PENELITI yang memetakan cetak biru genetik pasien kanker paru-paru menemukan bahwa perokok mengalami satu mutasi DNA per 15 batang rokok yang mereka hisap. Mutasi DNA, terang Dr Andy Futreal dari Wellcome Trust, akan terjadi karena asap rokok akan diturunkan ke setiap generasi sel selanjutnya, sehingga memicu kerusakan permanen.
Dalam studi ini, para peneliti dari Inggris mengerjakan proyek besar skala internasional yang mengidentifikasi 23,000 mutasi yang memicu tanda kerusakan akibat zat-zat kimia pada asap tembakau.
Para peneliti menemukan bahwa kerusakan genetik bervariasi, mulai dari perubahan satu huruf pada kode genetik seseorang hingga penghapusan atau penyusunan ulang ratusan dari ribuan huruf-huruf.
Menurut peneliti, tidak ada mutasi tunggal yang berdiri sendiri dalam menyebabkan penyakit. Perkembangan kanker lebih dipengaruhi oleh kombinasi berbagai mutasi.
"Temuan ini akan berpengaruh besar terhadap sistem pengobatan," tutur pemimpin studi Dr Peter Campbell dari Wellcome Trust Sanger Institute, seperti dikutip situs dailymail."Dengan mengidentifikasi semua gen-gen kanker kita bisa mengembangkan obat baru untuk mengatasi mutasi gen tertentu."
Mutasi dan kanker
Semua kanker, terang peneliti, disebabkan oleh kesalahan kode genetik, yaitu mutasi DNA yang bisa dipicu oleh agen-agen dari lingkungan.
Kanker, terang Futreal yang juga dari Wellcome Trust, akan muncul saat kontrol tingkah laku sel tidak bisa dikendalikan."Sel-sel akan tumbuh dengan cara, waktu, dan tempat yang tidak seharusnya."
"Sama seperti arkeolog, kami bisa mulai merekonstruksi sejarah kanker, membuka catatan paparan asap rokok di masa lalu dan melihat kerusakan yang terakumulasi di genom."
Peneliti berharap temuan ini bisa membantu mereka memahami penyebab kanker dan mengembangkan sistem pengobatan baru. (OL-08)
Climbing Competition in Huangshan, China
-
Setelah sekian lama gak nulis2 blog lagi, akhirnya saya mau share lagi
salah satu pengalaman saya. Saya sekarang sedang melanjutkan study saya
untuk maste...
10 years ago
0 comments:
Post a Comment