hanya dengan kemurahaan Tuhan aku dapat berjalan terus. Semua kemuliaan adalah milik Tuhan Yesus Kristus.
Malam berikutnya Yesus dan aku kembali ke neraka. Kami berjalan di sepanjang pinggir perut neraka. Aku menyadari bahwa bagian-bagian yang kulihat itu ada sejak malam sebelumnya. Daging yang membusuknya sama, udara kejahatan juga sama, bau basi dan udara panas yang sama ada dimana-mana. Aku sungguh telah sangat kelelahan.
Yesus tahu pikiranku dan berkata, “Aku tidak akan meninggalkan atau mengabaikanmu. Aku tahu engkau sangat cemas, tetapi Aku akan menguatkanmu.”
Sentuhan Yesus menguatkanku kembali, dan kami berjalan terus. Di depan kami aku melihat sebuah objek hitam yang besar, sama besarnya dengan lapangan baseball yang kelihatannya bergerak naik dan turun. Aku ingat bahwa aku pernah ke sini sebelumnya dan ini adalah “Jantung Neraka.”
Mencuat keluar dari jantung hitam ini terlihat seperti tangan-tangan atau tanduk-tanduk yang besar. Mereka berasal dari jantung itu dan naik ke atas dan keluar dari neraka sampai ke bumi dan melampaui bumi. Aku bertanya-tanya apakah tanduk-tanduk ini adalah apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.
Semua di sekeliling jantung, bumi kering dan coklat. Kurang lebih tigapuluh kaki di segala arah, bumi habis terbakar dan kering berkarat, berwarna coklat. Jantung itu berwarna paling hitam dari segala warna-warna hitam, tetapi ada warna lain seperti sisik kulit ular juga bercampur dengan warna hitam. Bau busuk muncul dari jantung tersebut setiap kali jantung itu berdetak. Jantung itu bergerak sama seperti detak naik dan turun jantung yang asli. Kuasa iblis berada di sekelilingnya.
Dengan keheranan aku melihat jantung kejahatan itu dan bertanya-tanya apakah gunanya itu.
Yesus berkata, “Ini adalah cabang-cabang, yang terlihat seperti arteri-arteri sebuah jantung adalah pipa-pipa yang tembus ke bumi untuk mengeluarkan kejahatan di bumi. Ini adalah tanduk-tanduk yang dilihat Daniel, dan tanduk-tanduk itu mewakili kerajaan-kerajaan iblis di bumi. Ada yang sudah pernah ke sini, ada yang akan ke sini, dan ada yang sekarang berada di sini. Kerajaan-kerajaan iblis akan muncul, dan Antikristus akan berkuasa bagi banyak orang, tempat dan hal. Bila mungkin, yang paling terpilih sekalipun akan ditipu olehnya. Banyak yang akan berpaling dan akan menyembah Setan dan gambarannya.
“Di luar cabang-cabang utama ini atau tanduk-tanduk ini, ada cabang-cabang yang lebih kecil yang akan bertumbuh. Dari cabang-cabang kecil inilah iblis-iblis dan roh-roh kejahatan dan segala bentuk kuasa jahat akan keluar. Mereka akan dibebaskan ke bumi dan diperintahkan oleh binatang (beast) untuk melakukan banyak kerja kejahatan. Kerajaan-kerajaan ini dan kuasa-kuasa jahat akan mematuhi binatang itu dan mengikutinya menuju kehancuran. Di sinilah jantung neraka dimana segala kejahatan bermula.”
Ini adalah kata-kata Yesus yang berbicara kepadaku. Ia memerintahkanku untuk menuliskannya dan menjadikannya buku dan untuk mengatakan hal ini kepada dunia. Kata-kata ini adalah benar. Pengungkapan-pengungkapan ini diberikan kepadaku oleh Tuhan Yesus Kristus agar semua mengetahui dan mengerti skema kerja-kerja Setan dan iblis yang direncanakannya untuk masa yang akan datang.
Yesus berkata, “Ikuti aku”. Kami berjalan melayang di atas tangga menuju jantung, dimana ada sebuah pintu masuk terbuka di hadapan kami. Di dalam jantung itu gelap total. Aku mendengar suara-suara tangisan, dan ada bau menyengat yang begitu buruk sehingga aku hampir-hampir tak bisa bernafas. Di dalam kegelapan itu aku hanya dapat melihat Yesus. Aku berjalan sangat dekat dengan-Nya.
Dan kemudian, tiba-tiba, Yesus menghilang! Hal yang tak pernah terpikirkan kepadaku terjadi. Aku sendirian di dalam jantung neraka. Ketakutan mencengkramku. Ketakutan mencekam jiwaku, dan kematian memegangiku.
Aku memanggil Yesus, “Dimanakah Engkau? Dimanakah Engkau? Oh, mohon kembalilah, Tuhan!” Aku memanggil dan memanggil, tetapi tidak ada yang menjawab.
“O Tuhan-Ku.”Aku meratap, “Aku harus keluar dari sini.” Aku mulai berlari di dalam kegelapan. Aku menyentuh dinding-dinding, kelihatannya dinding-dinding itu bernafas, bergerak terhadap tangan-tanganku. Dan aku tidak lagi sendiri.
Aku mendengar suara tertawa dua iblis, dikelilingi sebuah cahaya kuning yang redup, mencekal kedua tanganku. Mereka segera merantai tanganku dan menyeretku masuk ke bagian dalam jantung yang lebih dalam lagi. Aku berteriak memanggil Yesus, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku menangis dan melawan dengan segala kekuatanku, tetapi mereka menyeretku terus seolah-olah mereka tidak menerima perlawanan apapun dariku.
Ketika kami masuk ke bagian dalam jantung, aku merasakan kesakitan yang tak terperikan mencabik tubuhku. Terlihat dimana daging segarku dicabik dari padaku. Aku berteriak ketakutan.
Penangkapku menyeretku ke dalam sebuah sel dan melemparkan aku ke dalamnya. Mereka mengunciku, aku menangis semakin keras. Mereka tertawa dengan sinisnya dan berkata, “Tidak ada gunanya engkau menangis. Bila waktumu telah datang, engkau akan kami bawa ke hadapan tuan kami. Ia akan menyiksamu bagi kesenangannya.”
Bau mengerikan dari jantung ini telah memenuhi seluruh tubuhku. “Mengapa aku berada di sini? Apakah yang salah? Apakah aku sudah gila? Keluarkan aku! Keluarkan aku!” Aku menangis entah kepada siapa.
Tidak lama kemudian, aku mulai merasakan sisi pinggir dalam selku. Bulat dan lembut seperti sesuatu yang hidup. Hidup dan mulai bergerak. “O Tuhan,” Jeritku. “Apa yang terjadi? Yesus, dimanakah Engkau?” Tetapi hanya gema suaraku saja yang kembali menjawab.
Ketakutan – ketakutan yang paling hebat – mencengkram jiwaku. Untuk pertamakalinya sejak Yesus meninggalkanku, aku mulai menyadari bahwa aku hilang sudah tanpa harapan apapun. Aku terseguk-seguk dan memanggil Yesus berkali-kali. Lalu aku mendengar suara di dalam kegelapan berkata, “Tidak ada gunanya engkau memanggil Yesus. Ia tidak berada di sini.”
Sebuah cahaya remang mulai menyinari tempat ini. Untuk pertama kalinya aku dapat melihat sel-sel yang lain – seperti sel milikku, tertempel di dinding jantung neraka. Ada suatu jaring di depan kami, dan di setiap sel seperti berlumpur, ada substansi lembek yang mengambang di dalam sel-sel.
Suara wanita di sebelah selku berkata kepadaku, “Engkau hilang di dalam tempat siksa ini. Tidak ada jalan keluar di sini.”
Aku hampir tidak dapat melihat wanita itu di keremangan cahaya. Ia bangun sama seperti aku, tetapi penghuni di sel-sel lainnya kelihatan sedang tidur atau sedang termenung. “Tidak ada harapan,” tangisnya, “tidak ada harapan!”
Perasaan kesepian yang besar dan putus asa yang sungguh-sungguh ada padaku. Kata-kata wanita itu sungguh-sungguh tidak membantuku. Ia berkata, “Ini adalah jantung neraka. Di sini kita disiksa, tetapi siksaan kita tidaklah seburuk sebagaimana di bagian-bagian lain neraka.” Tetapi kemudian aku mengetahui bahwa ia berdusta bahwa siksaan di tempat ini tidaklah separah siksaan di tempat-tempat lain di neraka.
“Kadang-kadang,” terusnya, “kita dibawa kepada Setan dan ia menyiksa kita untuk kesenangannya. Setan terus memakan kesakitan kita dan bertumbuh kuat dari tangisan putus asa dan kesedihan. Dosa-dosa kita selalu ada di hadapan kita. Kita tahu bahwa kita tidak bertuhan. Kita juga tahu bahwa kita pernah mengenal Tuhan Yesus tetapi kita menolak-Nya dan berpaling dari Tuhan. Kita bertindak apa saja sekehendak hati kita. Sebelum aku datang ke sini aku adalah seorang pelacur. Aku melayani pria dan wanita untuk uang mereka dan menyebut hal ini sebagai “cinta”. Aku menghancurkan banyak rumah tangga. Banyak lesbian dan homoseksual dan pezinah berada di dalam sel-sel ini.”
Aku menangis keras di dalam kegelapan, “aku tidak selayaknya berada di sini. Aku telah diselamatkan. Aku adalah milik Tuhan. Mengapa aku berada di sini?” Tetapi tidak ada jawaban.
Iblis-iblis kemudian kembali dan membuka pintu sel. Seorang menarik dan yang lain mendorong aku sepanjang jalan yang kasar. Sentuhan iblis-iblis itu seperti nyala api yang membakar dagingku. Mereka sungguh menyakitkanku.
“O Yesus, dimanakah Engkau? Mohon tolonglah aku Yesus!” Aku menangis.
Sebuah api menyala menyebar di depanku tetapi berhenti sebelum menyentuhku. Sekarang kelihatan dimana dagingku dicabik keluar dari tubuhku. Kesakitan yang begitu sadis yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya menghantamku. Aku sungguh kesakitan di luar apapun yang dapat aku percaya. Sesuatu yang tidak dapat kulihat mencabik-cabik tubuhku, sementara roh-roh kejahatan dalam bentuk kelelawar menggigiti seluruh tubuhku.
“Tuhan Yesus terkasih,” Aku menangis, “Dimanakah Engkau? Oh, tolong, keluarkanlah aku!”
Aku didorong dan ditarik sampai aku tiba pada sebuah tempat terbuka di jantung neraka, lalu aku dilempar ke hadapan sebuah altar kotor. Di atas altar ada sebuah buku besar terbuka. Aku mendengar suara tawa iblis dan menyadari bahwa aku jatuh ke tanah di hadapan Setan.
Setan berkata, “Akhirnya aku memilikimu!”
Aku mundur ketakutan tetapi segera aku menyadari bahwa ia tidak sedang melihat padaku tetapi kepada seseorang di depanku. Setan berkata, “Ha-ha, akhirnya aku dapat menghancurkanmu dari bumi. Marilah kulihat apa hukumanmu.” Ia membuka buku tersebut dan menggerakkan jarinya ke halaman bawah. Nama dari jiwa itu dipanggil, dan hukumannya disebutkan.
“Tuhan terkasih,” aku menangis, “benarkah semua ini adalah nyata?”
Kemudian aku adalah yang berikutnya, dan iblis-iblis mendorongku ke atas suatu platform dan mendorongku untuk membungkuk di hadapan Setan. Tawa yang jahat keluar daripadanya. “Aku sudah menunggu lama, dan akhirnya aku dapat memilikimu,” ia berteriak dalam kejahatan yang amat sangat. “Engkau mencoba untuk lari daripadaku, tetapi kini aku memilikimu.”
Ketakutan yang tidak pernah kualami sebelumnya menyergapku. Sekali lagi dagingku dicabik daripadaku, dan sebuah rantai besar dilingkarkan ke seluruh tubuhku. Aku melihat ke bawah pada diriku sendiri ketika rantai itu diikatkan padaku. Aku kelihatan sama seperti yang lainnya. Aku adalah sebuah tengkorak orang mati. Cacing-cacing merangkak keluar dari dalamku, dan api bermula dari kakiku dan menyelubungiku di dalam nyala-nyalanya.
Aku menangis lagi, “O Tuhan Yesus, apa yang terjadi? Dimanakah Engkau, Yesus?”
Setan tertawa dan tertawa. “Tidak ada Yesus di sini,” katanya, “Aku adalah rajamu sekarang. Engkau akan berada bersamaku sekarang di sini selamanya. Engkau adalah milikku sekarang.”
Aku dicengkram oleh emosi-emosi yang dashyat. Aku tidak dapat merasakan Tuhan, ataupun kasih, ataupun kedamaian, ataupun kehangatan. Tetapi aku dapat merasakan segala sesuatunya dengan indera-inderaku, ketakutan, kebencian, kesakitan yang besar dan kesedihan yang tidak terukurkan. Aku memanggil Tuhan Yesus untuk menyelamatkanku, tetapi tidak ada jawaban.
Setan berkata, “Aku adalah Tuhanmu sekarang,” dan mengangkat tangannya untuk memerintahkan satu iblis di sisinya. Segera, sebuah roh jahat yang buruk datang naik ke platform dimana aku berdiri dan memegangku. Ia memiliki badan yang besar, dengan wajahnya yang seperti kelelawar, cakar-cakar di tangannya, dan bau jahat yang busuk keluar daripadanya.
“Apa yang harus kulakukan kepadanya, Tuan Setan?” tanya roh jahat, sementara itu satu iblis lain dengan badan yang seluruhnya berambut dan wajahnya seperti babi liar mencengkramku.
“Bawa dia ke bagian jantung yang paling dalam – sebuah tempat di mana ada kengerian-kengerian di hadapan matanya. Di sana ia akan belajar memanggilku Tuan.”
Aku diseret ke sebuah kegelapan, tempat gelap dan aku dilempar ke dalam sesuatu yang dingin dan lengket. Oh, bagaimana bisa seseorang merasakan sekaligus dingin dan terbakar pada waktu yang bersamaan? Aku tak tahu. Tetapi api membakar badanku. Dan cacing-cacing keluar daripadaku. Ratapan-ratapan orang mati memenuhi udara.
“O Tuhan Yesus,” Aku menangis dalam keputusasaan, “mengapa aku berada di sini? Tuhanku terkasih, biarkan aku mati.”
Tiba-tiba sebuah cahaya memenuhi tempat dimana aku sedang duduk. Yesus muncul dan mengambilku di tangan-Nya, dan segera aku berada kembali di rumah.
“Tuhan Yesus terkasih, di manakah Engkau tadi?” Aku menangis, air mata membasahi pipiku.
Dengan lembut Yesus berbicara dan berkata, “Anakku, neraka adalah nyata. Tetapi engkau tidak akan pernah sungguh-sungguh mengetahuinya kalau engkau tidak mengalaminya sendiri. Sekarang engkau tahu tentang kebenaran dan bagaimana rasanya menjadi jiwa-jiwa yang hilang di neraka. Sekarang engkau dapat mengatakan tentang hal ini kepada orang lain. Aku harus membiarkan engkau merasakan semua itu agar engkau mengetahuinya tanpa ragu-ragu lagi.”
Aku begitu sedih dan lelah. Aku pingsan di tangan Yesus. Dan bahkan setelah Ia mengembalikanku secara utuh, aku ingin pergi jauh, jauh – dari Yesus, dari keluargaku, dari semua orang.
Selama hari-hari berikutnya di rumah aku sangat sakit. Jiwaku sangat sedih, kengerian-kengerian neraka selalu ada di mataku. Sungguh berhari-hari baru aku dapat benar-benar sembuh.
XI. KEGELAPAN DI SISI LUAR
Dari malam ke malam Yesus dan aku kembali ke neraka agar dapat mencatat semua kebenaran-kebenaran yang menakutkan ini. Setiap kali kami melewati jantung neraka, aku berjalan dekat dengan Yesus. Ketakutan yang amat sangat menyergap jiwaku setiap kali mengingat apa yang terjadi pada diriku di sana. Aku tahu bahwa aku harus melanjutkan hal ini untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Tetapi hanya dengan belas kasih Tuhan sajalah aku dapat kembali.
Kami berhenti di hadapan sekelompok iblis-iblis yang bernyanyi dan bersenandung dan memuji Setan. Kelihatannya mereka masing-masing menikmati dengan sungguh hal ini. Yesus berkata, “Aku akan membiarkan engkau mendengar apa yang mereka katakan.”
“Kita akan pergi ke rumah ini hari ini dan menyiksa semua mereka yang ada. Kita akan mendapatkan kuasa yang lebih dari Tuan Setan bila kita melakukan hal ini dengan benar,” kata mereka. “Oh, ya, kita akan menyebabkan banyak kesakitan dan penyakit di sana dan kesedihan yang besar bagi mereka semua. Mereka mulai menari dan menyanyi nyanyian-nyanyian iblis untuk memuji Setan, memuliakan iblis.
Satu iblis berkata, “Kita harus berhati-hati dengan mereka yang percaya kepada Yesus, sebab mereka bisa mengusir kita keluar.”
“Ya,” sahut yang lainnya, “pada nama Yesus kita harus lari.”
Lalu roh iblis yang terakhir berkata, “Tetapi kita tidak akan pergi kepada mereka yang mengenal Yesus dan mengenal kuasa nama-Nya.”
“Malaikat-malaikatku,” kata Yesus, “menjaga umat-Ku dari roh-roh iblis ini, dan pekerjaan mereka tidak akan berhasil. Aku juga melindungi banyak orang yang tidak terselamatkan, walaupun mereka tidak mengetahuinya. Aku punya banyak malaikat yang bekerja untuk menghentikan rencana-rencana jahat Setan.”
Yesus berkata, “Ada banyak iblis di udara dan di bumi. Aku mengijinkan engkau melihat beberapa iblis ini, tetapi yang lainnya tidak. Itulah mengapa kebenaran Injil harus dikabarkan kepada setiap orang. Kebenaran akan membebaskan manusia, dan Aku akan melindungin mereka dari iblis. Di dalam Nama-Ku ada pembebasan dan kebebasan. Aku punya segala kuasa di surga dan bumi. Janganlah takuti Setan, tetapi takutilah Tuhan.
Ketika kami berjalan terus di neraka, Yesus dan aku sampai pada seorang pria yang sangat besar dan gelap. Ia tersembunyi di dalam kegelapan dan tampak seperti seorang malaikat. Ia sedang memegang sesuatu di tangan kirinya.
Yesus berkata, “Tempat ini disebut kegelapan sisi luar (outer darkness).”
Aku mendengar ratapan dan gemeratak gigi. Tidak ada dimanapun sebelumnya ada keputusasaan yang sungguh-sungguh yang aku rasakan selain di tempat ini. Malaikat itu berdiri di hadapan kami dan ia tidak memiliki sayap. Ia kelihatan kurang lebih tigapuluh kaki tingginya, dan ia tahu benar apa yang sedang ia lakukan. Ia mempunyai sebuah piringan di tangan kirinya dan secara perlahan berbalik dengan piringan ini terangkat ke atas seolah-olah ia siap untuk melemparkannya.
Di tengah-tengah piringan itu ada sebuah api dan sisi luarnya berwarna kehitaman. Tangan malaikat itu berusaha memegangi bagian bawah piringan itu dan mundur ke belakang untuk berusaha mendapat tempat yang lapang agar dapat melempar jauh.
Aku bertanya-tanya siapakah malaikat raksasa ini dan apakah yang sedang ia lakukan.
Yesus mengetahui pikiran-pikiranku dan berkata lagi, “Ini adalah sisi luar kegelapan. Ingatlah akan sabda-Ku, “Anak-anak dari kerajaan akan diusir ke sisi luar kegelapan: dimana hanya ada tangisan dan gemeretak gigi.”
“Tuhan,” kataku, “Maksud-Mu pelayan-pelayan-Mu berada di sini?”
“Ya,” kata Yesus, “pelayan-pelayan yang berpaling setelah Aku memanggil mereka. Pelayan-pelayan yang lebih mencintai dunia daripada Aku dan kembali dengan berlumuran dosa. Pelayan-pelayan yang tidak sanggup membela kebenaran dan kesucian. Lebih baik seseorang tidak pernah memulainya daripada ia berpaling setelah mulai melayani Aku.”
“Percayalah pada-Ku,” kata Yesus, “bila engkau berdosa, engkau punya seorang pembela dengan Bapa. Bila engkau bertobat dari dosa-dosamu, Aku akan dengan setia membersihkan segala ketidakbenaranmu. Tetapi bila engkau tidak bertobat, Aku akan datang dengan waktu yang tidak pernah terpikirkan olehmu, dan engkau akan bergabung dengan semua orang yang tidak percaya dan dibuang ke sisi luar kegelapan.”
Aku memperhatikan malaikat gelap itu melempar piringan yang besar jauh, jauh ke dalam kegelapan.
“Sabda-Ku mempunyai arti yang sama dengan apa yang dikatakannya; mereka akan dibuang ke bagian luar kegelapan.”
Dan kemudian, segera, Yesus dan aku berada di udara mengikuti piringan yang dibuang itu melalui angkasa. Kami tiba di sisi luar piringan itu dan berdiri serta melihat ke dalam piringan itu.
Ada api di tengah piringan itu, dan orang-orang berenang keluar dan masuk, di atas dan di bawah gelombang api. Tidak ada iblis-iblis atau roh jahat lainnya, hanyalah jiwa-jiwa yang berenang di lautan api.
Di luar piringan itu ada kegelapan yang paling gelap. Hanya cahaya dari nyala api saja di dalam piringan itu yang bercahaya. Dalam cahaya itu aku melihat orang-orang sedang berenang ke sisi pinggir piringan tersebut. Beberapa dari mereka hampir sampai di bagian pinggirnya namun kekuatan besar menghisap mereka dan mengembalikan mereka kembali ke dalam nyala api. Aku melihat bentuk-bentuk mereka berubah menjadi rangka-rangka tengkorak dengan jiwa-jiwa mereka di dalamnya yang berbentuk kabut kelabu. Aku tahu bahwa ini adalah bagian lain dari neraka.
Dan kemudian aku melihat, seperti yang diwahyukan, malaikat-malaikat membuka meterai. Bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan terlihat terkunci di bawahnya. Ketika para malaikat berusaha untuk mematahkan meterai-meterai itu, pria dan wanita, tua dan muda berbaris langsung masuk menuju nyala-nyala api.
Aku melihat kengerian ini dengan tercengang-cengang, melihat-lihat apakah dari orang-orang yang berbaris itu yaitu pelayan-pelayan Tuhan yang murtad ini ada yang kukenal. Aku tidak dapat memalingkan kepalaku dari pandangan barisan yang berbaris masuk ke dalam api, dan tidak ada seorangpun yang mencoba untuk menghentikan mereka.
Aku menangis, “Tuhan, mohon hentikan mereka sebelum mereka sampai di api!”
Tetapi Yesus berkata, “Ia yang mempunyai telinga harus mendengar. Ia yang mempunyai mata harus melihat. Anak-Ku, tangisilah dosa dan kejahatan. Katakan kepada pelayan-pelayanku untuk tetap setia dan memanggil Nama-Ku. Aku akan membawamu ke tempat yang mengerikan agar engkau dapat mengatakan kepada orang lain tentang neraka.”
Yesus meneruskan, “Beberapa orang akan tidak mempercayaimu. Beberapa akan berkata bahwa Tuhan terlalu baik untuk mengirimkan pria dan wanita ke neraka. Tetapi katakan kepada mereka bahwa Sabda-Ku adalah benar. Katakan kepada mereka yang tidak takut dan tidak percaya akan mendapat bagian mereka di danau api.”
XII. TANDUK-TANDUK
Yesus berkata, “Malam ini, anak-Ku, kita akan pergi ke bagian lain dari jantung neraka. Aku ingin menjelaskan kepadamu tentang tanduk-tanduk dan menunjukkan kepadamu bagaimana mereka akan digunakan untuk menjadi jalan keluar roh-roh jahat dan iblis ke atas permukaan bumi.”
Ketika Yesus berbicara, aku mulai menyaksikan sebuah penglihatan yang terbuka. Di dalam penglihatan, aku melihat semuah rumah pertanian yang dua, kelihatan mati dan kelabu, dikelilingi oleh banyak pohon-pohon mati dan rumput-rumput mati. Halaman di sekitar rumah pertanian itu dikelilingi oleh banyak hal yang mati. Tidak ada kehidupan di sana. Rumah pertanian itu terlihat diam di sudut-sudutnya dan mulai tenggelam di dalam pusat lapangan. Tidak ada bangunan-bangunan lain di dalam pemandangan itu.
Kematian ada di mana-mana. Aku mengetahui bahwa rumah pertanian ini adalah bagian dari neraka, tetapi aku tetap tidak dapat mengerti apa yang aku lihat. Di dalamnya, di balik jendela yang kotor, ada terlihat bayangan besar dengan bentuk manusia. Ada hal yang mengerikan dari rupa mereka. Satu dari mereka bergerak maju ke arah pintu depan dan keluar.
Aku melihat seorang pria yang bertubuh sangat besar berjalan keluar dari pintu dan berjalan ke beranda. Aku melihatnya dengan jelas. Tingginya enam kaki, dengan bentuk badan seperti seorang pengangkat besi. Warnanya sama dengan warna kematian yang kelabu mengelilinginya. Ia hanya memakai celana panjang pria. Celana panjang itu sama kelabu dan tampak mati seperti kulit atas tubuhnya. Dagingnya seperti bersisik, kepalanya sangat besar. Kenyataannya, kepalanya sangat besar sehingga kaki-kakinya agak tertekuk karena menahan beban yang berat. Kaki-kakinya terlihat seperti kaki seekor babi. Wajahnya kejam dan jahat, dan ia kelihatan sangat tua. Matanya terlihat mati, dan wajahnya sangat lebar.
Di dalam penglihatan ini, aku melihat mahkluk mengerikan ini berjalan keluar ke beranda yang tua. Bumi bergetar-getar ketika ia bergerak, dan tanduk-tanduk mulai tumbuh di kepalanya – tanduk-tanduk yang besar bertumbuh naik naik dan tidak terlihat lagi. Ketika ia berjalan, aku melihat bahwa tanduk-tanduk itu terus tumbuh secara perlahan. Tanduk-tanduk yang lain juga mulai tumbuh dari kepalanya. Tanduk-tanduk kecil tumbuh dari tanduk-tanduk yang lebih besar. Aku melihat kepalanya ini seperti seekor binatang (beast) – seekor hewan yang sangat kuat, penuh daya menghancurkan. Setiap langkahnya menggetarkan bumi.
Yesus berkata, “lihat.”
Aku melihat tanduk-tanduk itu naik ke atas dan sampai pada rumah-rumah, gereja-gereja, rumah sakit-rumah sakit, kantor-kator dan bangunan-bangunan segala rupa yang ada di bumi. Tanduk-tanduk itu menyebabkan kehancuran di seluruh daratan. Aku melihat binatang itu berbicara dan roh-roh jahat diludahkan ke atas bumi. Aku melihat banyak orang yang tergoda dari kekuatan-kekuatan iblis ini dan jatuh ke dalam desis Setan.
Kita berada di sebuah perang – kebaikan melawan kejahatan, pikirku.
“Kita berada di sebuah perang,” Aku mendengar Roh Tuhan berkata. “Kebaikan melawan kejahatan.”
Awan hitam keluar dari tanduk-tanduk dan menyembunyikan banyak rupa bentuk kejahatan yang keluar ke bumi. Segala penghinaan-penghinaan yang dibenci Tuhan ada di sana. Aku melihat kerajaan-kerajaan keluar ke bumi, dan berjuta-juta orang mulai mengikuti kekuasaan jahat. Aku melihat tanduk-tanduk yang tua diganti dan tanduk yang baru tumbuh di tempat tanduk yang tua tadi.
Aku mendengar Yesus berkata, “Ini adalah hal yang mulai terjadi sekarang! Hal-hal ini ada, dan tadinya ada dan akan ada. Manusia-manusia akan menjadi pencinta dirinya sendiri daripada Tuhan. Kejahatan akan menjadi tidak terkendali di hari-hari akhir. Pria dan wanita akan mencintai rumah mereka, mobil-mobil, tanah-tanah, bangunan-bangunan, bisnis, perak dan emas, melebihi cinta kepada-Ku.
“Bertobatlah,” kata-Nya, “sebab Aku adalah Tuhan yang pencemburu. Tidak ada yang bisa kaucintai lebih daripada Aku – tidak anak-anakmu atau istri atau suami. Sebab Tuhan adalah sebuah Roh, dan Ia harus disembah di dalam Roh dan Kebenaran.”
Aku melihat tanduk-tanduk itu mulai memenuhi semua muka bumi dan mulai naik ke atas menuju surga. Sebuah kerajaan baru muncul, dan di sana ada perang dan penghancuran di daratan. Banyak dari mereka yang menyembah binatang itu.
Binatang jahat yang bertanduk itu berjalan kian kemari seolah-olah ia sedang berpikir, dan bumi bergetar-getar karena beratnya. Setelah beberapa menit ia kembali lagi ke dalam rumah pertanian itu. Awan hitam muncu, dan banyak yang mati di daratan.
Aku melihat dunia berada di tengah-tengha pencobaah yang besar, dan aku mulai berdoa dengan segenap hatiku. “O Tuhan, tolonglah kami,” Aku menangis. Kemudian dua binatang besar dalam bentuk roh muncul ke muka bumi dan mulai membuat perang antara satu sama lain. Aku tahu mereka datang dari neraka.
Lautan manusia berdiri melihat pertarungan dua iblis itu. Dan kemudian aku melihat sesuatu muncul dari tanah di antara mereka. Mereka berhenti bertarung dan berdiri masing-masing di pinggir sebuah kapal yang besar. Kedua binatang itu mencoba untuk menghancurkan kapal itu, tetapi mereka tidak bisa. Mereka mendorong kapal itu masuk ke dalam bumi dan menguburkannya di antara mereka berdua. Mereka berdiri berhadap-hadapan kembali, siap untuk melanjutkan pertarungan mereka.
Aku mendengar suara berkata, “Lihat.”
Ketika kulihat, sebuah cahaya muncul di dataran dimana kapal itu tadinya terkubur. Kapal itu kembali muncul ke muka bumi dan menjadi piringan yang besar. Kedua binatang itu mulai berubah bentuk menjadi besar dan hitam. Pintu di depan piringan terbuka, dan sebuah cahaya besar yang kuat muncul dan anak-anak tangga dijatuhkan ke bawah, ke dalam bumi, dan aku mendengar suara berkata, “Ke dalam neraka!”
Aku merasakan ada roh jahat yang kuat di udara, dan aku merasa hilang dan tidak terkendali pada saat aku melihat hal ini. Sebuah kekuatan yang melumpuhkan keluar dari dalam piringan itu, dan aku tidak punya tempat kemanapun untuk berlari. Aku merasa terjebak, walaupun aku berada dalam bentuk roh.
Segera, Yesus mengangkatku tinggi dan tinggi dan aku melihat ke bawah pada penglihatanku tadi. Tetapi anak-anak tangga itu menjadi tangga yang berjalan, yang berjalan naik dan turun ke jantung bumi.
Pada saat aku berada di samping Yesus, aku merasa aman dan terlindungi. “Hal itu akan keluar dari neraka,” Aku mendengan sebuah suara berkata.
Yesus berkata, “Hal ini akan terjadi. Namun ini belum datang. Tulislah hal ini untuk diketahui.”
Di dalam penglihatanku tangga berjalan itu membawa naik kekuatan-kekuatan iblis dan roh-roh jahat. Kedua iblis itu berdiri, masing-masing di pinggir kapal, dan aku melihat mereka berubah bentuk lagi. Aku mendengar suara deruman yang besar – suara dari motor-motor yang lari dengan kecepatan yang tinggi. Tangan-tangan binatang itu menjadi besar dan ada sebuah cahaya yang mulai memenuhi tangan mereka. Aku melihat dua binatang itu dan kapal tersebut, ketiganya bergabung bersama.
Banyak jiwa, seolah berjalan di dalam tidur mereka, berbaris masuk ke dalam salah satu binatang. Selama berjam-jam aku melihat pemandangan dashyat yang aneh ini, sampai akhirnya, salah satu dari binatang itu telah penuh dengan manusia. Ketika aku melihat, dari binatang yang pertama keluar sebuah deruman yang besar seperti sebuah pesawat yang siap akan terbang. Binatang itu baru saja mendapatkan kekuatannya dari kapal tersebut. Ketika ia mulai terbang, ia kemudian berada dalam bentuk manusia. Ketika ia terbang, kepalanya terlihat penuh dengan cahaya dan kekuatan yang besar tampak daripadanya. Ketika ia menghilang di surga, kepalanya berubah lagi menjadi kapal.
Aku masih dapat mendengar suara dari binatang yang pertama ketika aku melihat binatang yang kedua telah penuh dengan jiwa-jiwa. Ketika ia penuh, aku melihat binatang yang kedua mulai meluncur seperti sebuah roket. Ia bergabung bersama dengan binatang yang lain, dan mereka bergerak secara perlahan menjauh masuk ke dalam langit yang kelabu. Kemudian binatang yang kedua juga berubah bentuk menjadi manusia. Aku mendengar suara deruman yang keras ketika mereka menghilang.
Aku bertanya-tanya apakah artinya ini. Aku melihat kapal, atau piringan, menempatkan dirinya ke dalam bumi. Bumi menutupinya kembali sampai tidak terlihat. Ketika penglihatan ini mulai menghilang, aku melihat sebuah ruang pengadilan yang besar, dan aku berpikir tentang penghakiman tahktan putih yang besar.
XIII. TANGAN KANAN NERAKA
Setelah penglihatan yang pertama, Yesus dan aku pergi ke bagian neraka yang lainnya. Yesus berkata, “Hal-hal yang akan kaulihat ini adalah bagian dari akhir jaman.” Sebuah penglihatan lagi muncul di hadapanku.
Yesus berkata, “Kita berada di dalam tangan kanan neraka.”
Kami berjalan naik ke sebuah bukit tinggi dan kering. Di bagian atas bukit itu, aku melihat ke bawah dan melihat sungai yang mengalir. Tidak ada lubang-lubang siksa atau api atau iblis atau roh-roh jahat, hanya sebuah sungai besar yang mengalir dimana tepi-tepinya tidak terlihat. Tepi-tepi sungai itu tersembunyi di dalam kegelapan. Yesus dan aku berjalan mendekati sungai tersebut, dan aku melihat sungai itu penuh dengan darah dan api.
Ketika aku melihat dari dekat, aku melihat banyak jiwa, satu sama lain saling terantai. Berat dari rantai-rantai itu menyeret mereka ke bagian dalam lautan api. Jiwa-jiwa di dalam neraka itu berada di dalam lautan api. Aku melihat juga bahwa mereka dalam bentuk-bentuk tengkoran dengan jiwa-jiwa mereka di dalamnya yang berbentuk kabut kelabu.
“Apakah ini?” Aku bertanya kepada Tuhan.
“Mereka adalah jiwa-jiwa yang tidak percaya dan tidak bertuhan. Mereka pencinta daging mereka sendiri daripada Tuhan. Mereka adalah pria yang mencintai pria, dan wanita yang mencintai wanita, yang tidak mau bertobat dan tidak mau diselamatkan dari dosa mereka. Mereka menikmati kehidupan dosa mereka dan mengabaikan Keselamatan-Ku.”
Aku berdiri di samping Yesus dan melihat ke dalam danau api itu. Api mulai berkobar dengan nyala yang ganas, bergerak dan menyambar semua yang ada di hadapannya. Dengan cepat hampir seluruh bagian tangan kanan neraka penuh dengan nyala api.
Api itu mendekat kepada kaki kami, tetapi tidak menyentuh kami. Sungai itu membakar apapun yang ada padanya. Aku melihat wajah Yesus dan ia sangat sedih dan penuh kelembutan. Ia masih memiliki kasih dan rasa iba akan jiwa-jiwa malang, hal ini terlihat dari raut wajah-Nya. Aku mulai menangis dan berharap aku dapat meninggalkan tempat penyiksaan ini, bila berlama-lama aku sungguh tak dapat menanggungnya.
Aku melihat kembali jiwa-jiwa di dalam api itu. Mereka sungguh menjadi merah dan tulang-tulang mereka menghitam dan terbakar. Aku mendengar suara tangisan-tangisan penyesalan dan kesedihan jiwa-jiwa itu.
Tuhan berkata, “Ini adalah siksaan mereka. Rantai-rantai mereka saling berkaitan. Ini semua adalah hasrat dari daging terhadap sesam jenis, pria dengan pria, dan wanita dengan wanita, semua mereka yang melakukan hal-hal yang tidak wajar. Mereka membawa banyak jiwa pria dan wanita muda ke dalam perbuatan dosa. Mereka menyebutnya cinta, tetapi pada akhirnya itu adalah dosa dan kematian.
“Aku tahu banyak laki-laki dan wanita, tua dan muda yang terpaksa melakukan hal itu walaupun bukan kehendak mereka – Aku tahu dan aku tidak akan menjatuhkan hukuman dosa kepada mereka. Tetapi ingat,” kata Yesus, “Aku mengetahui segalanya, dan orang-orang yang membuat para muda-mudi ini berdosa, merekalah yang akan mendapat hukuman yang lebih besar lagi. Aku akan menghakimi dengan adil. Kepad pendosa, Aku katakan, ‘Bertobat, dan Aku akan mengasihani. Panggillah Aku dan Aku akan mendengar.’
“Berulang-ulang kali Aku memanggil jiwa-jiwa ini untuk bertobat dan datang kepada-Ku. Aku akan mengampuni mereka dan membersihkan mereka; dan di dalam Nama-Ku mereka dapat dibebaskan. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan. Mereka menginginkan nafsu birahi dari daging melebih cinta kepada Tuhan yang hidup. Aku adalah Kudus, engkau juga harus kudus. Janganlah menyentuh hal-hal yang tidak bersiah, dan Aku akan menerimamu,” ucap Tuhan.
Aku merasa sangat mual ketika melihat jiwa-jiwa di danau api itu.
“Andaikan saja mereka berbalik kepada-Ku sebelum semuanya terlambat,” Yesus meneruskan. “Darah-Ku telah tertumpah bagi setiap orang yang datang kepada-Ku. Aku memberikan Hidup-Ku bahkan pendosa yang paling berdosa sekalipun akan hidup.”
Jumlah besar jiwa-jiwa itu hilir mudik di dalam lautan nyala api. Di atas dan di bawah gelombang-gelombang api, mereka berenang ke sana ke mari tanpa adanya jalan keluar dari danau api yang membakar itu. Aku mendengar tangisan-tangisan penyesalan ketika kami melalui sungai itu.
Kami berjalan ke atas di sebuah jalan setapak di pinggir sungai. Di depan kami ada seorang wanita besar yang sedang duduk di atas bukit. Ia bergerak ke sana ke mari seolah-olah ia sedang mabuk. Tertulis padanya kata-kata “Misteri Babylon”.
Aku tahu ia adalah ibu segala kejahatan yang datang dari neraka. Sebuah kejahatan, dengan kuasa yang besar keluar daripadanya. Aku melihat sejumlah besar orang dan lidah-lidah berada di bawahnya. Ia mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Di dalamnya terdapat darah-darah para nabi, para kudus dan semua yang murni ketika hidup di dunia.
“Keluarlah daripadanya dan berpisahlah daripadanya”, kata Tuhan, “Dalam waktunya ia akan dihancurkan.”
Kami berjalan melalui wanita iblis yang mempunyai tanduk-tanduk di kepalanya. Semuanya mulai menjadi gelap. Sekarang Yesus hanyalah cahaya satu-satunya. Kami berjalan sampai tiba pada bagian sisi lain dari bukit itu. Di kejauhan aku dapat melihat nyala-nyala api panas di udara. Atmosphir-nya menjadi sangat panas.
Kami berkeliling bukit itu dan tiba pada sebuah pintu besar dengan saluran yang membelah. Pintu itu ditempatkan di dalam bagian bukit. Sebuah rantai besar ada pada pintu itu, dan nyala-nyala api mengamuk di dalamnya. Pintu itu memiliki kunci-kunci yang besar. Aku bertanya-tanya apakah itu artinya.
Segera, sesuatu berbentuk pria gelap berjubah panjang, berwarna gelap muncul di depan pintu. Wajahnya kelihatan sangat tua dan lelah. Kulit wajahnya terlihat tertarik kencang pada tulang-tulang tengkoraknya. Ia kelihatannya berusia ribuan tahun.
Yesus berkata kepadaku, “Di balik pintu ini adalah sebuah lubang yang tidak mempunyai dasar. Sabda-Ku adalah benar.”
Nyala-nyala api di balik pintu itu mencapai tinggi sampai pintu dengan tekanan panas yang besar.
“Tuhan terkasih,” kataku, “Aku senang bila Setan dibuang ke dalam lubang yang tak berdasar ini dan semua kejahatan boleh berhenti.”
Ia menjawab, “Mari, dengar apa yang dikatakan Roh di dalam gereja-gereja. Akhir jaman sudah dekat, dan Aku memanggil para pendosa untuk bertobat dan diselamatkan. Lihatlah sekarang.”
Kami berdiri di suatu tempat yang agak jernih, dan aku berada bersama Tuhan di dalam Roh. Aku melihat kepada suatu penglihatan yang terbuka. Di dalam penglihatan itu aku melihat seekor ular menyala mulai menghantam udara dengan ekornya yang besar. Aku melihat ular spiritual ini bergerak dengan kekuatan yang besar.
Dan ketika aku melihat ia kembali ke bagian tangan kanan neraka dan menunggu. Aku tahu bahwa ia tidak dapat menghantam bumi sampai Sabda Tuhan dipenuhi.
Aku melihat api dan asap naik ke bumi, dan aku melihat kabut aneh menyelubungi bumi. Aku melihat bagian-bagian kegelapan muncul di sana sini. Tanduk-tanduk mulai tumbuh di kepala ular itu. Mereka tersebar sampai menyelubungi semua bumi. Setan memberikan perintah kepada ular bernyala itu. Ada banyak roh jahat dan roh iblis yang hadir. Kemudia aku melihat ular iblis bernyala itu keluar dari tangan kanan neraka dan mulai menghantam bumi dengan kekuatan yang besar, menyakiti dan menghancurkan banyak orang.
Yesus berkata, “Hal ini akan terjadi di akhir jaman. Mari datanglah lebih tinggi lagi.”
Pembaca, bila anda melakukan dosa apapun yang telah aku tuliskan, mohon berhentilah berbuat dosa dan panggilah Yesus untuk menyelamatkanmu. Engkau tidak harus pergi ke neraka. Panggilah Tuhan pada saat Ia masih dekat. Ia akan mendengarkan dan menyelamatkanmu. Siapapun yang memanggil Nama Tuhan akan diselamatkan.
XIV. TANGAN KIRI NERAKA
Sebuah pesan penglihatan ilahi dari Yesus kepada semua orang
Yesus berkata, “Semua ini sedang dimulai di bumi, akan terjadi dan akan segera memenuhi bumi. Ular yang bernyala itu adalah bagian dari binatang (beast). Penglihatan ilahi yang akan anda baca ini adalah benar. Wahyu-wahyu adalah benar. Berjaga-jaga dan berdoalah. Kasihilah satu sama lain. Jagalah dirimu tetap suci. Jagalah agar tanganmu tetap bersih.
“Suami kasihilah istrimu sebagaimana Kristus mengasihi gereja. Suami dan istri, salinglah mengasihi seperti Aku telah mengasihimu. Aku yang menentukan perkawinan dan memberkatinya dengan Sabda-Ku. Jagalah ranjang perkawinanmu agar tetap kudus. Bersihkanlah dirimu dari segala yang tidak benar dan jadilah murni, sebagaimana Aku adalah murni.
“Orang-orang kudus Tuhan telah disesatkan oleh penipu. Janganlah tertipu; Tuhan tidaklah palsu. Pengertian akan datang kepadamu bila engkau mendengarkan-Ku dengan telingamu. Ini adalah pesan Tuhan kepada gereja-gereja. Hati-hatilah akan nabi-nabi palsu yang berdiri di tempat Kudus-Ku dan menipu dengan pujian-pujian. O bumi, para Kudu-Ku telah tertidur dengan adanya doktrin-doktrin palsu. Bangun, bangun! Aku berkata kepadamu bahwa ketidakbenaran adalah dosa. Bersihkanlah dirimu dari segala dosa daging dan roh.
“Para nabi Kudus-Ku telah hidup Kudus, tetapi engkau telah memberontak terhadap-Ku dan kekudusan-Ku. Engkau telah membawa kejahatan bagi dirimu sendiri. Engkau telah berdosa dan membawa dirimu sendiri di dalam ikatan yang sakit dan mematikan. Engkau telah melakukan hal-hal yang tidak wajar dan melakukan banyak kejahatan dan memberontak terhadap-Ku. Engkau telah jauh mengabaikan ajaran-Ku dan juga dari Penghakiman-Ku. Bukannya berkat tetapi sumpah serapah keluar daripadamu, dan engkau masih menolak untuk kembali kepada-Ku dan tidak bertobat dari dosa-dosamu.
“Bila engkau kembali dan bertobat dan bila engkau menghormati Aku dengan buah-buah kebenaran, Aku akan memberkati rumah-rumahmu dan menghormati ranjang-ranjang pernikahanmu. Bila engkau merendahkan hatimu dan memanggil-Ku, Aku akan mendengar dan memberkatimu.
“Dengar, kabarkanlah Sabda Suci-Ku. Jangan mengajarkan umat-Ku untuk berdosa terhadap Tuhan mereka. Ingatlah penghakiman akan dimulai dari rumah Tuhan; bila saja engkau bertobat, Aku akan menghapuskan dosa-dosa karena apa yang telah kauajarkan kepada orang lain. Apakah engkau berpikir Aku buta sehingga tidak dapat melihat dan tuli sehingga tidak dapat mendengar?
“Engkau yang mengerti kebenaran tetapi melakukan ketidak benaran dan hanya memenuhi kantongmu dengan perak dan emas dengan mengeruk dari orang miskin – bertobatlah, kata-Ku, sebelum semuanya terlambat. Pada hari penghakiman engkau akan berdiri sendiri di hadapan-Ku untuk bertanggung jawab akan apa yang telah kau perbuat terhadap Sabda Kudus-Ku. Bila engkau memanggil Nama-Ku di dalam tobat, aku akan menghapuskan segala sumpah atas tanahmu dan memberkatimu dengan berkat yang melimpah. Bila engkau bertobat dan malu terhadap dosamu, Aku akan mengampunimu dan memberikan iba kepadamu, dan Aku tidak akan mengingat dosa-dosamu lagi. Berdoalah agar engkau dapat menang.
“Bangunlah bagi kehidupan dan hiduplah. Tobatkan orang-orang yang telah engkau sesatkan dengan ajaran yang salah. Katakan kepada mereka engkau telah berdosa dan engkau telah mencerai beraikan domba-domba-Ku. Bertobatlah kepada mereka.
“Lihatlah, Aku mempersiapkah pasukan kudus-Ku. Mereka akan melakukan suatu hal yang besar dan menghancurkan tempat-tempatmu yang tinggi. Mereka adalah pasukan pria dan wanita kudus, tua dan muda. Mereka telah ditunjuk untuk mewartakan kebenaran Injil, untuk meletakkan tangan kepada yang sakit dan memanggil orang berdosa untuk bertobat.
“Ini adalah pasukan dari orang-orang yang bekerja, para ibu rumah tangga, pria-pria dan wanita lajang dan anak-anak sekolah. Mereka adalah orang-orang biasa, sebab banyak orang besar yang Kupanggil mengabaikan panggilan-Ku. Di masa silam mereka tidak mengerti dan tidak diperlakukan dengan baik, dianiaya dan ditolak. Tetapi aku telah memberkati mereka dengan keberanian di dalam kesucian dan di dalam roh. Mereka akan mulai memenuhi Perkataan-Ku dan melakukan Kehendak-Ku. Aku akan berjalan di dalam mereka, berbicara dan bekerja di dalam mereka.
“Mereka adalah orang yang telah datang kepada-Ku dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan. Pasukan ini akan membangunkan banyak kebajikan dan kemurnian roh. Aku akan segera mulai menggerakkan mereka, untuk memilih Pasukan yang Ku-inginkan. Aku akan mencari mereka di kota-kota besar dan kecil. Banyak orang akan merasa terkejut akan orang-orang yang telah Kupilih. Engkau akan melihat mereka mulai bergerak di seluruh dataran dan bekerja bagi nama-Ku. Berjaga dan lihatlah Kuasa-Ku bekerja.
“Sekali lagi Kukatakan kepadamu, janganlah nodai ranjang perkawinan. Janganlah nodai tubuh dimana Roh Kudus berdiam. Dosa-dosa badani telah membuat roh berdosa. Jagalah agar ranjang pernikahan tetap kudus. Aku telah menciptakan pria bagi wanita dan wanita bagi pria dan menetapkan bahwa keduanya harus dipersatukan di dalam Perkawinan yang kudus. Sekali lagi, Aku berkata bangunlah.”
Aku melihat banyak lagi penglihatan di tangan kiri neraka. Aku telah diperintahkan oleh Tuhan untuk tidak mengungkapkannya sekarang. Banyak daripadanya adalah penglihatan-penglihatan akhir jaman, dimana banyak umat Tuhan akan jatuh dan tersesat.
Di dalam penglihatan-penglihatan, aku telah diberikan wahyu-wahyu tentang tubuh Kristus, pelayanan kepada anak Allah, pelayanan kepada binatang (Beast) dan terakhir kembali kepada Kristus. “Nanti, engkau boleh mengungkapkannya kepada mereka,” Kata-Nya, “tetapi tidak sekarang.”
“Pasukan ini,” kata Tuhan, “yang telah dikatakan oleh Nabi Yoel, akan muncul dari dataran dan melakukan pekerjaan besar bagi Tuhan. Anak akan kebajikan akan muncul menyembuhkan dengan Sayap-Nya. Ia akan menjatuhkan semua kejahatan, dan mereka semua akan menjadi debu di bawah kaki-Nya.
“Mereka akan disebut sebagai pasukan Tuhan. Aku akan memberikan anugerah kepada mereka, mereka akan melakukan banyak pekerjaan besar-Ku. Mereka akan melakukan pekerjaan itu demi kemuliaan Tuhan. Aku akan menumpahkan Roh-Ku kepada semua daging, dan anak-anakmu baik laki-laki maupun perempuan akan mengatakan apa yang akan terjadi.
“Pasukan ini akan bertarung melawan kuasa-kuasa iblis dan menghancurkan banyak pekerjaan Setan. Mereka akan memenangkan banyak jiwa bagi Yesus Kristus sebelum hari dimana binatang itu tiba,” kata Tuhan.
Yesus berkata, “Marilah, sudah tiba waktunya untuk pergi sekarang.”
Akhirnya aku meninggalkan penglihatan-penglihatan itu dan meninggalkan tangan kiri neraka. Aku sangat gembira.
Sebelum berpisah, Yesus berkata, “Katakan kepada keluarga-keluargamu Aku mengasihi mereka dan akan membenarkan mereka di dalam kasih. Katakan kepada mereka Aku akan menjaga mereka dari segala kejahatan bila mereka menaruh kepercayaan kepadaku.”
XV. HARI-HARI YOEL
Aku mendengar suara berkata, “Tulis, sebab hal ini adalah setia dan benar.” Sekali lagi, aku bersama Tuhan di dalam Roh. Ia tinggi dan terangkat ke atas, dan suara-Nya seperti guntur.
“Lihatlah, O bumi, hal-hal ini sekarang, dulu dan nantinya akan datang. Aku adalah Yang Pertama dan Yang Terakhir. Layanilah Aku, Pencipta, sebab Aku memberikan kehidupan, bukan kematian. Bangkitlah dari kejahatanmu dan panggilah Aku, dan Aku akan menyembuhkan dan membebaskanmu. Hal-hal yang engkau baca di buku ini adalah benar, dan hal-hal itu nantinya akan datang.
“Bertobatlah, sebab waktunya sudah dekat, dan Kemuliaan Tuhan akan segera muncul. Bersiaplah, sebab engkau tidak tahu kapan hari dan jam-nya akan datang. Besarlah imbalannya bagi mereka yang menungguh kedatangan-Ku. Aku akan memberkati orang-orang kecil, mereka yang tetap beriman dan tetap melayani-Ku di dalam kebenaran dan kebajikan. Sebelum mereka menyadarinya, hari itu akan datang bagi mereka. Aku telah menyiapkah sebuah berkat bagi mereka yang telah setia kepada panggilan mereka dan kepada mereka yang tidak menolak Nama-Ku.
“Aku berkata, bila Umat-Ku, yang Ku-panggil dengan nama-Ku, akan merendahkan hati mereka dan berdoa, Aku akan mengampuni mereka dan menyembuhkan mereka dan mengembalikan segala kerugian-kerugian mereka. Aku berhasrat untuk mendengar, untuk membebaskan, dan untuk menyelamatkan semua yang percaya dan memanggil Nama-Ku.
“Kuduskanlah sebuah puasa. Adakanlah kumpulan yang khidmat. Kumpulkanlah yang tua-tua dan semua yang menghuni dataran-dataran di dalam Rumah-Ku, dan menangislah kepada-Ku. Hati-hatilah, karena hari Tuhan datang seperti pencuri di malam hari – hari itu telah dekat.
“Percayalah kepada-Ku, dan Aku akan mengembalikan kepadamu semua tahun-tahun yang telah dimakan cacing.
“Pasukan besar-Ku yang telah Aku panggil tidak akan berhenti di tengah jalan. Mereka akan melakukan pekerjaan besar, dan mereka tidak akan dikalahkan, karena Aku adalah Kekuatan mereka. Suara-suara mereka akan seperti suara trompet, seperti guntur dan semua akan mendengar dan mengetahui bahwa Aku adalah Tuhan Allahmu.”
Tuhan Yesus terkasih, aku berdoa agar aku boleh terpilih menjadi anggota pasukan-Mu. Aku ingin bergabung dengan pasukan ini, tetapi aku tahu bahwa aku harus murni dan kudus sebagaimana Yesus adalah murni dan kudus. Dengan Darah Yesus yang tertumpah, membersihkan kami dari segala ketidak benaran. Tolonglah kami untuk selalu mempunyai hati yang bertobat, bebaskan kami dari segala kebencian dan kepahitan.
Bapa, aku tahu banyak umat-Mu sedang tertidur. Aku takut Engkau akan memutuskan urat nadi kami yang terbuat dari tanah liat ini dan buatlah kami menjadi rendah hati agar bisa mendapatkan buah-buah kebajikan.
Tuhan, aku tidak ingin pergi ke neraka lagi dan tinggal di sana. O Tuhan, tolonglah aku memperingatkan orang-orang. Berilah aku kuasa untuk menghentikan neraka yang sedang memperbesar dirinya sendiri. Tolonglah aku dan umat-Mu agar menjadi baik, baik hati, mengampuni dan mengasihi satu sama lain. Tolonglah kami untuk membicarakan tentang kebenaran selama-lamanya.
Aku tahu bahwa Yesus Kristus akan segera kembali, dan imbalan-imbalan ada pada-Nya. Aku tahu bahwa pesanku bagi dunia adalah “Bertobatlah, sebab hari Tuhan sudah dekat.” Bapa, Aku tidak mau darah orang-orang ini ada pada tanganku.
XVI. PUSAT NERAKA
Sekali lagi Tuhan dan aku pergi ke dalam neraka. Yesus berkata kepadaku, “Anak-Ku, dengan tujuan inilah engkau dilahirkan, untuk menulis dan mengatakan apa yang telah Aku katakan dan tunjukkan kepadamu. Sebab hal-hal ini adalah setia dan benar. Aku telah memanggilmu untuk mengatakan melalui engkau bahwa neraka itu ada, tetapi Aku telah membuat jalan keluar dari neraka. Aku tidak akan menunjukkan seluruh bagian neraka. Dan ada banyak hal yang tersebunyi yang tidak dapat Ku ungkapkan kepadamu. Tetapi banyak yang akan Aku tunjukkan kepadamu. Sekarang mari dan lihatlah kuasa-kuasa kegelapan dan kebinasaan mereka.”
Kami pergi lagi ke perut neraka dan mulai berjalan maju ke sesuatu terbuka. Aku melihat di tempat di mana kami masuk dan menemukan kami berada di semuah ujung di samping sebuah sel di pusat neraka. Kami berhenti di depan sebuah sel dan di dalamnya terdapat seorang wanita yang cantik. Di atas sel itu tertulis huruf “B.C.” (Before Christ).
Aku mendengar wanita itu berkata, “Tuhan, aku tahu engkau akan datang ke sini suatu hari. Tolong keluarkanlah aku dari tempat siksa ini.” Ia berpakaian dari jaman masa lalu, dan ia sangat cantik. Aku tahu ia telah berada di tempat ini berabad-abad lamanya tetapi tidak bisa mati. Jiwanya tersiksa. Ia mulai mendekat di antara terali-terali dan menangis.
Yesus berkata dengan lembut, “Damai, tenanglah.” Ia berkata kepada wanita itu dengan kesedihan di dalam suara-Nya. “Wanita, engkau tahu mengapa engkau berada di sini.”
“Ya,” katanya, “tetapi aku bisa berubah. Aku ingat ketika Engkau membiarkan orang lain keluar dari firdaus. Aku ingat akan kata-kata keselamatan-Mu. Aku akan jadi baik sekarang,” tangisnya, “dan aku akan melayani-Mu.” Ia menggenggam erat terali-terali itu dan mulai berteriak, “Keluarkanlah aku! Keluarkanlah aku!”
Pada saat itu, ia mulai berubah di hadapan kami. Pakaiannya mulai terbakar. Dagingnya terlepas dan yang tertinggal hanyalah tengkoraknya dengan tengkorak tempat matanya yang hitam terbakar dan terlihat lubang tempat kerangka jiwanya berada. Aku melihat hal ini dengan kengerian dan wanita tua itu jatuh ke bawah. Semua kecantikannya hilang sekejap. Aku tertegun dengan pikiranku melayang untuk memikirkan bahwa ia telah berada di sini bahkan sebelum Kristus lahir.
Yesus berkata kepadanya, “Engkau tahu ketika engkau di bumi akan bagaimana nasibmu pada akhirnya. Musa telah memberikan kepadamu hukum, dan engkau mendengarkannya. Tetapi bukannya engkau mematuhi hukum-Ku, engkau memilih menjadi alat tangan-tangan Setan, dan menjadi dukun dan penyihir. Engkau bahkan mengajarkan sihir. Engkau mencintai kegelapan daripada terang, dan perbuatan-perbuatanmu adalah jahat. Bila saja engkau bertobat dengan hatimu, Bapa-Ku pastilah telah mengampunimu. Tetapi kini, semuanya sudah terlambat.”
Dengan kesedihaan dan hati kami yang iba, kami terus berjalan. Tidak ada akhir dari rasa sakit dan penderitaan yang harus ditanggungnya. Tangan-tangannya berusaha meraih kami ketika kami berjalan terus.
“Anak-Ku,” kata Tuhan, “Setan menggunakan banyak alat untuk menghancurkan pria dan wanita yang baik. Ia bekerja siang dan malam mencoba untuk menarik orang melayaninya. Bila engkau memilih untuk melayaninya daripada melayani Tuhan, maka engkau akan melayani iblis. Pilihlah kehidupan, dan kebenaran yang akan membebaskanmu.”
Setelah kami berjalan sebentar, kami berhenti lagi di depan sebuah sel. Aku mendengan suara seorang pria memanggil, “Siapakah di sana? Siapakah di sana?” Aku heran mengapa ia memanggil-manggil.
Yesus berkata, “Ia buta.”
Aku mendengar sebuah suara dan melihat padanya. Di depan kami ada sebuah iblis yang besar dengan sayap yang besar yang kelihatannya patah. Ia melewati kami. Aku berdiri dekat dengan Yesus.
Bersama, kami kembali kepada pria yang berbicara itu. Ia juga berada di dalam sel itu, dan ia membelakangi kami – ia dalam rupa tengkorak dengan api dan bau kematian ada padanya. Ia menggapai-gapai dan berteriak, “Tolong aku. Tolonglah aku!”
Dengan lembut, Yesus berkata, “Hai pria, damai dan tenanglah.”
Pria itu berbalik dan berkata, “Tuhan, aku tahu engkau akan datang padaku. Aku bertobat sekarang. Keluarkanlah aku. Aku tahu bahwa aku adalah orang jahat dan telah memakai cacatku ini untuk kepentingan yang egois. Aku tahu bahwa aku adalah seorang dukun dan telah menipu banyak orang untuk Setan. Tetapi Tuhan, sekarang aku bertobat. Tolonglah keluarkan aku. Siang malam aku disiksa di sini di dalam nyala-nyala api ini, tidak ada air. Aku sangat haus.” Ia menagis, “tidakkah Engkau mau memberikan aku air minum?”
Pria itu masih memanggil tetap memanggil Yesus sementara kami terus berjalan. Aku tertunduk dalam kesedihan.
Yesus berkata, “Semu dukun dan pekerja-pekerja iblis akan memiliki tempat di danau yang membakar dengan api dan magima, yang akan menjadi kematian kedua.”
Kami tiba di satu sel lagi yaitu sel seorang pria juga. Ia berkat, “Tuhan, aku tahu engkau akan datang dan membebaskanku. Aku telah bertobat sejak lama sekali.” Pria ini juga dalam rupa rangka tengkora, penuh nyala api dan cacing-cacing.
“Hai pria, engkau masih saja penuh dosa dan kebohongan. Engkau tahu bahwa engkau adalah pengikut Setan, seorang pendusta yang telah mendustai banyak orang. Kebenaran tidak pernah ada di mulutmu dan kematian selalu adalah imbalanmu. Engkau telah mendengar banyak sabda-sabda-Ku dan engkau memperolok-olok keselamatan-Ku dan Roh Kudus-Ku. Engkau berdusta sepanjang hidupmu dan tidak mendengarkan-Ku. Engkau adalah bapak iblis. Semua pembohong memiliki tempat mereka di danau api. Engkau telah menghujat Roh Kudus.”
Pria itu mulai menghujat dan mengatakan banyak hal-hal jahat menentang Tuhan. Kami terus berjalan. Jiwa ini telah hilang selamanya di dalam neraka.
Yesus berkata, “Siapa saja yang datang kepada-Ku, dan ia yang telah kehilangan hidupnya bagi-Ku akan menemukan kehidupan, dan akan lebih berlimpah lagi. Tetapi para pendosa harus bertobat pada saat masih hidup di bumi. Sudah terlambat bila bertobat pada saat telah sampai di sini. Banyak pendosa ingin melayani Tuhan dan Setan, atau mereka percaya bahwa mereka memiliki waktu yang tidak terbatas untuk menerima tawaran rahmat Tuhan. Yang benar-benar bijaksana hari ini akan mulai memilih siapa yang akan mereka layani.”
Segera kami tiba di sel berikutnya. Sebuah tangisan keputusasaan datang dari dalamnya. Kami melihat sebuah tengkorak pria memeluk dirinya di tanah. Tulang-tulangnya hitam karena terbakar, dan jiwanya yang berupa kabut kelabu ada di dalamnya. Aku memperhatian bahwa ada bagian tubuhnya yang hilang. Asap dan nyala api datang naik ke atas mengelilinginya. Cacing-cacing merangkak keluar dari dalamnya.
Yesus berkata, “Pria ini berdosa sangat banyak. Ia adalah pembunuh dan mempunyai hati yang penuh kebencian. Ia tidak bertobat ataupun percaya bahwa Aku akan mengampuninya. Bila saja ia datang kepada-Ku!”
“Maksud Tuhan?” Tanyaku, “ia berpikir bahwa ia tidak akan mengampuni karena membunuh dan membenci?”
“Ya,” kata Yesus. “Bila saja ia percaya dan datang kepada-Ku, Aku akan mengampuni segala dosa-dosanya besar dan kecil. Tetapi ia malahan terus melakukan dosanya dan mati di dalamnya. Itulah sebabnya mengapa ia berada di sini hari ini. Ia telah diberikan banyak kesempatan untuk melayani-Ku dan untuk mempercayai Injil, tetapi ia menolak. Sekarang sudah terlambat.”
Sel berikutnya yang kami kunjungi dipenuhi dengan bau yang menyengat. Aku dapat mendengar tangisan-tangisan dari orang mati itu dan meratap penuh penyesalan dimana-mana. Aku merasa sedih dan aku hampir sakit. Aku telah menetapkan pikiranku dan aku akan melakukan segalanya untuk mengatakan kepada dunia tentang tempat ini.
Suara wanita berkata, “Tolonglah aku.” Aku melihat sungguh sepasang mata, tetapi tempatnya tidak terbakar. Aku sangat sedih dan gemetaran, dan aku merasa sangat iba dan sedih bagi jiwa ini. Aku sungguh ingin menariknya keluar dari sel dan lari bersamanya. “Sakit sekali,” katanya.
“Tuhan, aku akan melakukan apa yang benar sekarang. Aku pernah mengenal-Mu, dan Engkau adalah penyelamat-Ku.” Tangan-tangannya menggenggam erat terali-terali sel. “Mengapa engkau tidak mau menjadi Penyelamatku sekarang?” Ada sayatan-sayatan dagingnya terbakar dan jatuh ke bawah, dan hanya tulangnya saja yang menggenggam erat terali-terali.
“Engkau bahkan telah menyembuhkanku dari penyakit kanker,” kata wanita itu. “Engkau berkata kepadaku untuk pergi dan jangan berbuat dosa lagi. Aku mencoba, Tuhan; Engkau tahu aku telah mencoba. Aku bahkan mencoba untuk bersaksi. Tetapi, Tuhan, aku belajar bahwa orang-orang yang berkotbah itu tidak terkenal. Aku ingin agar orang menyukaiku. Perlahan aku kembali ke dunia dan nafsu birahi daging kembali menyergapku. Klub-klub malam dan minuman keras menjadi lebih penting daripada Engkau. Aku kehilangan kontak dengan teman-teman Kristianiku dan segera kudapati diriku tujuh kali parahnya daripada keadaanku sebelumnya.
“Walaupun begitu aku menjadi kekasih bagi pria ataupun wanita, aku tidak pernah bermaksud untuk sesat. Aku tidak tahu bahwa aku telah menjadi milik Setan. Aku tetap merasakan panggilan-Mu di hatiku untuk bertobat dan diselamatkan, tetapi aku tidak mau. Aku tetap berpikir bahwa aku masih punya waktu. Besok aku akan kembali kepada Yesus, dan Ia akan mengampuniku dan membebaskanku. Tetapi aku terlalu lama menunggu, dan sekarang telah terlambat,” tangisnya.
Matanya yang sedih segera terbakar oleh nyala api dan menghilang. Aku berteriak dan jatuh pada Yesus. O Tuhan, pikirku, betapa mudahnya bahwa hal itu bisa terjadi padaku ataupun salah satu orang yang kukasihi! Mohon, hai orang berdosa, bangunlah sebelum semuanya terlambat.
Kami berjalan terus ke sel berikutnya. Di dalamnya ada seorang pria dengan bentuk tengkorak dan jiwanya yang kabut kelabu yang kotor itu ada di dalamnya. Tangisannya menggambarkan sungguh kesakitan dan penyesalan yang datang dari pria ini, dan aku tahu aku tidak dapat melupakan semua yang kualami di sini.
Yesus berkata, “Anak-Ku, beberapa orang yang membaca buku ini akan membandingkannya dengan cerita-cerita fiksi ataupun film-film yang telah mereka lihat. Mereka akan berkata hal ini tidaklah benar. Tetapi engkau tahu bahwa hal-hal ini adalah benar. Engkau tahu bahwa neraka itu adalah nyata, sebab Aku telah membawamu ke sini berkali-kali dengan Roh-Ku. Aku telah mengungkapkan kebenaran kepadamu agar dapat engkau dapat bersaksi mengenai hal ini.”
Orang sesat, bila engkau tidak bertobat dan di-baptis dan percaya kepada Injil Yesus Kristus, inilah yang pasti akan menjadi akhir hidupmu.
“Pria ini ada di sini,” kata Tuhan, “karena pemberontakannya. Dosa pemberontakan sama seperti dosa penyihir. Kenyataannya, semua orang yang mengetahui Sabda-Ku dan Jalan-jalan-Ku dan yang telah mendengar Injil tetapi tetap tidak bertobat sampai hari ini adalah pemberontak terhadap-Ku. Banyak yang berada di dalam neraka hari ini karena dosa ini.”
Pria itu berbicara kepada Yesus, “Pernah suatu waktu aku berpikir untuk menjadikan engkau Tuhan dalam hidupku, tetapi aku tidak mau berjalan di jalan-Mu yang lurus dan sempit. Aku mau jalan yang lebar. Lebih mudah untuk melayani dosa. Aku tidak ingin harus menjadi baik. Aku mencintai jalanku yang berdosa. Aku lebih berhasrat akan minuman kerasku dan melakukan banyak hal duniawi daripada melakukan perintah-Mu. Tetapi sekarang aku berharap andai saja aku mendengarkan mereka yang telah Engkau kirimkan kepadaku. Tetapi aku malah melakukan kejahatan dan tidak bertobat.”
Tangisan besar dan terisak-isak menggetarkan tubuhnya ketika ia menangis dalam penyesalan. “Selama bertahun-tahun aku telah disiksa di tempat ini. Aku tahu keadaanku, dan aku tahu bahwa aku tidak pernah akan keluar dari tempat ini. Aku disiksa siang dan malam dengan nyala-nyala api ini dan dengan ulat-ulat ini. Aku menangis, tetapi tidak seorangpun datang menolong. Tidak ada yang perduli akan jiwaku di sini – tidak ada yang perduli pada jiwaku.” Ia terjatuh di tanah dan terus menangis.
Kami terus berjalan ke sel yang selanjutnya. Seorang wanita sedang mencabuti cacing-cacing dari tubuhnya. Ia mulai menangis, ketika ia melihat Yesus. “Tolong aku, Tuhan,” katanya, “Aku akan menjadi baik. Tolong keluarkan aku.” Ia juga berdiri dan menggenggam terali-terali sel. Aku merasa sangat iba baginya. Ketika ia menangis, tubuhnya bergoncang.
Ia berkata, “Tuhan, ketika aku di dunia, aku menyembah dewa-dewa Hindu dan banyak berhala. Aku tidak percaya kepada Injil dan misionari-misionari yang berkotbah kepadaku, bahkan walaupun aku telah mendengarnya banyak kali. Suatu hari aku mati. Aku menangis kepada dewa-dewaku untuk menyelamatkan aku dari neraka, tetapi mereka tidak bisa. Sekarang, Tuhan, aku ingin bertobat.”
“Sudah terlambat,” kata Yesus.
Nyala-nyala api memenuhi tubuhnya dan kami terus berjalan; tangisannya masih tetap memenuhi jiwaku, bahkan sampai sekarang. Setan telah menipu mereka.
Dalam suara penuh kesedihan Yesus berkata, “Mari, kita akan kembali lagi besok. Sudah waktunya untuk pergi sekarang.”
XVII. PERANG DI SURGA
Roh Tuhan ada padaku, dan sekali lagi kami berjalan ke dalam neraka. Yesus berkata, “Aku katakan kepadamu kebenaran, banyak jiwa berada di sini karena sihir, aliran sesat dan menyembah tuhan-tuhan yang lain, tidak patuh, tidak percaya, mabuk, dan nafsu-nafsu daging dan roh. Mari, Aku akan menunjukkan kepadamu suatu misteri dan mengatakan kepadamu banyak hal-hal tersembunyi. Aku akan mengungkapkan kepadamu bagaimana berdoa melawan kuasa-kuasa iblis.”
Kami berjalan masuk ke dalam bagian neraka di sebelah jantung neraka. Yesus berkata, “Kita akan segera berada di rahang neraka, tetapi Aku ingin mengungkapkan kepada semua orang bahwa neraka terus memperbesar dirinya sendiri.”
Kami berhenti, dan berkata, “Lihat dan percaya.” Aku melihat sebuah penglihatan terbuka. Di dalam penglihatan itu Yesus dan aku berada di atas bumi dan kami melihat angkasa. Aku melihat ada lingkaran spiritual tinggi di atas bumi. Lingkaran itu tidak terlihat dengan mata alami, tetapi terlihat dengan roh, aku dapat melihatnya dengan nyata. Aku tahu bahwa penglihatan itu berhubungan dengan pertarungan kita melawan pangeran dan kuasa-kuasa di udara.
Sementara aku terus melihat, aku menemukan bahwa ternyata ada beberapa lingkaran. Lingkaran yang pertama terdapat banyak roh-roh jahat dan kotor. Aku melihat roh-roh kotor mengambil rupa penyihir dan mereka mulai terbang ke sekitar surga dan melakukan banyak kehancuran-kehancuran spiritual. Aku mendengan suara Yesus berkata, “Di dalam Nama-Ku, Aku memberikan anak-anak-Ku kuasa menghancurkan kuasa-kuasa iblis. Dengarkan dan pelajarilah bagaimana caranya berdoa.”
Aku melihat sebuah bentuk aneh muncul di lingkaran yang lainnya dan mulai berputar-putar dan menyebutkan mantra-mantra. Aku kemudian melihat ada iblis yang bangkit, dan ia melakukan kejahatan-kejahatan di bumi. Iblis mempunyai roh penyihir. Ia akan berubah dan tertawa, dan dari tongkat yang berada di tangannya, ia mengeluarkan mantra jahat bagi berbagai macam orang. Aku melihat roh-roh jahat lainnya bergabung dengan penyihir itu, dan Setan memberikannya kekuatan yang lebih.
“Lihat, apa yang engkau ikat di bumi, Aku akan mengikatnya di Surga,” kata Yesus. “Setan harus diikat bia doa-doa dari para kudus akan menjadi efektif di hari-hari akhir ini.”
Dari lingkaran lainnya, aku melihat seorang dukun bangkit, dan ia mulai memberi perintah. Hujan dan api jatuh ke bumi pada saat ia berbicara. Ia berbicara mengenai banyak hal yang jahat, dan ia menipu banyak orang di bumi. Ketika aku memperhatikan hal ini, aku melihat ada dua lagi roh jahat bergabung dengan dukun itu dari atas bumi. Ini adalah pangeran-pangeran iblis dan kuasa-kuasa udara.
Hal ini memberikan kekuatan kepada para penyihir yang berkumpul bersama di suatu tempat tertentu untuk melakukan kejahatan. Roh-roh datang dan pergi ketika mereka telah terpilih.
“Perhatikan baik-baik,” Kata Yesus, “sebab Roh Kudus mengungkapkan kebenaran yang besar bagimu.”
Di penglihatan ini aku melihat banyak hal-hal buruk terjadi di bumi. Iblis dibesarkan dan dosa semakin banyak. Kuasa-kuasa iblis menyebabkan manusia mencuri, berdusta, curang, saling menyakiti satu sama lain, berbicara jahat dan melampiaskan hawa nafsu birahi daging. Semua macam kejahatan dikirimkan ke bumi.
Aku berkata, “Yesus, hal ini sungguh buruk untuk dilihat.”
Yesus berkata, “Anak-Ku, di dalam Nama-Ku, iblis haru lari. Letakkan segala perlindungan kepada Tuhan yang akan dapat melindungi pada hari-hari jahat, dan untuk bertahan melakukan segala sesuatunya.
Ketika roh-roh jahat disemburkan keluar ke bumi dari tempat mereka, aku melihat umat Tuhan mulai berdoa. Mereka berdoa di dalam nama Yesus dan di dalam iman. Ketika mereka berdoa. Sabda Tuhan datang mengusir roh-roh jahat yang mulai kehilangan arah. Ketika para kudus berdoa, kuasa-kuasa jahat kehilangan pegangan mereka. Mantra-mantra iblis dipatahkan. Mereka yang pernah dilemahkan dengan kuasa-kuasa neraka segera dikuatkan.
Ketika mereka berdoa di dalam satu suara, malaikat-malaikat surga mulai berperang. Aku melihat para malaikat kudus bertarung dengan pangeran kejahatan dan kuasa-kuasa udara, dan malaikat Tuhan menghancurkan kuasa-kuasa jahat iblis.
Aku melihat dan memperhatikan bahwa ada barisan-barisan kuasa-kuasa malaikat, kurang lebih 600 malaikat di setiap barisan. Bila manusia percaya kepada Tuhan, malaikat-malaikat akan maju. Tuhan memberi perintah-perintah, dan Maha Besarlah Kuasa-Nya. Ia memberikan kekuatan kepada umat-Nya dan kepada para malaikat untuk menghancurkan kerja-kerja Setan. Tuhan bertarung melawan kejahatan di langit.
Pada saat orang berdoa dan percaya kepada Tuhan, kuasa-kuasa jahat akan dihancurkan. Tetapi bila ada yang tidak percaya, kuasa-kuasa iblis mulai menguat.
“Umat-Ku harus percaya, dan mereka harus setuju satu sama lain dan dengan-Ku,” kata Tuhan, “bila semuanya akan diletakkan di bawah kaki Bapa.” Surga dan bumi harus sepakat untuk menghancurkan musuh-musuh kita.
Pada saat puji-pujian bagi Tuhan mulai terdengar dari bumi, kekuatan-kekuatan iblis mundur. Aku melihat para kudus Tuhan berdoa dengan segenap hati mereka melawan Iblis. Sementara mereka berdoa, kuasa-kuasa iblis dan kutukan-kutukan dipatahkan, dan para kudus mendapatkan kemenangan.
Inilah yang terjadi. Bila malaikat Tuhan berperang melawan iblis-iblis dan kuasa-kuasa neraka, para kudus dibebaskan melalui doa. Bila manusia dibebaskan, banyak puji-pujian bergema bagi Tuhan, dan puji-pujian akan membawa banyak kemenangan. Hanya saja bila doa-doa tidak dikumandangkan dan kemudian puji-pujian berhenti maka kejahatan akan memenangkan pertempurannya.
Aku mendengar suara satu malaikat dengan suara yang keras berkata, “O Tuhan, iman dari umat-Mu lemah. Mereka harus beriman kepada-Mu bila mereka mau bebas dari kuasa Setan. Tuhan, kasihanilah mereka para pewaris keselamatan.”
Suara Yang Maha Kuasa menjawab, “Tanpa iman tidaklah mungkin menyenangkan hati Tuhan. Tetapi Tuhan adalah setia, dan Ia akan menyertaimu.”
Sekali lagi di dalam penglihatan aku melihat Tuhan menuangkan Rohnya di dalam daging, dan orang-orang percaya bahwa Tuhan akan melakukan segala yang mereka inginkan sebab mereka adalah milik-Nya dan dengan tulus mencintai-Nya. Mereka punya iman kepada Tuhan dan percaya akan Sabda-Nya, dan Tuhan membebaskan mereka. Dan Sabda Tuhan terus bertumbuh di darat.
Tuhan berkata, “Semuanya adalah mungkin bagi mereka yang percaya. Aku melihat Sabda-Ku telah melakukannya. Lakukanlah bagianmu, dan engkau dapat mengetahui bahwa aku akan melakukan bagian-Ku. Bila orang bertahan dalam kebenaran dan bertarung dalam pertarungan untuk kebaikan, banyak hal indah yang akan terjadi seperti halnya yang terjadi pada hari Pantekosta. Panggilah Aku dan Aku akan mendengar. Aku akan menjadi Tuhanmu dan engkau akan menjadi umat-Ku. Aku akan memberikanmu kebaikan, kebenaran dan ketulusan hati.”
Di dalam penglihatan, aku melihat banyak orang-orang Kristiani yang terlahir sebagai bayi-bayi kecil. Aku melihat malaikat-malaikat berdiri di samping mereka dan melindungi mereka dari bahaya. Aku melihat Tuhan akan Hosti berperang dalam peperangan dan mendapatkan banyak kemenangan bagi mereka. Kemudian aku melihat bayi-bayi itu bertumbuh besar dan menuai di ladang-ladang Tuhan yang Mulia. Mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan dengan hati yang gembira – mencintai Tuhan – percaya kepada Tuhan dan melayani Tuhan. Aku melihat para malaikat dan Sabda Tuhan bergabung dan menghancurkan kejahatan dari muka bumi. Aku melihat kedamaian di bumi dan semuanya benar-benar diletakkan di bawah kaki Tuhan.